Hubungan

53 5 0
                                    


"Apa kau punya teman?" Aku bertanya pada Dia. Sebenarnya pertanyaan itu lebih ditujukan untuk diriku sendiri. Aku melihat ekspresi wajahnya. Dia tersenyum kecut. "Jangan tanyakan itu." Jawabnya. Oh mungkin aku mengerti dengan perasaan yang dia miliki.

"Aku tidak punya teman. Ah, lebih tepatnya aku pernah memiliki teman." "Bagaimana dengan sekarang?" Dia bertanya. "Aku tidak menyukai pertemanan. Ah, bukan. Aku tidak menyukai konsep berhubungan dengan orang lain. Memang pada kenyataannya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Tetapi aku tidak ingin memiliki hubungan. Bahkan mungkin aku bukan manusia. Selama ini aku berusaha untuk tidak menggantungkan hidup pada orang lain."

"Orang yang mendengar ini akan berpikiran skeptis terhadapmu." Ujar Dia. "Ya aku tahu. Tetapi memiliki hubungan dengan orang lain itu menyulitkan. Saat mereka sedih kau juga sedih. Saat mereka senang kau juga senang. Saat susah kau harus membantunya. Hal-hal itu sulit untuk orang yang tidak merasakan apa-apa sepertiku." Dia diam seolah mempersilakanku untuk melanjutkan pernyataan bodoh itu.

"Aku tidak menyukai perasaan saat mereka tidak ingin berbagi cerita denganku. Aku tidak menyukai perasaan seolah aku bukan bagian dari mereka. Aku tidak menyukai perasaan saat mereka tidak membagi kebahagiaannya. Aku tidak menyukai perasaan saat mereka bahkan tidak menyadari keberadaanku."

"Aku merasakan apa yang kamu rasakan."

"Karena dugaan tanpa alasan itu aku memutuskan untuk tidak memiliki hubungan dengan siapapun. Aku tidak harus merasakan hal-hal tak berguna. Aku tidak perlu takut kehilangan mereka. Aku tidak perlu memaksakan mereka menyadari keberadaanku. Dan sekarang dengan hidup yang seperti ini, aku merasa lebih baik."


03042017

Percakapan Antara Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang