Beratkah menerima kehadiranku di dunia?

8.5K 339 9
                                    

Bahkan kehadiranku pun dirasa berat oleh ibuku

Nanda

------------------------------------------------

Dua anak kembar perempuan telah lahir kedunia.Mereka tampak sangat sehat dan lucu.Tak ada perbedaan yang signifikat antara keduanya.Mereka hampir mirip 100%.Itulah kekuasaan Tuhan.Memberi keindahan pada dunia tiada tandingan-Nya.

"Mah,mereka lucu banget," betapa bersyukur pria ini memiliki bayi kembar yang menurutnya sangat unik

"Iya pah,tapi bakal ribet ngerawatnya," Mega tampak kurang bersemangat menanggapi ucapan suaminya yang justru tampak antusias

"Mah,kalau masalah itu kan gampang,kita bisa sewa perawat," Hadi tak hentinya memandang dua putri kecilnya

"Nggak deh pah,mamah nggak setuju,gini aja pah,yang satu kita yang ngerawat yang satu kita titipkan sama orang,ah iya mamah punya temen,dia bilang dia pengen banget punya anak,tapi nggak hamil-hamil jugak,gimana kalau kita titipkan aja sama dia?," Mega mengutarakan niatnya dan ketidaknyamanan atas kelahiran bayi kembarnya.Ia benar-benar tak ingin mengurus dua anak sekaligus.

"Huft!terserah mamah aja deh,padahal papah pengen banget ngerawat mereka berdua,tapi mamah gak mau yaudah lah,satu jugak gak masalah,yang penting anak papah," Hadi terus menciumi salah satu anaknya

"Oh iya gimana kalau kita kasih nama yang ini Nanda Zulma Zeffanya,yang ini Nindi Zulma Zeffanya?,"Mega memberi saran sembari menunjuk kedua putrinya

"Bagus mah," balas Hadi kepada istrinya.

------------------------------------------------
"Halo?," ucap seseorang di sebrang telpon

"Iya halo selamat malam,benarkah ini Ibu Ranti?," terdengar seseorang berbicara dengan tegas disana

"Iya benar ini saya sendiri,ada apa?dan ini telpon dari siapa?," tanya Ranti yang tiba-tiba merasa tak tenang

"Kalau begitu saya meminta anda untuk segera datang ke kantor polisi,suami anda ditemukan kecelakaan,"

Damn!!!
Bagai tersambar petir,seketika itu juga Ranti memutuskan sambungan telpon dan bergegas melenggang ke kantor polisi.
Hanya butuh waktu 20 menit Ranti telah sampai.Disana ada petugas medis yang siap membawa jasad suaminya kerumah sakit untuk di otopsi.
Tunggu,jasad?
Ternyata suami Ranti mengalami pendarah otak yang luar biasa hingga ia tak bisa lagi untuk diselamatkan.
Ranti terduduk lemas melihatnya.Tuhan begitu cepat memanggil suaminya.Ia berderai.Ia begitu mencintai suaminya dan secepat ini harus hidup tanpa suami,bahkan di saat Tuhan belum mempercayainya untuk memiliki seorang anak.Jiwanya begitu terguncang saat ini.

------------------------------------------------
2 minggu telah berlalu sejak kematian suami Ranti.Mega dan Hadi turut berduka.Mereka datang kerumah Ranti ingin menghibur sembari bermaksud mengutarakan keinginan mereka.Mereka datang membawa Nanda dan Nindi

"Aku turut berduka atas kematian Anang,aku gak nyangka dia pergi secepat itu," Mega membuka percakapan

"Iya Mega bener,Anang orangnya baik,aku pun sangat merasa kehilangannya," tambah Hadi

"Terima kasih ya,aku harap mas Anang tenang disana," jawab Ranti sendu

"Yang sabar ya Ran," ucap Hadi

"Oh iya,kami kesini juga karna ada yang ingin kami bicarakan," Mega mulai berbicara serius

"Gini Ran,aku memang dari awal cuma pengen punya satu anak,tapi nyatanya aku dapet anak kembar,aku males ngurusi yang satu nya,jadi kalau kamu gak keberatan,aku mau minta tolong kamu yang ngerawat Nanda,aku gak tega kalau kirim dia ke panti," terang Mega panjang lebar.
Ranti tertegun mendengar ucapan Mega.Bagaimana mungkin ia bilang "malas"?itu anaknya,itulah kewajiban seorang Ibu.

"Mega,aku gak keberatan,tapi apa kamu bener-bener yakin?pikirkan sekali lagi lah,mereka semua anakmu," Ranti mencoba menjadikan Mega untuk menjadi orang tua yang baik

"Tapi kamu udah mikirin ini semua matang-matang Ran," Hadi mencoba meyakinkan

"Iya terserah kalian saja,aku gak keberatan," jawab Ranti tersenyum.

Sejak saat itulah Nanda dirawat oleh Ranti dengan sepenuh hati seperti anak sendiri.
Sementara Nindi hidup bergelimang kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya.
Betapa beruntung hidup Nindi.

Adakalanya seseorang yang bahagia hidup diluar,ingin merasakan indahnya kehangatan bersama keluarga yang sebenarnya.

Aku Ingin Seperti NindiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang