Bonus: Me + U

44.4K 3.2K 463
                                    

Sebagai perayaan satu tahun Kaistal official dating, kupersembahkan sedikit cerita Rion dan Anye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai perayaan satu tahun Kaistal official dating, kupersembahkan sedikit cerita Rion dan Anye. Semoga menghibur.

---

ARIANNA

Aku membanting tas tanganku di atas meja sambil menggeram kesal. Amber, yang berada di sebelahku, pun langsung meloncat dari tempat duduknya. Dia menatapku dengan mata membesarnya. Terlihat kaget sekaligus kesal. Tapi, aku tidak peduli.

Aku benar-benar marah saat ini.

"Masih pagi sudah banting-banting barang. Stres, Mbak?" gerutunya.

Aku mendengus kencang, lalu menjatuhkan diri di kursi kerjaku. Kusilangkan kedua tanganku di depan dada dan menatap Amber dengan mata memicing.

"Bagusnya, cowok brengsek diapain, ya?"

Bukannya menjawab, Amber malah melongo menatapku.

"Jawab, ish!" sentakku yang membuat dia tersadar dari lamunannya.

"Cowok brengsek siapa? Ada yang gangguin lo?"

"Nggak ada."

"Terus? Siapa yang brengsek?"

Aku menarik napasku dalam seraya memejamkan mata. Kejadian menyebalkan tadi pagi pun kembali terbayang di ingatanku. Kejadian yang membuatku benar-benar kesal saat ini.

Aku meletakkan dua buah piring dengan makanan lengkap yang sudah tersaji di atasnya di meja makan. Aku tersenyum lebar menatap hasil masakanku pagi ini. Dua set English Breafast untuk suamiku tercinta. Roti panggang, sosis goreng, telur mata sapi, baked bean, dan tomat panggang. Aku harap dengan ini, dia mau memakan sarapannya pagi ini.

Karena sudah seminggu ini, Rion tidak pernah mau sarapan dengan alasan bermacam-macam. Takut telat, tidak lapar, tidak nafsu, dan lain sebagainya.

Aku tidak bisa marah padanya, karena itu semua kesalahanku. Setiap pagi, hanya roti atau sereal yang bisa kusiapkan untuknya. Aku tidak sempat masak karena aku sulit bangun lebih pagi. Salahkan Rion yang sering membuatku terbangun hingga lewat tengah malam.

Tapi, kalau dipikir-pikir, aku memang jarang masak selama menikah. Pulang kantor, kami lebih sering makan di luar karena aku sudah terlalu lelah untuk memasak. Hari libur pun tidak jauh berbeda. Karena kami sering jalan-jalan, akhirnya kami pun tidak pernah makan di rumah.

Mungkin, karena itu Rion bosan.

Ah, sepertinya, mulai malam ini aku harus memasak untuknya.

Selagi menunggu Rion selesai mandi dan berpakaian, aku pun mencuci peralatan masak yang kugunakan tadi. Aku sendiri sudah siap sejak tadi karena bangun lebih dulu. Beberapa menit kemudian, terdengar langkah kaki mendekat ke arah ruang makan. Saat sosoknya muncul, dahiku pun berkerut melihat penampilan dia saat ini.

[5] Love Me Right [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang