Nicole mendengus kesal, tak tahan dengan suasana aneh seperti ini. Setelah selesai makan keduanya hanya saling menatap, namun yang paling serius adalah Harry.
Pria itu tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dan itu membuat Nicole tak nyaman.
"Berhenti menatapku seperti itu Harry!" Keluh Nicole.
Harry terkekeh "kenapa? Lagipula ini kan mataku, jadi terserah padaku ingin menatapmu seperti apa."
Lagi-lagi Nicole mendengus kesal "terserahlah, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
"Itu sudah termasuk pertanyaan, Nic"
Nicole memutar kedua bola matanya "kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini padaku? Padahal di awal pertemuan kita kau nampak tak suka padaku."
"Apa aku tak boleh berteman denganmu?"
"Harry.." aku menatapnya tajam.
"Okay okay!" Harry mengangkat kedua tangannya di udara seakan dia menyerah. "Well...awalnya memang aku tak suka denganmu dan sempat melarang Lily untuk berteman denganmu. Tapi setelah kupikir-pikir tidak apa-apa juga berteman denganmu. Kau terlihat baik." Jelas Harry.
"Makanya, jangan liat dari luarnya saja! Dalamnya tuh dilihat"
Harry tersenyum miring "kau benar, aku harus melihat dalamnya juga. Ayo cepat! Tunjukkan padaku!"
Nicole mengernyit "what do you mean?"
"Lepaskan semua pakaianmu, nona manis. Kau bilang aku harus melihat dalamnya juga. Ayolah.."
Nicole melebarkan kedua matanya lalu memukul kepala Harry cukup keras, membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Yang kumaksud lihat dalamnya itu bukan berarti aku yang tanpa busana! Astaga Harry...kau bodoh sekali!"
Harry memicingkan matanya kearah Nicole "aku tak peduli dan sekarang kau harus ku hukum!" Tegas Harry.
Nicole menaikan sebelah alisnya "hukuman? Memang aku salah apa dan apa hak mu untuk menghukumku?!" Suara Nicole meninggi.
Harry berdiri lalu berjalan mendekat kearah Nicole, sontak saja Nicole ikut bangkit dari duduknya dan berjalan mundur menjauh dari Harry.
Harry menyeringai ketika punggung Nicole telah sampai pada dinding dan itu artinya Nicole tak bisa bergerak kemana-mana lagi. Harry mengunci pergerakan Nicole dengan meletakkan kedua lengannya di masing-masing sisi tubuh Nicole.
Nicole menciut "apa yang ingin kau lakukan padaku, Harry?" Tanya Nicole pelan dengan kepala menunduk.
Harry terkekeh mengangkat dagu Nicole dan tersenyum manis menatap gadis tersebut. "Menurutmu apa yang akan kulakukan padamu, Babe...?" Bisik Harry.
Harry menarik pinggul Nicole, mendekatkan tubuh gadis itu padanya. Kini sebelah tangannya melingkar indah di pinggang Nicole, dan tangan satunya mengelus pipi Nicole lembut.
Perlahan namun pasti, Harry mendekatkan wajahnya pada wajah Nicole. Tidak, dia tak akan mencium bibir gadis itu. Harry mengecup kening Nicole selama beberapa detik.
"Jadi, film apa saja yang kau punya? Aku sangat bosan." Tanya Harry setelah mengecup kening Nicole dan menjauh darinya.
Nicole membuang napas panjang, dia senang sekaligus kecewa karena Harry tidak mencium bibirnya. Dia pikir dia akan mendapatkan ciuman pertamanya dari Harry.
A Few Hours letter..
"Harry pulanglah! Ini sudah pukul satu pagi astaga..." usir Nicole pada Harry yang masih betah berlama-lama di apartementnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST || H.S
Fanfiction"Ketika aku hampir kehilangan dia untuk kedua kali, rasanya aku ingin mati." -Harry Styles ××× You can read this story guys!! but don't forget to leave VOMMENT after you read, or before you read! 😊 HOPE YOU ALL LIKE THIS STORY!! A/N : Maaf klo rada...