Alex diam di tempatnya, terlalu terpaku hingga ia tak bisa menyadari kalau Bella sudah duduk, bukan lagi berbaring pada ranjang empuknya.
"Apa.. maksudmu?" Alex masih tak mengerti.
"Kita akhiri semuanya, karena jujur saja, aku sudah tidak tahan Alex. Rasanya sakit, seperti ada yang menusuk-nusuk hatiku dengan ribuan jarum tak kasat mata." Ujar Bella, meraih ponselnya di nakas sebelah ranjang lalu memperlihatkan sesuatu pada Alex.
"Aku bisa jelaskan. Aku tak menciumnya, dia tiba-tiba saja mendekat padaku dan itu terjadi begitu saja." Sanggah Alex, benar bukan? Pasti foto terkutuk itu sudah sampai di tangan Bella. Terkutuk pengirim sialan itu!
"Tidak Alex." Ujar Bella, menggeleng dengan mata berkaca-kaca lalu menghirup nafas panjang. Percayalah, dadanya bahkan sangat sesak sekarang.
"Bella, aku mohon." Alex menggenggam kedua tangan Bella dan meremasnya lembut. Menggeleng kecil dengan sedikit harapan bahwa ini semua hanya lelucon garing yang tidak lucu sama sekali.
"Ku rasa memang kau cocok dengan Anna, bahkan anak satu kampus setuju." Cicit Bella, menunduk dengan air mata yang sudah menetes dengan ucapannya sendiri.
Grep.
"Tidak. Aku tidak peduli dengan mereka, aku tidak mempedulikan kata mereka Bella, percayalah." Bisik Alex, dapat ia rasakan bahwa tubuh Bella sudah menegang sempurna dalam dekapannya. Biarkan dia egois kali ini.
"Alex, l.. lepas.. lepaskan Alex." Cicit Bella. Tubuhnya sudah kembali bergetar hebat.
Alex hanya diam, sesekali mengecup puncak kepala Bella. Lalu dengan perlahan membaringkan tubuh mereka di atas ranjang. Menjadikan lengan kokohnya sebagai bantalan Bella dan tangannya yang lain ia gunakan untuk mengusap punggung gadisnya. Berharap jika Bella akan tenang dengan cara itu.
"Aku tidak akan menyakitimu jika aku menyentuhmu, percayalah. Aku tidak akan menyakitimu." Bisik Alex.
Alasan Bella terkulai lemah di ruang tamu karena pelukan Gio tadi itu karena Bella tidak bisa atau bisa dikatakan trauma pada tindakan seperti itu. Jika lebih dari sekedar pegangan tangan maka tubuhnya akan bereaksi dengan sendirinya seperti gemetaran.
"Biarkan seperti ini, karena hanya aku yang akan memelukmu mulai dari detik ini hingga kita tua bahkan saat kita akan menjemput ajal nantinya." Bisik Alex. Mengecup dahi Bella lalu tersenyum kecil.
"A.. alex, a.. aku t.. ti.. tidak b.. bisa Alex. L.. lepaskan." Cicit Bella.
"Relax, aku tak akan menyakitimu, sekarang tidurlah." Suruh Alex, dapat ia rasakan bahwa kemeja bagian depannya basah karena tangis Bella.
Sekali lagi, biarkan dia egois untuk kali ini saja.
TBC.
Voment pls?
Makasiii
