Gadis berparas cantik itu meletakkan beberapa barang dihadapan kedua orangtuanya yang kini tengah duduk tenang dan nampak tidak memperdulikannya. Dia membuang napas "terima kasih atas semua yang telah kalian berikan padaku. Aku lelah hidup bersama kalian, tak jelas mengapa kalian terlihat begitu membenciku. Maaf jika aku menyusahkan kalian atau ya...apapun itu. Aku memutuskan untuk pergi ke Inggris dan melanjutkan study ku disana. Kukembalikan semua fasilitas yang kalian berikan, kartu ATM, kunci mobil, dan uang yang sering kalian berikan padaku."Gadis itu mengambil napas dalam lalu menghembuskannya perlahan "Maaf jika apa yang kuucapkan terdengar tidak sopan, sombong atau semacamnya. Aku pergi."
Gadis bernama Nicole itu menggeret kopernya keluar rumah. Taxi pesanannya ternyata sudah menjemput dan tanpa menunggu apa-apa lagi dia masuk kedalam.
Dalam perjalanan menuju Bandara, disaat itulah Nicole menumpahkan air matanya yang sudah ia tahan selama beberapa saat.
Sakit memang, sesak? Tentu saja. Bayangkan bagaimana rasanya menjadi salah satu bagian dari sebuah keluarga tapi kalian tidak pernah dianggap keberadaannya?.
Nicole begitu terluka menerima semua perlakuan menyakitkan itu dari kedua orangtuanya yang tak pernah memperdulikannya. Dia di abaikan layaknya orang asing disana oleh kedua orangtuanya. Kecuali Nenek dan Kakaknya yang dulu selalu menyayanginya ketika mereka masih hidup.
Namun sayang, Tuhan mengambil mereka dari Nicole. Mereka meninggal 4 tahun lalu dan sejak saat itu Nicole selalu merasa kesepian.
Nicole juga jarang menggunakan uang kedua orangtuanya itu karena merasa tak enak saja. Selain itu rasanya juga seperti mereka terpaksa memberikan uang itu untuknya. Jadi sejak usia Nicole 16 tahun, Nicole bekerja paruh waktu.
Nicole sangat berharap dia dapat menulis ulang kisah hidupnya di Inggris dengan baik. Dia berharap dirinya akan menemukan banyak kebahagiaan disana dan akan ada pula orang yang bisa menjadi teman hidupnya.
Semoga saja..
Nicole POV
Aku terbangun dari tidurku. Astaga ini sulit di percaya, hari ini adalah hari pertamaku masuk ke Universitas. Setelah sekitar tiga minggu atau sebulan aku bersenang-senang di kota indah macam London. Demi Tuhan! Aku jatuh cinta pada London.
Aku memiliki beberapa kebiasaan baru sejak pindah kemari, aku suka pergi ke London Eye setiap sore untuk sekedar nongkrong atau melihat pemandangan. Aku juga sering pergi ke Nandos, semacam tempat makan cepat saji. Astaga makanan disitu enak. Sungguh. Dan kalian tahu? Aku merasa seperti bebanku hilang begitu saja. Disini sangat tenang dan suasananya yang klasik membuatku semakin cinta pada negri kerjaan ini.
Btw, sekarang aku tinggal di sebuah Apartement menengah atas. Mengerti maksudkukan? Jadi Apartement yang kutinggali ini tak begitu murah atau mahal harganya. Tapi pas lah untuk kantong anak muda sepertiku. Apartementku terdiri dari beberapa ruangan seperti, dua kamar tidur yang memiliki kamar mandi, dapur dan meja counter yang menjadi pembatas antara ruang dapur dan televisi. Cukup luas disini.
Kini aku sudah siap, memakai croptop putih, mini skirt berwatna hitam, denim jacket, dan sepatu kets sebagai alas kaki. Rambut coklat gelapku yang panjang kubiarkan saja tergerai. Sebelum berangkat, aku mengambil selembar roti, mengolesinya dengan nutella lalu berangkat sambil memakannya.
Sampai di sana aku melihat banyak sekali mahasiswa dan siswi baru yang di antar orangtuanya dan aku hanya bisa tersenyum kecut.
Saat aku berjalan masuk ke gedung Kampus, tak sengaja aku menabrak seorang pria yang membawa map dan membuat kertas-kertas yang ada di dalamnya jatuh berantakan. "Astaga...maafkan aku.." kataku sambil berjongkok membantunya. "It's okay..." katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST || H.S
Fanfiction"Ketika aku hampir kehilangan dia untuk kedua kali, rasanya aku ingin mati." -Harry Styles ××× You can read this story guys!! but don't forget to leave VOMMENT after you read, or before you read! 😊 HOPE YOU ALL LIKE THIS STORY!! A/N : Maaf klo rada...