"Apa?!"
"Aku ingin meminta sesuatu dari sungai ini!" ucap Key mengulang perkataannya.
Nathan mendekati Key, "Kau sudah gila, hah?!" Ia mengucapkan dengan nada marah.
Key tidak kalah sengit, "Ya! Aku sudah gila! Benar-benar gila! Berada di sini rasanya seperti mimpi! Bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu! Itu benar-benar seperti mimpi! Aku hampir gila dengan semua itu."
"Hei! Kalau kau menyesal bertemu denganku, pergi sana ke bumi! Oh, kau mulai saja meminta sesuatu dari sungai itu! Sana!"
"Oke!" Baru saja Key ingin mendekati batu tempat memohon permintaan, tangan Key ditarik. Badan Key langsung bersentuhan dengan dada bidang milik Nathan. Nathan memeluknya erat. Sangat erat.
"Key, maafkan aku. Aku tidak benar-benar mengatakannya. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Bisa saja sungai bodoh itu mengambil nyawamu. Aku tidak akan membiarkannya."
Nathan mengucapkannya dengan nada lembut. Ia mengusap puncak kepala Key.
"Aku juga. Maafkan aku dengan kata-kataku tadi. Aku juga bingung harus melakukan apalagi supaya perang ini berhenti. Dan aku memutuskan untuk meminta perang ini berhenti pada The God river. Kumohon lepaskan aku, Nat." Key menurunkan tangan Nathan dan melepaskan pelukannya.
"Tapi...." ucapan Nathan terpotong karena Key mencium Nathan. Nathan membalasnya. Mungkin itu adalah kenangan terakhir yang bisa membahagiakan mereka berdua.
Setelah selesai, Key segera menuju batu.
"Key jangan pernah lupakan aku! Aku sangat mencintaimu!" ucap Nathan.
Key yang sudah berdiri di batu itu membalas dengan ekspresi sedih, "Aku juga mencintaimu! Selamanya! I never forget you, my dear."
Ia berdiri membelakangi sungai. Ia memejamkan matanya dan mengucapkan keinginannya. Dari jarak yang cukup jauh, Nathan melihat Key dengan penuh khawatir. Ia takut kalau sungai ini benar-benar akan mengambil jiwanya.
'Ah, jangan berpikir seperti itu, Nat. Semoga sungai ini tidak mengambil jiwa Key.'
Key memulai mengucapkan permintaannya.
'Aku ingin meminta untuk melupakan semua tentang eksperimen yang telah mereka lakukan pada tubuhku. Lupakan semua tentang diriku dari pikiran mereka yang telah menghidupkanku kembali. Dan aku juga meminta untuk para klan supranatural hidup berdampingan, damai dan tentram. Aku akan terima apapun resikonya. Aku Key Vaniella Poland, memohon padamu, tolong kabulkan semuanya dan aku akan dengan senang hati menerima apapun yang kau ambil.'
Key menjatuhkan dirinya ke sungai itu.
Semua kenangan mengenai pertemuan pertama dengan Nathan, kenangan di dalam rumah kecil Nathan, kenangan indah bersama keluarga Nathan, dan semua kenangan yang telah dia dapatkan selama di langit ini berputar seperti kaset yang telah rusak.
Key terus terendam sampai akhirnya menyentuh dasar sungai. Samar-samar ia mendengar suara Nathan, "Aku akan selalu mencintaimu, Key!"
Fallen Angel
Key terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali agar retinanya bisa fokus menatap ke dalam ruangan ini.
Kini ia sedang berada di dalam kamar asramanya.
"Apa yang sungai itu ambil dari diriku?" Belum sempat ia memikirkan hal itu lebih lama, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.
"Key? Kau sudah bangun? Ayo kita turun, semua sudah memulai sarapan." Valerie datang dengan tergesa-gesa.
Valerie hendak kembali lagi ke lantai dasar, tapi ia mengurungkan niatnya saat Key bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Angel (END)
FantasyMustahil untuk percaya. Dirinya pun tak mempercayainya. Namun, itu terjadi di depan matanya. Seorang malaikat yang jatuh ke bumi. Hei, kau bergurau saja bukan? Semesta lucu sekali pikirnya. Pertemuan tak disengaja itu membuka rahasia kelam dalam hid...