Terimakasih Bunda

6.3K 308 4
                                    

Sampai saat ini pun aku bahagia bersamamu Bunda Ranti.

Nanda

------------------------------------------------

17 tahun telah berlalu sejak pertama kali Nanda diasuh oleh Ranti.Kehidupannya bersama Ranti tak terlalu buruk.Ranti masih aktif bekerja di salon miliknya walau usianya sudah tak lagi muda.Nanda,putri angkatnya kini telah tumbuh menjadi remaja yang rajin,baik,santun,serta sopan terhadap siapapun.Dia tak pernah membangkang ucapan Ranti.

Ingin sekali Nanda mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai hidupnya sendiri.Tapi mengingat Ranti masih sangat mampu menanggungnya,ia tak mengizinkan Nanda melakukan hal itu.

------------------------------------------------

"Selamat pagi bunda," sapa Nanda menghampiri Ranti di meja makan sembari mencium pipi wanita itu

"Pagi kembali anak bunda,sini sarapan dulu," balas Ranti sambil mengambilkan sepotong sandwich untuk Nanda

"Makasih bunda," Nanda mengambil sandwich dan memakannya

"Mau bunda antar atau pergi sendiri?," tanya Ranti

"Pergi sendiri aja bunda,bunda juga kan mau ke salon hari ini," tolak Nanda

"Yaudah deh terserah kamu aja,yang penting kalau ke sekolah ya tetap ke sekolah jangan bolos!," tegas Ranti

"Iya bunda,bunda gak percaya sama Nanda?Nanda kan anak bunda yang paling baik," Nanda benar-benar sedang membanggakan diri dihadapan Ranti

"Iya deh bunda percaya,bunda tau kamu anak yang baik sayang," ucap Ranti mengelus puncak kepala Nanda

"Yaudah,Nanda berangkat duluan ya bunda,takut terlambat," pamitnya sambil meminum segelas susu dan mencium tangan Ranti.Ia segera bergegas menuju sekolah menaiki sepeda mini nya.Ia memilih naik sepeda karena jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh.

Sementara Nanda sudah melenggang pergi,Ranti sibuk membersihkan meja makan dan langsung pergi ke salonnya.

------------------------------------------------

"Kenapa kita harus pindah ke Cirebon sih mah?kan di Yogyakarta juga gak ada masalah," remaja perempuan berusia 17 tahun itu bertanya kepada ibunya.Mereka sekeluarga sedang berada di pesawat untuk kepindahan mereka ke Cirebon.Mereka memilih Cirebon dan meninggalkan Yogyakarta karena alasan ingin mencari suasana baru di tempat tinggal lama mereka.Sekaligus Hadi yang mendapatkan job untuk bekerja di Cirebon.

"Kan papah kamu mau kerja juga di Cirebon,sekalian cari suasana baru," Mega memberi alasan kepindahan mereka.

"Iya terserah mamah papah aja deh,yang penting Nindi di sekolahkan di sekolah elit," Nindi benar-benar telah tumbuh menjadi remaja yang manja,hidup penuh kemewahan mengarahkannya menjadi remaja boros.

"Iya sayang,buat kamu apa yang enggak?," ucap Hadi memanjakan putrinya

"Makasih ya pah," jawab Nindi sumringah.

Memang sejak penitipan Nanda ke Ranti,Keluarga Mega memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta karena alasan pekerjaan.Kini mereka telah kembali ke Cirebon.Akankah mereka menemui Ranti untuk mengambil Nanda?

------------------------------------------------

Seusai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah,Nanda langsung pulang ke rumah dan berganti pakaian.Ia berniat pergi ke salon Ranti untuk membantu Ranti disana.
Hanya butuh waktu 15 menit Nanda menaiki sepeda motornya,ia sampai ke tempat kerja Ranti,masuk dan menghampiri Ranti

"Bunda,lagi santai ya?," tanya Nanda langsung duduk di sofa yang diduduki Ranti
Ini memang jam istirahat Ranti.Lagipula sedang tidak ada pelanggan yang datang.Disana juga ada teman Ranti yang memang bekerja padanya.

"Nanda!,ngagetin bunda aja.Kamu udah makan sayang?," tanya Ranti mengacak rambut Nanda yang tergerai

"Udah kok bunda,bunda sendiri udah makan belum?ini Nanda bawain martabak manis kesukaan bunda," ucap Nanda sambil menyodorkan kantung plastik berisi martabak yang di belinya saat perjalanan ke salon tadi

"Wah pas banget ni,bunda kamu belum makan tante juga belum makan,jadi boleh dong tante minta martabaknya," timpal Nana yang langsung duduk bersama Ranti dan Nanda.Ia baru selesai membereskan ruangan salon

"Oh boleh dong,tapi tante harus bayar," ucap Nanda bergurau

"Tapi tante gak punya uang pecahan ni," Nana menjawab gurauan Nanda

"Tante Nana mana punya uang kecil,uang dia besar semua," ucap Ranti menambahi

"Haha!kamu bisa aja Ran,kan kamu sumber uang aku," jawab Nana tertawa

"Yaudah deh kalau gak ada uang kecil,Nanda bercanda aja kok,ini Nanda bawa memang buat bunda sama tante Nana," mereka bertiga tersenyum kecil dan memakan martabak itu.

Jam menunjukkan pukul 18.00 WIB.Sudah saatnya Ranti menutup salonnya dan pulang bersama Nanda.Sedangkan Nana sudah pulang terlebih dahulu.

Beberapa menit berselang mereka telah sampai ke rumah.

"Bunda mandi aja dulu biar Nanda yang siapin makan malemnya," ucap Nanda setelah masuk ke rumah

"Hm iya sayang,bunda mandi dulu ya," jawab Ranti dan segera bergegas ke kamar mandi.Sementara Nanda memasak untuk makan malamnya bersama Ranti.Anak itu memang sedikit memiliki bakat dalam memasak.
30 menit kemudian,semua sudah siap.Ranti sudah mandi dan segera ke meja makan.Disana Nanda sudah menunggu Ranti.

"Kelihatannya enak nih," ucap Ranti dan menarik kursi untuk duduk

"Enggak kok bunda,Nanda juga baru belajar kok,sini biar Nanda yang ambil," Nanda mengambilkan nasi dan lauk serta sayur untuk Ranti

"Makasih sayang,kamu juga makan yang banyak,soalnya kurus banget kamu," ucap Ranti tersenyum

"Iya bunda," Mereka mulai makan,tak ada percakapan sampai makan selesai.
Nanda membereskan meja makan dan segera mandi karena sejak pulang kerumah tadi ia belum sempat mandi.

Ranti merebahkan tubuh di sofa ruang keluarga.Ia benar-benar bersyukur memiliki Nanda.Anak itu sudah tau kalau ia bukanlah ibu kandungnya,ia mengatakan yang sebenarnya namun tidak dengan nama.Ranti menolak memberi tahu agar Nanda sendiri yang mengetahuinya nanti.Entah Tuhan mengizinkan atau tidak.Sejak Nanda kecil sampai saat ini pun Ranti merawatnya dengan separuh jiwanya.Rasa sayangnya terhadap Nanda terlalu besar.

Selesai mandi dan berpakaian santai,Nanda menuruni anak tangga dan melihat Ranti di ruang keluarga.Nanda langsung menghampiri Ranti.
Ranti mendudukan dirinya melihat kedatangan Nanda.Ia mengarahkan Nanda agar merebahkan diri dengan pahanya sebagai alas kepala.Ranti mengelus rambut Nanda dengan rasa sayang.

"Bunda kenapa?kok sedih kelihatannya?," tanya Nanda yang menyadari perlakuan Ranti tak seperti biasanya

"Gak papa kok sayang," jawab Ranti tersenyum

"Bunda jangan bohong sama Nanda,Nanda tau bunda lagi sedih,bunda bilang sama Nanda ada apa," tanya Nanda masih nyaman dengan posisinya.Ranti meneteskan air matanya dan mengenai permukan wajah Nanda.Nanda yang menyadari itu langsung terduduk dan melihat air mata di pelupuk mata Ranti.Dengan lembut ia mengusapnya

"Bunda kenapa?bilang sama Nanda,Nanda gak mau bunda sedih," Nanda memeluk Ranti berusaha memberi kehangatan

"Bunda takut kamu pergi ninggali bunda kalau suatu saat nanti kamu ketemu sama orang tua kandung kamu," ucap Ranti tersedu di pelukan Nanda.Nanda terdiam beberapa saat

"Bunda tetep yang terbaik,Nanda tau karena mereka Nanda terlahir kedunia,tapi mereka gak ngerawat Nanda,bunda yang ngerawat Nanda dan Nanda jugak yang harus nemeni bunda sampe akhir hidup bunda," Nanda berucap dan matanya mulai mengeluarkan cairan bening

"Bunda takut kehilangan kamu," Ranti masih menangis

"Gak akan bunda,Nanda sayang bunda,terimakasih karena bunda selalu sabar rawat Nanda,ngedidik Nanda," Nanda meyakinkan Ranti.Ranti berusaha tersenyum.Akhirnya malam itu mereka tidur berdua di kamar Ranti karena Nanda ingin lebih memberi ketenangan pada Ranti.

Ada rasa tak rela saat kita harus melepas orang yang kita sayang untuk bertemu dengan kebahagiannya,namun melihatnya jauh lebih bahagia dengan tidak bersama kita itu lebih indah bukan?

Aku Ingin Seperti NindiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang