CHAPTER 5

124 4 0
                                    

Bau obat-obatan begitu tercium diruangan yang serba putih ini
Kira masih belum sadar dari setengah jam yang lalu, Bunda Kira begitu panik mengetahui putri kecilnya masuk rumah sakit.

Dia hampir saja meluluh lantahkan rumah sakit ini jika dia tidak teringat bahwa ayah mertuanya alias kakek Kira sudah bersusah payah membangunnya. Keluarga besar Kira adalah pebisnis sukses,mereka telah memiliki berbagai cabang di benua Asia dan Australia, termasuk aset lain salah satunya sekolah Kira dan rumah sakit ini dan masih ada beberapa aset lainnya

Di ruangan ini hanya tersisa Karel,Asyraf dan Rean. Tiga pangeran yang siap menjadi guardian angel seorang Kira. Setelah perdebatan yang cukup panjang,Asyraf dan Karel berhasil membujuk Arin pulang dan beristirahat di rumah. Tentunya itu tidak mudah,melihat kemurkaan dari Arin tadi. Tetapi Asyraf dengan 1001 rayuannya berhasil membuat Arin menyerah pasrah

"Oke Bunda bakal pulang,tapi kalau Kira sampai lecet kalian bunda sunat lagi sampai habis" Ucap Arin tegas
"Dan jangan lupa hubungin Bunda kalau Kira udah siuman"lanjut Arin yang masih terngiang di kepala Rean,padahal kejadian itu sudah terjadi satu jam yang lalu

Asyraf,Karel dan Rean bergidik ngeri membayangkan masa depan mereka yang akan musnah

"Yan gue sama Karel mau ke kantin rumah sakit, lo jagain Kira nanti kita bawain makanan" Ucap Asyraf yang mulai beranjak dari sofa dan langsung menyadarkan Rean dari imajinasi liarnya

"Oke bang,gue nitip susu strawberry ya" Ucap Rean yang sudah duduk disamping tempat tidur Kira

Asyraf memandang Rean heran "Ganteng ganteng kok suka susu strawberry" batinnya. Tapi Asyraf memilih tidak peduli dan menyusul Karel yang sudah berdiri di depan pintu

"Jagain sepupu gue bro" Ucap Karel sebelum meninggalkan ruangan Kira

"Siap bro"

****
Cahaya terang mulai memasuki indra penglihatan gadis itu,dia mengerjap-ngerjapkan mata berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata indahnya. Putih,itu yang dia lihat. Dia memandang kesekeliling,matanya menangkap sosok yang dia kenal,Rean sedang duduk disampingnya dan sedang berkutat dengan gadget ditangannya. Ntah apa yang pria itu lakukan,Kira tidak tau

Merasa diperhatikan Rean mendongak dan menatap Kira yang sudah siuman
"Lo udah sadar Ra? Alhamdulillah" Ucap Rean seiring senyum yg terbit dibibirnya

"Air" Kata Kira dengan suara serak,tenggorokannya sungguh kering sekarang. Dia membutuhkan pasokan air untuk menyegarkannya kembali
Dan Rean sigap mengambil air di nakas dan memberikannya kepada Kira tak lupa dia membantu Kira untuk bersandar di tempat tidurnya

Tangan Kira terulur menerima dan langsung meminum air tanpa tersisa,dia kembali memberikan gelas itu kepada Rean yang langsung diterima oleh cowok itu

"Udah merasa baikan?" Tanya Rean yang kembali duduk disamping Kira

Kira mencari posisi nyaman untuk menyandar dibangkar rumah sakit ini,setelah nyaman diapun mengangguk

Kira celingak celinguk memandang kamar rumah sakit yang ditempatinya "Lo sendiri di sini?" Tanya Kira

Rean menaikkan alisnya sebelum akhirnya tersadar "Oh gak,Bang Asyraf sama Karel lagi ke kantin mau makan katanya. Kalau Bunda lo udah pulang daritadi"

Kira mengangguk paham "Kalau Qila?"

Rean menatap Kira lagi "Lo baru bangun langsung cerewet ya" Ucapnya sambil terkekeh,dia begitu gemas melihat Kira

Kira mendengus kesal "Gue kan kepo"

"Iya kepo kayak dora" Kata Rean tanpa mengalihkan matanya dari benda petak berwarna hitam itu

"Lo udah makan?" Tanya Kira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AndreanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang