Part 17

5.4K 793 42
                                    


            Dua hari berlalu setelah insiden dimana Jimin yang tiba-tiba digosipkan berkencan oleh Kim Taehyung saat makan siang. Dua hari itu pula Yoongi tidak kembali dari studionya. Jawabannya adalah karena dia tidak berhasil terbangun dikamarnya lagi saat pagi.

Yoongi sempat terkejut kemarin saat dia sendiri merasakan kaki-kakinya kram dan kedinginan. Saat dia menyadari dia masih berada di studionya, sebuah rasa kecewa menghampirinya.

Apakah tidak ada yang menjemputnya dan membawanya pulang lagi? Tidak, lebih tepatnya, apakah Park Jimin tidak menjemputnya dan menggendongnya pulang seperti malam-malam sebelumnya?

Di hari kedua ini, Yoongi terbangun dengan perasaan yang luar biasa tidak menyenangkan. Terlebih saat dia kembali dari ruang rapat bersama Pdnimnya itu. Ingin rasanya dia membanting barang-barang yang berada di dalam studionya itu. Sekarang juga.


Dia teringat beberapa menit sebelumnya saat dia sedang rapat Produksi dimana ada dia dan Namjoon, serta beberapa produser lain.


"Ini project lagu duet Jimin dan Seulgi. Aku memilih lagu yang kita sepakati kemarin."

"Duet? Jimin?" Namjoon mendapat senyuman dari Bang PD. Yang disenyumi masih menatapnya tidak percaya.

"Bukankah aku sudah bilang ada part special di lagu ini? Kami sepakat memilih Jimin untuk melakukan duet dengan Seulgi dalam project kerjasama tahun ini."

Namjoon membolak-balik lembar proposalnya. "Ah... Astaga," dan dia baru menyadari ada halaman yang memang belum benar-benar dia pahami.

"Jimin dan Seulgi sudah mulai mengerjakan rekamannya. Aku akan mengirimkan hasilnya pada kalian semua minggu ini."

Kemudian mereka mulai menyelesaikan agenda-agenda rapat yang lain dengan Yoongi yang lebih sedikit berkomentar saat itu. Dia –lagi-lagi- ingin segera mengakhirinya. Dia ingin segera kembali ke studionya dan menenangkan dirinya.




Disinilah Yoongi sekarang, tenggelam di kedua lututnya dengan posisi terduduk di sofa dalam studionya yang sengaja dia kunci. Disebelahnya sudah berserakan berlembar-lembar tisue habis pakai. Suara hampa dalam studionya itu hilang, digantikan suara isakan pelan seorang Rapper manis yang sesegukan diantara kedua lututnya.

Min Yoongi menangis. Ia menumpahkan semua kekecewaannya yang terbendung selama dua hari ini. Dia tidak peduli apakah ini efek hormonal sehingga ia lebih sensitif atau bukan. Yang jelas dia kesal dan kecewa pada fakta ketidakberadaan Park Jimin di sampingnya.

Jimin tidak menjemputnya lagi. Dua hari yang lalu dia –mungkin- mulai berani berkencan dengan Seulgi. Dia juga kembali mengingat kedekatan dua orang itu saat melakukan syuting bersama di taman bermain. Fakta kalau Park Jimin berduet dengan gadis itu mulai membuat namja itu menghabiskan waktu lebih banyak dengan Seulgi. Hal ini membuat tangis Yoongi menjadi-jadi.



Kalau kalian masih bertanya, bagaimana perasaan Yoongi sebenarnya ke Park Jimin selama ini, kalian sangat bodoh. Meskipun awalnya Yoongi merasa ini hanya sekedar perasaan kakak ke adiknya, hingga kemudian mendeklarasikan perasaan ini hanya karena Jimin ayah dari si kembarnya, Yoongi sadar betul dasar dari semua argumen itu adalah karena dia mencintai Park Jimin. Dia membiarkan cinta itu dimanifestasikan dalam bentuk apapun semampunya, karena dia tak pernah berniat sedikitpun untuk mengungkapkannya. Karena dia sadar...

Ini semua adalah hal tabu. Rasa cintanya ke Park Jimin adalah tabu.

Dia tahu kalau fikirannya mengenai Jimin yang membalas perasaannya juga tabu.


Tapi jika Jimin dan Seulgi bersama... itu hal yang normal. Akan sangat mungkin jika mereka berdua nantinya saling mencintai. Park Jimin dan Seulgi.


Jimin adalah seorang gentleman, saat orang-orang berfikir dia lemah, kekuatannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jungkook. Dia juga sangat ramah. Dia mudah disenangi siapa saja. Sungguh merupakan ideal seorang perempuan seperti Seulgi.

Seulgi pun demikian. Gadis itu sangat berbakat. Dia juga sangat cantik. Yang jelas, dia adalah seorang perempuan idaman siapa saja. Yoongi yakin kalau Seulgi juga tipe ideal seorang Park Jimin.



            "Uhhh Hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhhh Hiks... Hiks.." Yoongi membuka box tissunya yang ke tiga. Tangisnya belum reda meskipun sudah hampir satu jam lamanya dia menangis.

"Uh... astaga. Ini menyakitkan..Uh sekhali.... Hiks.." Yoongi sadar tidak seharusnya dia menangis se-lama ini. Dia mulai merasa lelah dan berusaha mengentikan tangisnya sendiri.

"Tapi ini menyakitkan.... Uhhhh huu hiks hiks.."


Min Yoongi menangis lagi setelah meminum air minum dalam botolnya. Dia sudah sangat lelah sebenarnya, tapi dia sadar rasa sakitnya belum bisa berkompromi dengannya untuk menghentikan tangisannya.

Hingga akhirnya dia menyerah dan mulai berbaring. Rasa lelahnya berubah menjadi rasa kantuk yang teramat sangat. Setelah mengirim pesan pada Asisten Choi untuk menjemputnya nanti sore, dia mulai terlelap dan berhenti menangis.





tbc?

Chanie lagi sedih jugaaaa... Chanie butuh Yellow ZOne ticket tapi kehabisan TT ditawari yg lain gamau, uangnya cukupnya cuma buat yg yellow TT

Btw, makasih temen2 yg udah komen. Jujur kalian membangkitkan semangat Chanie. :"""

Ayo komen yg banyak, chanie pen tau tanggapan kalian ttg cerita ini 

My Twins BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang