Senyuman mengembang dibibir merah mudanya selama dia berjalan di sepanjang koridor kampus menuju ke kelas pertamanya. Nicole.
Bradley tiba-tiba datang merangkul bahu Nicole, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Good morning, Nic!" Sapa Bradley.
"Good morning too, Bradley.." balas Nicole.
"So, kau mengambil jurusan apa disini?"
"Aku mengambil jurusan literatur. Bagaimana denganmu? Keriting?" Kekeh Nicole.
Bradley mendengus kesal "baiklah, aku memang keriting dan aku kebetulan beda jurusan denganmu. Tapi kau satu jurusan deng--"
"NICOLE!!" Bradley menghentikan ucapannya karena teriakan itu.
Nicole tersenyum kearah seorang gadis yang berteriak memanggil namanya tadi. Itu Lily.
"Kau berisik sekali, Lily!" Dengus Bradley.
Lily menyengir "maaf"
Nicole hanya mengangguk. "Nic, bagaimana kalau setelah ini kita ke rumah ku?" Tawar Lily.
"Maksudnya?" Nicole mengernyit.
"Setelah kuliah kita selesai, kita ke rumahku. Eh...tapi apa kau bisa memasak?"
"Kalau memasak aku sangat bisa!."
"Bagus!. Kalau begitu sebelum ke rumahku kita ke super market dulu untuk membeli bahan-bahannya."
"Jadi kita akan memasak? Untuk apa?"
"Aku sedang ingin memasak, Nic. Aku bosan di rumah, kakak pertamaku sedang berada di California. Mom dan Dad belum pulang. Kalu Harry...entahlah. kadang dia tak pulang. Jadi kita memasak saja di rumah.''
"Baiklah.''
Bradley menggaruk tengkuknya yang tak gatal ketika Lily menatapnya. Sebenarnya Bradley selalu gugup setiap kali berada di dekat Lily, begitu pula sebaliknya.
Nicole menaikkan sebelah alisnya bingung, kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan Lily dan Bradley yang saling menatap tak jelas.
FYI, Lily bahkan sudah menyukai Bradley sejak awal masuk kampus itu.
Baru saja Bradley ingin mengajak Lily berjalan bersama-sama, tiba-tiba Niall datang menghampiri Lily "Lily...kau di cari Harry" katanya
Lily membuang napas panjang "aku pergi dulu Bradley...bye.." pamitnya kemudian pergi bersama Niall.
Nicole's POV
Aku dan Lily sedang dalam perjalanan menuju rumahnya sekarang, setelah membeli bahan-bahan untuk memasak di rumahnya.
Aku tak menyangka bisa dekat dengan Lily begitu cepat bahkan kami sudah seperti mengenal lama. Lily orang yang baik dan aku senang memiliki teman yang baik sepertinya.
Dengan begitu aku tak kesepian lagi, mengingat dulu aku tak punya teman sama sekali. Belum lagi kedua orangtuaku yang tak pernah menganggap aku ada.
Sampai di rumahnya aku tak dapat berhenti berdecak kagum. Lily ternyata anak konglomerat. Rumahnya begitu besar dan mewah, jadi dia anak orang kaya?. Jujur saja rumahnya lebih besar dari rumah kedua orangtuaku.
Kami masuk kedalam dan meletakkan bahan-bahannya di meja counter. "Anggap saja seperti rumah sendiri, Nic..." kata Lily seraya mengeluarkan bahan-bahannya dari kantung kertas belanjaan. "Iya"
"Emmm....hari ini kita membuat kue Red Velvet dan Cupcake saja. Asal kau tahu saja, aku geli kalau harus memegang bahan makanan seperti daging, udang, atau ya bahan pokok lainnya. Kecuali yang adonan ya..'' jelas Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST || H.S
Fanfiction"Ketika aku hampir kehilangan dia untuk kedua kali, rasanya aku ingin mati." -Harry Styles ××× You can read this story guys!! but don't forget to leave VOMMENT after you read, or before you read! 😊 HOPE YOU ALL LIKE THIS STORY!! A/N : Maaf klo rada...