Maafkan Kami

6.1K 267 6
                                    

Maafkan kami,kami terlambat memberimu cinta kasih dan kehangatan sebuah keluarga

Mega

------------------------------------------------

Pagi itu Nanda benar-benar gugup.Ia akan menjalani oprasi transplantasi ginjal untuk Nindi.Ia terus berdoa agar oprasi ini berjalan lancar.Dengan sesekali menghembuskan nafas kasar,ia mencoba menghilangkan rasa gugup itu.Tak berapa lama,sebuah sedan biru yang beberapa waktu lalu menjemputnya disekolah masuk ke area rumah Nanda.Nanda melihat itu dari jendela kamarnya.Setelah tau bahwa Firman yang datang,ia segera keluar dan menghampiri Firman.

"Om," ucapnya sambil menghembuskan nafasnya cepat karena jantungnya berpacu dengan kencang akibat berlari

"Kok buru-buru kelihatannya,santai aja Nanda," Firman mengacak-acak rambut Nanda gemas

"Nanda gugup om," ucapnya jujur kepada Firman

"Kalau kamu ragu,kita batalin," Firman berucap dan dengan cepat Nanda menggeleng

"Enggak om,Nanda gugup bukan berarti Nanda jadi ragu,yaudah om ayo kita berangkat sekarang," ia segera menepis pernyataan Firman tadi

"Oke," ucap Firman.Akhirnya mereka segera pergi ke rumah sakit.Sebelumnya,Nanda sudah izin dan meminta Azmi untuk menulis surat dengan alasan ia ingin menjenguk Nindi.Pihak sekolah memaklumi hal itu namun Nanda bukanlah orang yang sembarangan mengambil kesempatan,yang sakit jelas Nindi maka dari itu ia harus tetap izin.Dan sekali lagi,tak ada yang mengetahui soal pendonoran ginjal yang dilakukan Nanda untuk Nindi selain Firman

------------------------------------------------

Kini Firman dan juga Nanda telah tiba di rumah sakit.Nanda segera pergi ke ruangan kerja Firman untuk menunggu saat yang menegangkan itu.Alasan tetap sama,ia tak ingin Mega atau Hadi melihatnya di rumah sakit.Firman pun sudah memberi tau rencana oprasi hari ini kepada Mega dan Hadi.Mereka siap.
Beberapa menit duduk di ruang kerja Firman,suster memanggil Nanda untuk segera melakukan serangkaian prosedur oprasi.Nanda mengangguk dan dengan mengenakan cadar,ia keluar dan segera mengikuti suster itu.

Hampir 20 menit semua sudah siap,kini Nindi yang masih memejamkan matanya telah di bawa ke ruang oprasi

"Kamu harus kuat sayang," ucap Mega mengelus rambut Nindi dengan penuh kasih sebelum Nindi benar-benar masuk ke ruang oprasi

"Udah mah,sekarang lebih baik kita tunggu disini sambil berdoa," ucap Hadi,ia melihat Mega lagi-lagi menangis melihat putri kesayangannya terbaring lemah di ranjang itu.Mega mengangguk dan duduk di kursi tunggu dekat ruang oprasi Nindi diikuti dengan Hadi.Dan datanglah ranjang sang pendonor bersama dokter Firman yang telah mengenakan seragam oprasi dengan lengkap.Mega dan Hadi tak bisa melihat wajah itu karena tertutup cadar.Tentu saja itu atas permintaan Nanda.Sejujurnya mereka sangat penasaran siapa sebetulnya orang berhati malaikat itu,namun dengan segera Mega tak peduli siapapun orang itu.Yang terpenting baginya adalah Nindi dapat kembali seperti sediakala

"Dokter tolong selamatkan anak saya," ucap Hadi memelas saat Firman hendak masuk ke ruang oprasi

"Berdoalah,kami akan melakukan yang terbaik," ujar Firman bijaksana.Ia masuk dan suster menutup pintu oprasi itu.Oprasi akan segera dimulai

Di dalam sana,Nanda melirik Nindi sejenak dan berdoa dalam hati agar Nindi selamat dan dapat hidup kembali seperti biasa

"Kamu siap Nanda?," tanya Firman yang kini menghampiri Nanda.Entah apa yang membuat Nanda kali ini meneteskan air matanya.Ia mencoba kuat,ini keputusannya

"Om,boleh nggak kalau Nanda minta om bilang sama mamah papah juga Nindi kalau Nanda sayang banget sama mereka?," tanya Nanda seakan ia tak bisa lagi menyampaikan kalimat itu kelak hari

Aku Ingin Seperti NindiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang