Kenangan itu muncul lagi.
Kenangan yang membuat air mata ini menetes lagi.
Mengapa kita tak boleh bersama?
Mengapa harus ada penghalang di hubungan kita?Terlintas dipikiranku.
Apakah kau tak bisa memperjuangkan cinta kita didepan orangtuamu?
Mungkin tak bisa.
Karena kau terlalu takut untuk memperjuangkan cinta kita.
Ya kau takut.Cinta ini tanpa restu sangat menyakitkan.
Kamu tahu bagaimana perasaanku ketika melihatmu bersama orang lain pilihan orangtuamu?
Kamu tahu bagaimana perasaanku ketika kau berjalan bersama pilihan orangtuamu didepanku?
Ya rasanya sangat sakit.Seperti beribu pisau yang menusuk di hati ini.
Seperti beribu duri yang tertancap di hati ini.
Apa kau pernah merasakannya juga?
Mungkin tidak.Disini cuma aku yang berjuang.
Dan bodohnya aku masih berharap kau memperjuangkan cinta kita.
Tapi aku berpikir kembali.
Apa kau juga berpikir akan memperjuangkan cinta kita lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Kamu
FantasíaPuisi ini hanya untukmu. Nb : Benar benar asli buatan saya sendiri. Tidak menjiplak. Dan atas pengalaman pribadi saya dan teman-teman