Pagi yang cerah sudah tiba. Aku terbangun dengan semua badanku yang sakit. Aku bangun dari kasur dan segera berjalan ke arah wastafel untuk menyikat gigiku. Aku berpegang ke arah keran dan memegang kepalaku, mengapa sangat berat?
Aku mulai menyikat gigi dan melihat ke arah calendar handphone-ku. Aku melihat jadwalku untuk hari ini. Oh hanya latihan untuk awards di studio. Aku pun mengambil handuk dan mulai menyalakan shower.
***
Aku berjalan lemas ke arah studio, kepala ini terasa berat, mungkin aku terlalu lelah sejak kemarin. Yang lain sudah terlebih dahulu datang. Sesampainya disana aku menyimpan handphone didalam saku sweaterku dan memulai pemanasan. Aku banyak mengeluarkan keringat dingin, apa-apaan ini.
Aku mendekati yang lain dan mencoba mendengarkan alunan musiknya, tapi kepalaku terasa sangat berat.
"Lisa? Kau baik-baik saja?", ucap Jisoo sambil menepuk pundakku.
"Mungkin hanya terlalu lelah? Tapi aku baik-baik saja." ,ucapku sambil tersenyum ke arahnya.
"Tidak mungkin, kau lebih diam noisy girl. Kau harus istirahat." ,ucap Rose sambil merangkulku.
"Lebih baik kaau istirahat dari pada membuang-buang waktumu, Lisa." ,ucap Jennie. Aku pun menatap mereka satu persatu.
"Aaaaangg okay. Bantu aku disaat aku sembuh okay?" ,ucapku sambil membawa jaketku.
"Mau ku antar ke kamar?" ,Tanya Jisoo sambil melipat tangannya.
"Tak perlu, kalian latihan saja." ,ucapku sambil meninggalkan studio. Ugh kepala ini kenapa begitu berat?
JUNE P.O.V
Jam break akhirnya tiba. Tidak sia-sia kami ke studio lebih pagi, sehingga kami bisa istirahat lebih dulu. Aku berjalan ke arah lobby dan membuka smartphone ku.
JUNE : Lisa
Aku berjalan ke arah tempat duduk dan menunggu balasannya. Kemana anak ini?
JUNE : Yah, where are you?
Aku terus menunggu. 10 menit berlalu, bahkan 20 menit. Aku pun menekan tombol telponnya. Aku tidak bisa berhenti menggerakkan kakiku, lalu kemudian
"Halo.." ,ucapnya dari sebrang sana.
"Lisa? Kau dimana? Kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, di dorm, kenapa?"
"Mau ku bawakan sesuatu?"
"Mhmm, strawberry ice cream please June."
"Ok, wait there girl." ,ucapku sambil menutup telfonnya dan mulai beranjak pergi keluar gedung.
Aku pun segera membeli dua cup es krim stroberi. Anak ini memang tidak bisa berhenti makan sesuatu yang dingin. Aku berjalan balik ke arah dormnya. Aku pun mengirimnya pesan tetapi aku dengar pintu sudah terbuka.
"June! Ayo masuk!" ,ucapnya sambil mempersilahkanku untuk masuk.
"Hah? Apakah boleh? Yang lain dimana?" ,ucapku bingung sambil melihatnya menarik tanganku.
"Yang lain sedang latihan, duduk saja June." ,ucapnya sambil berjalan mengambil sendok. Aku pun duduk di sofa dan mulai membuka bungkus ice creamnya.
"Whoaaa, kau yang terbaik!" ,ucapnya sambil duduk sila disebelahku dan mulai melahap es krimnya.
Aku hanya tersenyum melihatnya lahap makan. Dia terlalu jatuh cinta dengan es krimnya haha.
"Enak?" ,Tanyaku sambil terus melihatnya.
"Enak sekali, tapi kurasa ini cukup. Kau habiskan saja June." ,ucapnya serak sambil memberikannya kepadaku.
"Eh? Tumben sekali. Kau kenapa?" ,ucapku sambil mengambil ice creamnya. "Sakit?"
Dia pun hanya mengangguk dan menyengir.
"Yah! Kau ini, kenapa tidak bilang." ,aku pun mulai memakan ice creamnya. Dia pun tidak menjawab.
Aku merasakan kepalanya bersandar dipundakku. Aku melihat ke arahnya, dia tertidur. Anak ini benar-benar sedang sakit. Aku pun menyimpan ice creamnya dan melihat wajah tertidurnya.
Deg! Aku merasakan sesuatu yang aneh didadaku. Kulihat wajahnya, begitu... cantik. Aku mulai menggerakan tanganku dan merangkulnya. Ia tetap tertidur. Aku hanya bisa memandangnya. Aku tersenyum, entah mengapa, hanya senang. Aku mulai menepuk kepalanya pelan.
"Cepat sembuh, Lisa." ,bisikku sambil menyandarkan kepalaku dan ikut menutup mataku.
"Accidentally I couldn't tell
I have a hidden secret
Where and how it started from
I can't remember but I stand toward you
Do you think like as me
I'm still wondering that a lot
A lot like love
If you are not sure
Just hug me without worrying
It's love if your heart is beating
If you are, will you confess me?" – Baek Ah Yeon – A Lot Like Love
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Happy Ending
FanfictionKebahagiaan seseorang tidak bisalah diukur dari apa yang kita lihat. Tetapi oleh apa yang ia rasakan. Itu lah yang dirasakan oleh Lalisa. Orang berkata hidupnya sangatlah indah, tetapi apakah ia merasakan demikian? Akankah ia berakhir dengan orang...