'Rathafael sialan! Lagi-lagi ia menghipnotisku!' Dalam hati Key terus berteriak.
"Ada apa, Princess? Tidak bisa berbicara? Huh?! Kau tahu mereka itu tidak pantas untuk menjadi pelindungmu! Lebih baik kau menyerah dan mati ditanganku, dengan begitu pekerjaanku selesai," ucap Rathafael dengan memajukan wajahnya mendekati wajah Key. Ia tersenyum sinis dan mengejek.
'Blashh!'
Sinar merah hampir mengenai wajah Rathafael kalau saja ia tidak menghindar dengan cepat.
Rathafael memandang orang yang menyerangnya itu.
"Cih, lagi-lagi penyihir! Sudah cukup aku bermain-main denganmu!" Dengan cepat juga, Rathafael membalas Avaline dengan kekuatannya.
Penyerangan pertama berhasil menggores bahu Avaline, tapi untungnya tidak terlalu parah.
Nathan dan Edmund yang baru tersadar, karena suara Avaline yang berteriak keras memanggil nama mereka. Mereka berdua menatap marah ke arah Rathafael.
"Dasar kau makhluk kotor! Jangan sentuh Key!" ucap Edmund marah.
Ia telah berubah. Matanya berwarna merah menyala dan ada dua taring yang terlihat dari dalam mulutnya. Kukunya berubah panjang dan sangat tajam.
Edmund menyerang dengan kekuatan vampir miliknya, sementara Nathan menolong Key dengan kekuatannya agar Key bisa bergerak dan bicara kembali.
"Dasar bodoh! Kalau Ava tidak datang tepat waktu sekarang aku sudah ada di kerajaan werewolf tahu!"
"Maafkan aku."
"Hah, sudahlah! Lebih baik kita bantu Edmund." Key berlari menghampiri Edmund dan Rathafael. Ia mengeluarkan kekuatan vampir miliknya. Salah satu kekuatan yang belum bisa ia kendalikan. Tapi, kini kekuatan itu muncul entah darimana.
Key juga sudah berubah menjadi sosok vampir seperti Edmund. Mereka berdua menyerang Rathafael bergantian. Nathan dan Avaline hanya melihat. Mereka bingung harus berbuat apa.
Sampai akhirnya Rathafael kewalahan dan langsung kabur begitu saja, yang pasti kabur dengan kekuatan werewolfnya.
Setelah Rathafael pergi, Edmund dan Key berubah menjadi normal lagi.
"Key, kau juga seorang vampir?" Itulah kalimat pertama yang terucap dari bibir Edmund.
"Iya. Tapi selama ini aku tidak bisa mengeluarkan kekuatan vampir. Dan anehnya hari ini bisa. Aku langsung bisa mengendalikannya."
Mereka segera duduk kembali ke meja makan. Terkecuali Olive yang entah sedang dimana.
"Mungkin karena kekuatanku. Vampir bisa berubah menjadi vampir saat ada vampir di dekatnya. Terlalu rumit ya? Kau mengerti tidak?" tanya Edmund yang duduk di sebelah kanan Key.
Sementara Avaline dan Nathan duduk diseberang Edmund.
"Ya, aku mengerti. Mungkin saja. Oh ya, ada yang ingin aku tanyakan ke kalian berdua," ucap Key sambil menatap wajah Edmund dan Avaline bergantian.
"Apa?"
"Saat itu kalian saling menyerang untuk membawaku? Mengapa? Bukankah kalian teman?"
"Oh, saat itu kita sedang bersandiwara. Kau tahu saat itu kami sedang diawasi, ia prajurit vampir yang bertugas mengawasiku kalau-kalau aku membangkang ayahku."
"Begitu juga dengan aku. Saat itu aku sedang diuji kesetiaan oleh orang tuaku," sambung Ava.
"Oh begitu. Lalu bagaimana caranya kalian bisa bekerja sama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Angel (END)
خيال (فانتازيا)Mustahil untuk percaya. Dirinya pun tak mempercayainya. Namun, itu terjadi di depan matanya. Seorang malaikat yang jatuh ke bumi. Hei, kau bergurau saja bukan? Semesta lucu sekali pikirnya. Pertemuan tak disengaja itu membuka rahasia kelam dalam hid...