03

583 63 14
                                    

    Soo Hyun tak henti-hentinya menjaga Shin Hye sampai terbangun. Setelah Soo Hyun membersihkan tubuhnya.

***

    Jihyun sudah kembali dan sekarang dia berada di apartemennya. Dia membersihkan badannya dan merasa jika abaimana miliknya terluka.

"Dia benar-benar memuaskan." Senyum keberhasilan Jihyun.

   Sekarang Jihyun hanya tinggal menunggu sampai dia hamil. Dengan begitu Soo Hyun akan menjadi miliknya.

***

    Shin Hye membuka matanya secara perlahan dan saat dia membuka matanya, orang yang pertama kali dia lihat adalah suaminya. Shin Hye kemudian menutup matanya sekejap, dia mengira jika itu hanya mimpi. Saat dia membuka matanya kembali, ternyata itu nyata, Soo Hyun berada di depan matanya.

"Apa kau tahu jika kau hamil?"

"Hemm."

"Kenapa tidak kau katakan padaku. Hah?"

"Aku menunggu waktu yang tepat. Tidak aku sangka kau mengetahuinya secepat ini."

"Sejak kapan kau tahu?"

"Tiga hari sebelum kita meresmikan pernikahan kita."

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu."

"Sekarang aku akan bertanya padamu. Apa kau bahagia mengetahui kehamilanku?"

"Tentu aku bahagia."

"Sepertinya tidak. Kau bukan bahagia, tapi ini karena kontrak nomor 3. Benarkan?"

"Shin Hye."

"Aku sudah mengerti."

"Handwe. Kau tidak mengerti, sepertinya kau salah menilaku saat ini."

"Begitukah? Lalu bagaimana dengan sekretaris mu, hah? Aku telah melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri. Kau melakukannnya dengan sekretarismu."

"Aku bisa jelaskan."

"Terlebih lagi kau melakukannya dirumah kita."

"Aku tahu aku salah."

"Kemannhe. Aku tidak tahu sebanyak apa rahasia yang kau sembunyikan dariku dan sejauh mana hubungan kalian."

"Shin Hye, dengarkan penjelasanku, eoh?"

"Aku tidak tahu harus mempercayai mu atau tidak. Aku tidak memiliki tenaga lagi untuk berdebat denganmu."

"Miannhe. Aku tahu aku melukaimu."

"Aku tidak ingin melihatmu sekarang. Jebbal Khhaaa!"

    Soo Hyun meninggalkan kamar dengan airmata yang tidak dapat dia bendung lagi.

   Shin Hye menangis dengan keras. Dia menangis sejadi-jadinya. Rasa nya seperti sebuah tombak badu saja mengenai hati nya. Kepercayaan nya seketika luntur. Pertahanannya yang kokoh menjadi hancur. Soo Hyun membuatnya tersiksa secara abduksi. Airmata Shin Hye membasahi pipi mulusnya. Melihat apa yang dilakukan suaminya, serasa Shin Hye ingin lompat ke dalam jurang.
°
Dua jam kemudian.
°
     Shin Hye tetap tertidur dalam tangisnya. Dia berusaha membentengi dirinya dengan sebuah pertahanan harga diri. Tetapi dia tidak bisa berhenti untuk memikirkan apa yang terjadi.

"Tuhan. Kenapa disaat aku mencintai suamiku dia harus melakukan hal yang tidak bisa aku terima. Aku tidak sanggup menerima semuanya. Aku terlalu mencintainya. Rasanya sakit, dan sangat sesak. Kenapa dia melakukannya?" Dalam batin yang merintih, Shin Hye.

   Soo Hyun tidak berani untuk menemui Shin Hye sekarang. Rasanya dia tidak akan sanggup jika harus menatap wajah kekecewaan istrinya. Shin Hye begitu baik, tapi dia sudah melukainya.

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang