Aku bangun tepat pukul 6 pagi. Aku langsung bersiap-siap untuk kuliah hari ini. Aku memiliki 3 jadwal untuk hari ini dan setelahnya aku free.
Untuk sarapan aku membuat pancake lalu menyiraminya dengan saus coklat.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari pintu apartementku. Aku mengernyit, siapa kira-kira tamu yang datang sepagi ini?.
Meninggalkan sebentar sarapan pagiku untuk membukakan pintu.
Itu dia.
Pria yang memakai kaos putih polos berbalut kemeja flanel kotak kotak biru hitam, skinny jeans dan boots.
Bagaimana bisa dia berada disini pagi-pagi begini?.
"Good Morning, Nicole.." ucapnya.
Dia...
Harry..
"Harry? Apa yang kau lakukan disini?"
Tanyaku bingung."Aku? Disini? Menjemputmu tentu saja. Boleh aku masuk?" Jawabnya. Aku mengangguk kemudian memberi jalan masuk padanya. Ini aneh, seingatku dia hanya mengantarku sampai depan gedung Apartement. Bagaimana dia bisa tahu ruang apartementku?.
"Kau ingin sarapan Harry? Atau kau ingin minum sesuatu?" Tanyaku. Sebisa mungkin aku tidak terlihat gugup di hadapannya.
"Tidak terima kasih. Kau habiskan saja sarapanmu, setelah itu kita berangkat." Jawabnya.
Aku hanya mengangguk dan menghabiskan makananku. Tapi astaga, kenapa dia terus memperhatikanku seperti itu?
"Apa kau tinggal sendiri di sini?" Tanya Harry. Aku hanya mengangguk kemudian meneguk minumanku.
"Dimana keluargamu?" Tanya Harry lagi. Apa dia sedang mengintrogasi ku?.
"Mereka di LA."
Aku bangkit hendak membersihkan piring bekas makanku. "Kau kemari karena kau yang mau atau karena Lily?" Tanyaku.
"Aku yang mau."
"Bagaimana kau bisa tahu kalau Apartement yang kutempati disini?"
"Aku bertanya pada resepsionis yang ada di Lobby. Apakah kau sudah selesai?"
Mengeringkan tanganku kemudian mengangguk padanya. "Kita berangkat sekarang.''
•°°°•
Menjadi pusat perhatian adalah hal yang paling kubenci. Seperti sekarang dimana hampir semua pasang mata tertuju padaku. Sebenarnya kenapa? Apa karena aku berjalan berdampingan bersama Harry?. Rata-rata dari mereka menatapku sinis, terutama yang perempuan.
"Kau punya berapa jadwal hari ini?" pria itu kembali bertanya. Menyebalkan.
"Tiga..kalau kau?''
"Hari ini aku hanya ada 2 jadwal."
Aku hanya memanggut-manggut mengerti. Tiba -tiba seorang gadis pirang berlari kearah kami lalu bergelayut manja di lengan Harry.
"Harry...kau kemana saja? Aku mencarimu dan ternyata kau berada di sini bersama junior ini? Astaga..aku merindukanmu..'' gadis itu menyandarkan kepalanya di bahu Harry. Mengapa sikapnya seperti jalang?.
Harry memutar kedua bola matanya, melepaskan paksa tangan gadis itu di lengannya "Bisakah sehari saja kau tidak bersikap seperti jalang padaku, Allinson?" Kata Harry dingin dan tajam. Ouch.
Gadis bernama Allinson itu memasang wajah kesalnya yang sok imut. Astaga aku ingin muntah.
"Ngg Harry...aku ke kelas duluan ya..bye..'' pamitku lalu berlari pergi meninggalkan mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST || H.S
Fanfiction"Ketika aku hampir kehilangan dia untuk kedua kali, rasanya aku ingin mati." -Harry Styles ××× You can read this story guys!! but don't forget to leave VOMMENT after you read, or before you read! 😊 HOPE YOU ALL LIKE THIS STORY!! A/N : Maaf klo rada...