Ch. 5

169 21 2
                                    

Bella baru saja keluar dari toilet, menggunakan handuk dan juga rambut basahnya yang membuat gadis itu risih sendiri.

Berjalan menuju ranjang, Bella menghidupkan ponselnya. Menghembuskan nafasnya lelah agar ia bisa menhadapi Alex hari ini, besok, lusa, dan seterusnya.

Bella menganga tak percaya, bahkan handuknya entah sudah menghilang kemana. "Tiga puluh pesan dari... Alex?" Bathin Bella tak percaya, jarang sekali pria itu menghubunginya. Bahkan hampir tak pernah mungkin?

"Bella, jangan salah paham aku mohon."

"Bella kau dimana?"

"Kau sudah di rumah? Keadaan baik?"

Bella mengeryit heran, kenapa dengan manusia dingin itu. Mengirimnya pesan dan juga jangan lupakan rentang waktunya yang begitu singkat. Sangat singkat.

"Apa aku harus tetap bertahan? Ini sungguh menyakitkan." Gumam Bella seraya menaruh kembali ponselnya.

Ia melangkah menuju balkon, menikmati pemandangan kebun bunga yang berada tepat si sebrang kolamnya. Tatapan Bella berubah kosong tanpa ia sadar, momen yang ia miliki bersama Alex memang tak terlalu romantis, hanya saja itu begitu berkesan. Bella cukup tau diri untuk tak meminta banyak hal pada Alex. Tapi, yang membuatnya semakin sedih adalah ia yang tak bisa sesikitpun menahan Alex agar tak bersama Anna.

Bella tau jika ia bisa saja memaksa Alex untuk menjauhi gadis itu, hanya saja Bella tak mau terlalu mengambil resiko dengan ujungnya Alex yang akan pergi meninggalkannya karena keegoisan yang ia miliki.

"Aku tak tau harus bagaimana lagi Alex." Gumamnya tanpa sadar jika air matanya sudah terjatuh dari kelopak matanya.

**

"Alex!" Anna berteriak kesal. Mencekal tangan Alex yang hendak pergi dari hadapannya.

"Apa lagi Anna?!" Teriak Alex murka. Dia hanya ingin bertemu Bella, kekasihnya, tunangannya, dan calon istrinya.

"Kau mau kemana?" Tanya Anna tak suka. Ia yakin pria yang digilainya ini akan pergi menemui Bella, manusia aneh yang berasal dari negri entah berantah.

"Berhenti mengatur hidupku seakan-akan kau yang terpenting bagiku. Kau bukan siapa-siapa melebihi sebuah parasit yang terus nenempeliku!" Desis Alex. Menunjuk wajah Anna dengan jarinya lalu melenggang pergi. Mengabaikan teriakan memekakan gadis itu dan terus berjalan menuju mobilnya. Bella! Ia harus ketempat Bella.

"Aku muak! Apa ini akan baik-baik saja? Apa Bella akan baik-baik saja?" Alex gelisah sendiri di mobilnya. Menggigiti bibirnya lalu menambah laju mobil yang sedang ia kendarai. Tak peduli dengan umpatan orang-orang terhadapnya karena ulahnya yang mengenderai mobil asal-asalan.

**

B

rak.

Anna membanting semua yang ada di atas meja restoran itu hingga tak berbentuk. Berteriak marah dengan kepalan tangan yang sudah memutih dan juga matanya yang sudah menggelap penuh dendam.

Brak.

"Singkirkan!" Desis Anna dengan nafas yang memburu.

"SINGKIRKAN SEMUA YANG MENGHALANGIKU!"





















Tbc.

Makasi yang masih mau baca, ngak bakat banget nulis yang kayak gini ya.
Tpi gpp lah, keluar dari zona aman ya ngak?

Boleh mnta VOMENTnya kan?

Makasiii

DAP.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang