Ini sudah hampir...entahlah mungkin sekitar 3 hari atau seminggu?. Aku tidak menghitung harinya!. Tak buruk tinggal di Inggris. Disini lebih tenang dan setidaknya bebanku terasa berkurang. Good right?.
Hari ini aku punya 4 jadwal dan aku sudah merasa cukup lelah. Memang, aku mudah sekali lelah tapi biarlah.
Setelah pelajaran kedua selesai, aku langsung melesat pergi ke perpustakaan. Aku harus mencari buku referensi untuk tugasku yang akan dikumpulkan minggu depan.
Tapi...
Kalian tahu apa yang terjadi? Sialnya hidupku bertabrakan dengan Allinson.
"Shit!" ucapnya kesal karena dia terjatuh. Aku memutar kedua bola mataku, dia terlalu berlebihan. Aku bahkan tidak begitu keras menabraknya.
"Fuck you Bitch!" Teriaknya.
"Sorry" ucapku tanpa rasa menyesal sedikitpun. Ku ulurkan tanganku padanya, memberi bantuan agar dia bangkit. Tapi dia justru menepis tanganku dan memasang wajah menyeramkannya padaku.
Rahangnya mengeras, wajahnya memerah padam. Segitu marahnya dia padaku?.
Dia mengacungkan telunjuknya pada "Kau!! Kalau jalan gunakkan matamu dengan baik!!" Teriaknya.
"Maaf, Allinson..." kataku berpura-pura menyesal.
Dia terkekeh "Maaf saja tak cukup, kau harus merasakannya juga!" Tegasnya.
Aku mengernyit lalu dia mendorong tubuhku sampai aku terjatuh kelantai. Aku meringis, bokongku cukup terasa sakit.
Dia tersenyum miring "itu belum seberapa.."
Aku mendengus kemudian bangkit hendak memarahinya, tapi..
"What the hell are you doing?!." Harry datang diikuti Lily di belakangnya. Dia langsung berdiri dihadapanku dan menatap Allinson dengan tatapan membunuh.
"A..aku...ngg...'' Allinson mulai gelagapan.
Harry terkekeh "Apa kau mencoba untuk menaykitinya?"
Allinson menggigit bibir bawahnya dan menggeleng cepat "aku tidak ingin menyakitinya! Tapi dia yang menyakitiku!" Teriak Allinson. Aku menatap Allinson terkejut "Aku tidak pernah menyakitimu, Allinson!" bantahku.
"Ya! Kau menya---"
"Kau terlalu membesar-besarkan masalah sepele Allinson. Dan aku tak suka kau menuduhnya sembarangan, sekarang kau pergi sebelum aku mencekikmu sampai mati!" Ucap Harry dingin memotong ucapan Allinson.
Allinson diam seribu bahasa, dengan tampang kesal dia pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Kau baik-baik saja?" tanya Lily. Aku hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
"Kita pulang." Kata Harry sambil meraih tanganku, tapi aku langsung menepisnya. "Harry! Kau tidak bisa memperlakukanku seenaknya!. Pulang kau bilang? Kau berlebihan!. Terima kasih sudah menolongku, Aku pergi!" Kataku kesal dan pergi.
Dia aneh, kami belum lama kenal tapi sikapnya seakan dia itu adalah temanku yang sangat Over atau sebut saja berlebihan dan jadi pahlawan kesiangan. Aku tahu niatnya baik tapi entahlah.
Tetap pada tujuan awalku, aku sampai di perpustakaan. Langsung kucari bukunya sambil mengusap bokongku yang masih terasa sakit. Semua karena si nenek sihir itu!.
Kutemukan bukunya, kubawa buku tersebut ke temoat duduk dan membacanya. Ini cocok untuk kujadikan referensi tugas.
"Hai, Nicole..." Bradley datang tanpa kuduga. Dia duduk disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST || H.S
Fanfiction"Ketika aku hampir kehilangan dia untuk kedua kali, rasanya aku ingin mati." -Harry Styles ××× You can read this story guys!! but don't forget to leave VOMMENT after you read, or before you read! 😊 HOPE YOU ALL LIKE THIS STORY!! A/N : Maaf klo rada...