19. Red Winter

96 14 4
                                    

Author : Diasember
Genre: Gore.
Sub genre : romance
Keyword: cemara

___

Pagi yang cerah, hari ini adalah hari libur. Musim gugur sebentar lagi akan berakhir. Daun-daun di pepohonan berguguran, tak menyisakan satupun daun di dahannya.
Seorang pemuda memakai pakaian kaos hitam biasa dengan celana jeans berwarna biru tua berjalan ke arah toko bunga.

*kring*

Pemuda tersebut masuk ke dalam toko bunga itu.

"Irasshaimase!" sapa penjual tersebut ramah.

Pemuda itu hanya tersenyum.
"Ada yang bisa kami bantu?" tanya penjual tadi.

"Aku hanya ingin membeli pupuk," jelas pemuda tersebut sambil menunjuk pupuk yang ia maksud.

"Baiklah. Ada lagi?"

Ia menggeleng sambil tersenyum tipis.

*kring*

Pintu toko terbuka, menampilkan seorang gadis dengan rambut sepundak diurai berwarna coklat tua dengan balutan hoodie berwarna putih dan rok jeans selutut miliknya.
"Irasshaimase!!"

Gadis itu menangkap sosok pemuda tadi.

"Ruze-kun!" Aika melambaikan tangannya.

Ia berjalan menghampiri pemuda itu. Tak disangka ia bertemu dengan teman sekelasnya di toko bunga. Sang pemuda tadi, yang bernama Ruze kemudian tersenyum ramah kepada Aika.

"Aika-chan? Wah, kebetulan sekali kita bertemu," jelas Ruze sambil terkekeh kecil.

"Ya, siapa yang sangka. Oh iya, kau.. tumben kemari, kau membeli apa? Kau sendirian, Ruze-kun? Oh! Jangan-jangan.. kau membeli bunga untuk seseorang yaa.." tebak Aika sambil menyeringai jahil.

Ruze mengibaskan tangannya. "Ah, tidak, tidak. Kau ini berlebihan. Aku hanya membeli pupuk ini," jelasnya sambil memperlihatkan kantong kresek yang ia jinjing.

"Kau sendiri bukannya sendirian? Mau beli apa?" Sekarang giliran Ruze yang bertanya.

"Hanya membeli buket bunga untuk ibuku yang sedang sakit," jelasnya sambil tersenyum.

"Ohh.. souka. Aku titip salam kepada ibumu, semoga cepat sembuh," jelas Ruze sambil tersenyum tipis.

"Ha'i, arigatou ne, Ruze-kun,"
"Pesanan yang kemarin apa sudah jadi?" tanya Aika kepada penjual.
Penjual itu memberikan sebuket bunga tulip putih yang cantik.

"Domo arigatou.." ucap Aika kepada penjual sambil menyerahkan uangnya.

Ia beralih kepada Ruze.
"Aku harus pergi ke rumah sakit, um aku duluan ya," jelasnya kepada Ruze.

"Aika-chan, apa kau berjalan kaki kesana?" tanya Ruze.

"Sebenarnya aku hanya berjalan kaki sampai stasion kereta saja," jelasnya.
"Kau ikut saja denganku. Aku membawa sepeda, kok."

Season's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang