Part 6

5.2K 825 25
                                    


Chanie meminta maaf karena kemarin chanie melakukan kesalahan menghitung part TT sungguh chanie udah lulus ujian matematika walau kemarin SMA cuma dapet enam koma hiks~ but believe me itu udah diatas KKM kekeke~


enjoy~



Jam makan siang telah tiba. Semua peserta berkumpul di dekat stand-stand makanan yang disiapkan para staff. Semua orang tampak begitu antusias. Kecuali Yoongi. Namja pucat dan manis itu tengah sibuk sendiri dengan mual dan muntahnya. Sudah hampir 10 menit dia mencoba memuntahkan yang mengganjal perutnya. Tidak ada yang tahu.. Karena dia berada di toilet ini sendirian.

Selesai dengan aktivitasnya, Yoongi kemudian merasa sangat lemas. Isi perutnya keluar semua, dan Yoongi merasa tidak punya tenaga. Saat menatap layar handphone, dia merutuk frustasi. Jimin tidak menjawab panggilannya. Otomatis Yoongi harus berjuang sendiri berjalan ke tempat dimana yg lain sedang berkumpul. Anehnya dia tidak berminat menghubungi yang lain. Hanya Jimin seorang. Dia butuh pawangnya.

Namun sesampainya disana justru emosi Yoongi tersulut lagi. Jimin tengah asik dengan handphonenya dan berselfie-selfie ria dengan Seulgi. Mereka tampaknya semakin akrab setelah kejadian tadi. Namun Yoongi tidak peduli. Dihabiskannya makan siangnya kemudian memutuskan untuk menenggelamkan wajahnya dalam jaket beludru hitam milik manajernya, Se Jin. Dia kacau sekarang.


"Suga, apa kau baik?" Tanya Sejin, manajernya yang mendapati jaketnya tengah menyelimuti sosok dengan kulit seputih salju dan kaki seindah Girl Generation. Yang ditanya tak bergeming, malah dengkuran halus yang terdengar.


Sejin berinisiatif menarik jaketnya dari wajah Suga supaya namja itu bisa bernapas lebih baik namun dia justru urung setelah melihat wajah dibalik jaketnya itu. Sembab dan pucat. Dia hampir berteriak pada petugas untuk memanggil ambulans namun setelah melihat wajah damai seperti malaikat itu terlelap dengan nyaman, dia tidak jadi. Justru dia mengusap bekas aliran air mata itu dan berbalik meninggalkannya.

"AH!"

Sejin terkejut menatap sosok yeoja dengan pakaian serba putih berdiri tegap menatapnya. "Anu—"

"SSstt..." Sejin mendekatkan telunjuknya ke bibirnya sendiri. Meminta sosok yeoja tadi untuk mengecilkan suaranya.

"Biarkan aku yang menjaganya, aku asisten dokter pribadinya Yoongi." Ucapnya kemudian mendapat anggukan singkat dari Sejin.


oOOo


Waktu istirahat hampir selesai, namun sesuatu mengganjal pikiran namja yang tengah menyesap cola milik Taehyung. Namja yang iconic dengan gigi serinya yang manis itu menyisir sekitar dan menghitung anggotanya.

"Enam denganku.." Gumamnya kemudian memastikan siapa yang tidak hadir.


"Wae?" Namja bergigi kelinci itu menatap sebelahnya, Taehyung tengah menikmati sosis goreng miliknya.

"Aniya, Hyung. Itu.. Aku tidak melihat Yoongi-hyung."

Tae ikut memutar pandangannya, mencari objek yang dicari dongsaengnya itu. "Benar juga."


"Ada apa?"

"Hobi-hyung.." Hoseok ikut bergabung saat melihat dua dongsaengnya yang tampak khawatir akan sesuatu.


"Dimana Yoongi-hyung?"

"Apa kau melihat Yoongi-hyung?"

Hoseok menatap Jungkook-namja bergigi kelinci- dan Taehyung bergantian. "Terakhir kulihat dia ijin ke toilet."


"Siapa?"

Tiga namja tadi menoleh kearah dua namja lain yang juga ikut bergabung.

"Jin-hyung, Jiminnie...." Raut wajah Jungkook dan Tae semakin buruk. Tae bahkan sudah berulang kali menggigit bibir bawahya.

"Yoongi-hyung—"


"Dia belum kembali?!" Seruan Jimin sedikit meninggi. Bibirnya terbuka tak percaya kalau partnernya dalam reality show kali ini tidak hadir untuk makan siang sejak tadi. Rasa bersalahnya muncul bersamaan dengan kekhawatiranya. Pasalnya, sejak tadi ia sendiri justru sibuk dengan yang lain terutama Seul gi dan mengabaikan kepergian hyungnya itu.



"Namjoon!" Keempat namja tampan itu menoleh ke arah Jin yang tiba-tiba berteriak dan melambaikan tangannya ke arah pemuda berlesung pipit yang terngah berjalan kearah mereka.

"Namjoon-hyung!"

"Monie-hyung!"

"Joonie-hyung!"

"Namjoon-ah!"

Jungkook, Jimin, V, dan Hoseok sudah saling menyahut dan menyerukan nama leadernya dengan memasang wajah khawatir mereka masing-masing.

"Joon-ah—"

Yang terakhir adalah Jin, yang kemudian dipotong oleh pertanyaan Namjoon sendiri. "Apa jatah Yoongi-hyung masih ada?"


"Ada?" Jungkook kemudian berlari dan mengambil sekotak makanan yang isinya belum tersentuh. Yang lain justru menatap Namjoon yang seolah mengerti isi pikiran mereka.

"Terimakasih, Jungkook-ah. Aku akan membawakan untuk Yoongi-hyung." Ucapnya sembari menerima kotak makan itu.


"Dimana dia?" 

Namjoon menatap Jin kemudian beralih ke anggota yang lain.

"Oh, dia di ruang kesehatan. Dia mual dan muntah tadi, jadi segmen selanjutnya dia tidak bisa ikut."

"Kau sendiri?" Namjoon menatap Jin—lagi.

"Aku akan menemaninya, Hyung."



"Aku saja." 

Jimin menahan lengan leadernya itu kemudian meminta kotak makan yang dibawanya. 

"Aku partnernya." Kemudian beranjak pergi menuju tempat yang Namjoon tunjukan padanya.







tbc~~~

My Twins BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang