Kopi.. Kopi.. Kopi.. Minuman yang familiar selayaknya teh dan susu. Bahkan mungkin lebih tersohor dari dua saingannya. Di kota, di desa, berbagai pelosok belahan dunia aku, kamu, dia, kami, mereka bisa menjumpainya dengan berbagai macam rasa dan aroma khasnya. Jutaan kedai dari warung pojok, pengayuh sepeda dengan modal termos yang menjual kopi sachet dengan harga beberapa ribu rupiah pergelasnya, hingga kedai dan restauran bintang 5 atau lebih yang menjualnya dengan harga ratusan atau ribuan dolar. Barista - barista berwajah tampan tak kalah dengan bintang iklan bisa kau lihat di balik jejeran mesin - mesin pembuat kopi yang mereka permainkan dengan apiknya. Bentuk metamorfosa sempurna dari sebuah buah kopi, yang selanjutnya menjadi biji yang berubah bentuk menjadi bubuk kemudian berubah lagi menjadi zat cair. Ajaib bukan? Kopi Minuman yang paling bisa diatur sedemikian rupa menjadi ini dan itu. Menjadi rasa ini dan itu. Menjadi campuran ini dan itu. Menjadi minuman yang di sukai orang ini dan itu.
Tapi tidak denganku. Aku bukan satu dari puluhan juta penikmat kopi yang bisa jadi salah satu dari kalian. Hanya kadang saja, sangat jarang. Aku seringkali heran dengan orang - orang yang menganggap kopi adalah salah satu kebutuhan pokok selain beras, jagung, sagu, gandum dan lainnya. Katanya, hari - hari menjadi hambar tanpa secangkir kopi di waktu pagi. Akan ada sensasi pusing atau tidak nyaman sebelum menyesap secangkir kopi tubruk atau secangkir americano yang membuat kamu yang terlalu menganggap lokal kopi tubruk, atau secangkir manis cappuccino yang di permukaannya dibentuk cinta.
Tentang filosofi kopi jangan kau ajukan ke aku. Karena yang kau dapati adalah wajah bingung polos dari seorang gadis yang tidak mengerti dengan hal - hal dalam seperti itu. Aku bukan seorang filsuf. Jika kau tanya tentang untung rugi, atau hal - hal yang berhubungan dengan logika, bolehlah kita bertukar pikiran sejenak.
Aku yang bukan tukang kopi dan tukang ngopi ini hari itu berjalan dengan kesal. Aku baru saja mengalami sesutu buruk yang tak bisa aku ceritakan. Tapi kau pasti taulah, ini adalah kejadian seputaran perasaan laki - laki dan perempuan. Oh! Tidak! Bisa - bisanya aku terperangkap dengan laki - laki bodoh, penipu, brengsek macam dia. Bisa - bisanya aku menjadi buta dan tuli sementara. Aku cuma ingin berjalan untuk mengurangi segala kekecewaan yang baru saja dipertontonkan di depan mataku.
Kaki ku berhenti di sebuah jalan yang cukup ramai, jika aku bisa bertanya aku akan tanyakan pada dia, kakiku ini kenapa berhenti. Tapi mungkin aku sudah lelah, ini sudah terlalu jauh dari tempatku memulai perjalanan tadi. Kulayangkan pandanganku pada sebuah kedai kopi mungil, kecil jika dibandingkan dengan jejeran restauran dari berbagai negara yang ada di sekitarnya. Sebut saja restauran Jepang, Cina, Thailand, Amerika, Sunda dan Manado. Kedai kopi dengan nama 'Cafè au late'. Tulisan nama kedainya tergantung di depan pintu masuk yang terbuat dari kaca dengan bingkai kayu berwarna putih, jendelanya ada empat buah yang dibingkai serupa dengan pintu masuk. Ada beberapa pot kecil di bagian luar jendela. Dan ada sekitar 4 meja kecil dan 8 kursi dengan masing - masing meja mendapat porsi dua kursi.
Aku langkahkan kakiku dan mendorong daun pintu kedai itu. Entah roh apa yang mendorongku. Kedainya dingin karena memang terpasang beberapa pendingin ruangan di pojok - pojoknya berimpit dengan plafon. Aroma -aroma nikmat kopi yang langsung merasuk cepat dalam lubang - lubang indra penciumanku. Aku langkahkan kakiku ke rak kayu yang berdiri diatas lantai yang di atasnya berderet mesin kasir, mesin kopi dan toples - toples berisi biji - biji kopi dengan label macam - macam. Kopi arabica, kopi torabica, kopi aceh gayo, kopi toraja, dan sangat banyak sampai aku tidak sempat membaca semuanya karena seorang barista mengejutkanku.
"Mbak mau pesen apa?"
"Eehhh.. Apa yaa.. Enak nya apa?"
"Mungkin cappucino?"
"Yang bukan kopi ada?"
"Chocho latte kita juga enak."
"Cokelat?"
![](https://img.wattpad.com/cover/104836084-288-k382291.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN YANG TAK TERLUPAKAN
Short Story14 Cerita Pendek Berbeda tentang bermacam - macam hal - hal dalam hidup. Beautiful Cover by Beutiful Girl @gustibintangK