Rangga = 0.1 =

270 18 2
                                    

BAB 0.1

RANGGA tersenyum melihat wanita yang sekarang sedang duduk di hadapannya dengan bibir yang mengerucut sebal.

"Rangga! Pokoknya aku enggak bakalan maafin kamu, sebelum kamu makan!" sahut perempuan itu dengan mata yang berapi-api.

Rangga terkekeh. "Fine, Amanda. Tapi aku bakalan makan di rumah nanti oke?"

Amanda menggeleng tegas. "Kamu belum makan dari kemarin malem! Sekarang udah jam 1 siang! Kamu ga laper? Nanti mag kamu kambuh, Rangga!"

Rangga mencubit sebelah pipi Amanda gemas. "Aku ini kuat tau,"

Amanda melepaskan tangan Rangga dari pipinya. Ia menghela nafas pelan. "Yaudah, tunggu disini. Aku mau ke kelas dulu,"

Rangga tersenyum dan mengangguk. Ia percaya bahwa pacarnya itu akan segera kembali padanya.

Buktinya tak berapa lama, Amanda sudah datang kepadanya lagi dengan membawa sesuatu di tangannya.

Ternyata, ia menyodorkan sebuah kotak makan kepada Rangga.

Rangga mengangkat sebelah alisnya. "Apa ini?"

"Untuk seseorang yang selalu menjadi juara umum di kelas, kamu terlalu pintar untuk tidak mengetahui benda persegi apa ini, Rangga," jawab Amanda sambil terkekeh pelan.

"Ini kotak makan,"

"Ih, pintarnya!"

"Ya dong. Cium dulu,"

Amanda mencubit lengan Rangga dengan ganas. "Itu mulut kuliahin dulu ya, Mas. Gabisa di kontrol,"

Rangga cengengesan dan berkata, "Makin cantik deh kalo marah gitu,"

Amanda merasa pipinya memerah hangat. Tetapi ia langsung mendelik tajam ke arah Rangga. "Makan!"

Rangga tertawa dan membuka kotak makan pemberian Amanda. Nasi goreng telur dengan tempe orak arik. Amanda memang selalu tahu apa yang disukai oleh Rangga.

"Wah! Bahagianya dimasakin sama calon istri!"

Amanda tersipu, tetapi ia mendelik lagi ke arah Rangga. "Makan sebelum bel masuk bunyi,"

Rangga tersenyum menyebalkan. "Suapin,"

Amanda mengangkat alisnya tak percaya. "Cuman anak bayi yang disuapin,"

Rangga memeragakan tingkah anak bayi dengan tangannya. "Oee... Oee.. Mam, aku mau ma'em,"

"Najis."

"Ih, lucu banget sih kalo lagi bete,"

"Ih, nyebelin banget sih kalo lagi NYEBELIN,"

"Kan emang nyebelin, kenapa di pacarin?" tanya Rangga sambil tersenyum menyebalkan.

"Sayang lah,"

"Ya allah! Pacar gue lucu banget!!" Rangga hendak merangkul Amanda. Tetapi Amanda segera berdiri dan menjauhinya.

"Makan! Kalo kamu gak makan aku bakalan pergi ke kelas," ancam Amanda sambil memasang muka sebal nya. .

"Oke. Aku makan. Sebenarnya udah dari tadi laper, tapi ngusilin kamu itu seru, hehe."

"Dasar anak setan,"

"Dasar pacar setan,"

——

TBC

Mulmed: RANGGA

RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang