Studio stasiun TV Mnet terlihat sangat sibuk. Para crew yang berjalan cepat menyiapkan acara, dan para artis pun duduk manis didepan meja rias. Disana terdapat beberapa member BLACKPINK lagi yang belum selesai berias, yaitu Lisa dan Rose.
LISA P.O.V
Akhirnya acara ini pun datang juga. Diluar begitu dingin, aku membayangkan apa yang orang lakukan diluar sementara aku duduk hangat disini sambil berias. Aku melihat sekeliling, kenapa aku belum melihat batang hidung June ataupun member IKON yang lain? Aku pun menyikut lenganku ke arah Rose.
"Roje."
"Hmm? What Lisa?" ,ucapnya sambil merapikan rambutnya.
"Mengapa aku tidak melihat IKON?"
"Kau ini, makanya jangan sibuk sendiri. Mereka harus membicarakan sesuatu dengan managernya, jadi mereka tidak menghadiri show ini."
Apa? Apakah ada masalah? Aku pun teringat June yang meninggalkanku di Mall, apakah dia sedang terlibat masalah? Aku pun merasa bersalah karena tidak menghubunginya sama sekali hingga sekarang, tapi Ia tak harus meninggalkanku di Mall seperti itu!
Para crew pun memanggil kami dan mengantar kami ke arah studio. Fighting, Lisa! Pasti acara ini akan menarik!
JUNE P.O.V
Kami member IKON, duduk terdiam di kursi sofa studio kami. Suasana sangat hening, Hanbin yang terlihat sedang berfikir keras menggigit jarinya. Aku pun merelaks kan badanku, mereka terlalu tegang berlebihan.
Lalu kami dengar seseorang berjalan ke arah studio dan membuka pintu.
"Selamat siang, IKON." ,ucapnya. Itu adalah manager kami.
"Siang." , kami pun berdiri dan membungkukkan badan kami.
Dia pun mulai duduk dikursi dan memandang kami semua. Aku mengangkat sebelah alisku, sebenarnya ada apa ini.
"Jadi..", ucapnya sambil menopang tangannya dilututnya. Aku pun melihat sekeliling yang terlalu serius memerhatikan manager.
"Kalian bisa comeback." ,ucapnya lagi sembari yang lain menghela nafasnya.
"Tapi.." ,lanjutnya. Astaga bisakah dia cepat sedikit? Kami pun terdiam dan melihatnya lagi.
"Untuk Bobby, kau harus mempromosi kan MOBB ke Amerika. Dan untuk Hanbin, Jinhwan, dan June.." ,ucapnya sambil melihat ke arahku.
LISA P.O.V
Akhirnya acara ini berjalan lancar! Haha aku puas sekali melihat reaksi Jinwoo oppa, June harus tahu! Aku pun segera membuka handphone ku sambil berjalan ke arah luar studio. June June June dimana dia, gumamku sambil terus memainkan handphone ku.
BRUKKKKK!!
Aku menabrak seseorang karena terlalu sibuk bermain handphone.
"LISAAAAAAAA!" ,dia berteriak sambil membuka tangannya.
"June?" ,ucapku sambil merapikan rambutku.
"LISAAA I AM SORRY, HERE LET ME HOLD YOU." ,ucapnya sambil berusaha memelukku. Apa orang ini gila!?
"TIDAK! MENJAUH DARIKU!" ,ucapku sambil menghindar darinya dan berlari.
"NOOOO LISA DON'T RUN." ,ucapnya sambil mengejarku dengan tangan yang terbuka siap memelukku.
"UNNIE TOLONG AKU!!" ,ucapku sambil berlari ke arah Jennie dan bersembunyi di belakangnya.
"Tidak June, kau tak boleh menyentuhnya." ,ucap Jennie datar sambil berjalan ke arah dorm. Aku hanya mengejeknya sambil mengeluarkan lidahku.
"Ayolah noona, berikan dia kepadaku." ,ucap June sambil terus berusaha mengambil tanganku.
"Dasar kau gila." ,ucap Jennie sambil terus berjalan meninggalkan June. Aku terus berjalan sambil terus tertawa melihatnya.
"AWAS SAJA KAU LISA." ,ucapnya sambil berjalan ke arah yang berlawanan denganku. Aku hanya tersenyum melihatnya berjalan.
Jennie mulai membuka kunci dorm dan aku bersender di tembok dengan bekas senyumku yang masih tersisa.
"Dia menyukaimu kah?"
Aku terkejut dan segera menatapnya. "S-siapa? June? Tidak mungkin!" ,ucapku sambil menelan ludah. Ah ada apa denganku? Kau tak perlu salah tingkah seperti ini!
Jennie hanya tersenyum dan segera masuk ke dorm. Aku mengikutinya seakan tidak ada apa-apa. Aku berjalan kearah kamarku dan langsung duduk dikasurku. Aku hanya tersenyum saat mengingat June, ada apa dengannya hingga ingin memelukku seperti itu? Aku segera mengambil handuk dan bersiap-siap untuk mandi malam.
-Esok harinya-
BOBBY P.O.V
Aku sudah selesai mengemasi barang-barangku. Aku harus siap-siap mempromosikan albumku bersama Mino ke Amerika. Aku melihat ke arah cermin dan menyisirkan rambutku dengan jari-jariku. Come on dude, fighting. Gumamku pada diriku sendiri.
Aku membuka smartphone-ku dan melihat deretan kontak yang ku punya.
"Lisa." ,namanya tertera di layar handphone-ku setelah susah payah ku mendapatkan nomor teleponnya.
Apa aku harus menelponnya? Gumamku sambil terus menatap layar handphone-ku. Come on Bobby, kau terlihat bodoh. Aku pun menutupnya dan menyimpannya disaku. Penerbangan berikutnya, New York, I'm coming.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih bagi yang sudah membaca^-^ Gimana kalo admin bikin trailernya? Yay or nay? Comment below! ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Happy Ending
FanficKebahagiaan seseorang tidak bisalah diukur dari apa yang kita lihat. Tetapi oleh apa yang ia rasakan. Itu lah yang dirasakan oleh Lalisa. Orang berkata hidupnya sangatlah indah, tetapi apakah ia merasakan demikian? Akankah ia berakhir dengan orang...