CHAPTER 3

149 13 15
                                    

Yang di mulmed itu Kira

Bagi segelintir orang mungkin pelajaran olahraga adalah pelajaran yang menyenangkan,tapi tidak dengan Kira dia sangat membenci pelajaran itu. Dia tidak suka berpanas-panasan seperti turis asing yang sengaja berjemur di pantai.
Kira juga cepat lelah jika harus berlari atau bergerak terlalu banyak

Sialnya Pak Zam guru olahraga mereka akan mengambil nilai lay up minggu depan. Kira yang memang bodoh di pelajaran olahraga hanya bisa ternganga mendengar itu. Teman-teman Kira khususnya cowok sudah berteriak kesenangan karena bagi mereka itu adalah hal yang mudah
Walaupun Kira memiliki duo cogan alias Asyraf dan Karel,dia berani bertaruh mereka pasti tidak akan mau mengajarinya
Sempat terbesit di benak Kira untuk meminta bantuan Alden,tapi dia sadar diri bisa-bisa Alden ilfeel karena kepayahannya.Untuk itu Kira memutuskan  belajar sendiri,berharap ada mukjizat yang datang kepadanya

Disinilah Kira berdiri, di lapangan basket SMA Pancasila. Jam pulang sudah berbunyi 30 menit yang lalu.Tetapi Kira memutuskan untuk berlatih di sekolah,dan meminta Karel untuk menjemputnya nanti.
Dia sedang berusaha memasukkan bola ke ring,Kira memfokuskan pikirannya tapi ketika dia sudah melempar bola, bolanya malah mentok ke tiang
Sekali lagi Kira mencoba,peluh sudah bercucuran di keningnya. Entah nasib atau Kira memang gak jago bolanya lagi-lagi cuman menyentuh ring

Kira berteriak kesal "Lo ada dendam ya sama gue bola?" Tanyanya kesal ke bola yang tak berdosa itu
Kira memukul-mukul bola itu dengan ganas lalu melemparnya keras ke lantai "Dasar gak guna"

"Kalau emang gak bisa main,gak usah nyalahin bolanya"

Kira langsung menatap tajam orang itu "Bukan urusan lo" ucapnya ketus

Rean terkekeh ,dia berjalan mendekati Kira "Sini gue ajarin"

Kira menatap Rean heran ada angin apa cowok itu bisa baik kepadanya
Rean menyeringai"Gak usah ngeliatin gue segitunya,gue tau gue ganteng" dia langsung duduk disamping Kira

Kira memutar bola matanya malas "Bisa gak sih kadar kepedean lo itu dikurangin dikit"

Rean menatap Kira dalam, kedua mata mereka bertemu.Rean menyelipkan helaian rambut Kira yang keluar dari cepolan kebelakang telinganya

"Gak usah nahan nafas"

Pipi Kira langsung merona,tanpa sadar dia menahan nafas ketika Rean menyentuh rambutnya. Lihat lah tampang Rean yang minta dicakar,dia sudah nyengir ga jelas sekarang. Pasti cowok itu sudah besar kepala,apalagi dia sudah memiliki fans yang berlimpah di SMA Pancasila sejak dua bulan terakhir. Mengalahkan Alden sang kapten basket

Rean berdehem pelan,berusaha mengusir keheningan yang terjadi "Lo masih marah karna kejadian dua bulan yang lalu?"

Kira mendengus "Yaiyalah gara-gara lo baju gue kotor kayak gembel,malah gaya lo songong lagi" nada ketus tak pernah tinggal setiap Kira berbicara dengan Rean

Rean tertawa pelan dia mengacak rambut Kira gemas "Jadi lo dendam,itu yang katanya cewek baik?" Tanya Rean dengan nada remeh

Kira menatap Rean tajam "Mau lo apa sih?" Kira benar-benar jengah dengan tingkah menyebalkan Rean
Karena sebal Kira memilih berdiri dan melanjutkan latihannya lagi dia mulai mendrible bola dan melakukan lay up tapi hasilnya selalu sama,bola itu tidak pernah masuk ke ring

Rean hanya memperhatikan Kira sambil terkekeh kecil,kancing seragam Rean sudah terbuka menampakkan kaos hitamnya
Dia tertawa melihat wajah Kira yang menggerutu kesal setiap bola selalu meleset,lihatlah gadis itu sungguh menggemaskan
Tapi sedetik kemudian dia terdiam,kenapa dia menjadi seperti ini,kenapa dia menemani Kira dan kenapa juga dia tersenyum seperti orang gila

AndreanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang