Chapter 2

483 50 2
                                    

Author's POV
(Mingyu side)

Tiga minggu telah berlalu. Tak menutup kemungkinan seorang Kim Mingyu yang pandai bersosialisasi tidak memiliki banyak sahabat di sekililingnya. Bahkan hanya dalam waktu tujuh hari. Kedekatannya dengan yang lain juga semakin baik.

"Mingyu-ya. Temani aku ke ruang guru. Mr. Park Chanyeol menyuruhku mengambil hasil ulangan." Hoshi menyambut kedatangan Mingyu pagi ini dengan sebuah rangkulan hangat. Pemuda berkulit tan itu tersenyum hangat ke arah sahabatnya.

"Baiklah, sekarang?" tanya Mingyu lembut. Hoshi menggeleng. Lalu menoel pipi Mingyu pelan.

"Kita akan mengambilnya nanti, setelah istirahat. Call?" ujar Hoshi. Mingyu mengangguk cepat. Kembali terduduk pada bangkunya. Jangan lupakan bahwa tadi Mingyu dihadang oleh manusia hamster itu.

Lama setelah ia terdiam di bangkunya sembari memainkan ponselnya. Yeon Wonhan, gadis itu datang.
Sosoknya disambut hangat oleh senyuman dari Mingyu.

"Pagi, Yeon Wonhan. Kau tampil cantik hari ini." tukas Mingyu dengan kekehan pelannya. Dapat ia lihat, seorang Yeon Wonhan yang dingin dan ketus, tersipu malu dengan rona merah di pipinya.

"Terima kasih, Kim Mingyu. Rupanya kau semakin hebat merayuku. Apakah kau sudah belajar kemarin?" tanya Wonhan lembut. Gadis itu berkata sembari mengeluarkan isi tasnya lalu meletakkan di dalam kolong mejanya.

"Memangnya belajar apa? Sepertinya tidak ada ujian hari ini." Mingyu mengernyitkan dahinya bingung. Apa ia telah melupakan sesuatu? Kenapa gadis ini mengingatkannya untuk belajar?

"Hei. Kau pikir belajar itu harus karena ujian? Ckckk, pantas saja kau hebat hanya dalam ujian. Pembelajaran setiap hari kau sangat pasif, kkk~" Mingyu nampak sedikit ber- emosi mendengar itu. Tetapi, ia menarik nafasnya pelan lalu menghembuskannya. Pria itu tersenyum lebar ketika menatap gadis di depannya.

"Setidaknya aku pintar. Sedangkan kau? Ehey." Mingyu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Sedikit mengeluarkan kekehennya yang tertahan.

"Apa yang ingin kau katakan Kim Mingyu-ssi ?! Mengejekku bodoh? Ya.. Itu memang benar, sih." Gadis itu sempat berdiri dari duduknya dan membuat seluruh warga kelas menatapnya heran. Betapa terkejutnya seorang Mingyu saat ini.

"Tapi kau pintar kok menurutku. Euhm, Pintar menarik perhatianku." ucap Mingyu pelan di samping telinga Wonhan.

"Yehet. Apa yang kau mau, eoh?" tanya Wonhan ketus. Rangkulan Mingyu mulai merambat ke pundak kecil gadis itu. Tetapi, Wonhan tampak menolak itu semua.

"Menjadi kekasihmu, mungkin? Kkk~" Wonhan terbahak-bahak mendengar Mingyu. Pemuda itu pun juga ikut tertawa. Ini adalah lelucon paling baik menurut Mingyu saat ini.

"Mwo?! Kau ingin aku menjadi kekasihmu?! Apa kau baru saja menembakku?!" teriak Wonhan sembari berdiri spontan dari duduknya. Seluruh kelas nampak memperhatikan mereka. Ada yang bersorak gembira. Ada juga yang mendesah sedih. Mingyu bingung melihat situasi saat ini. Gadis-gadis yang ada di kelas ini juga tampak menatap tajam ke arahnya.
Tetapi, seorang Jeon Wonwoo telah menarik perhatian seorang Kim Mingyu dari semua gadis yang ada. Wonwoo hanya menunduk. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu.

"Yak! Kenapa kau berteriak? Kalau memang benar aku menembakmu, kenapa?" Mingyu rupanya juga ikut berdiri menyusuli teman duduknya itu.

Always, Here.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang