Part 21

6.4K 810 41
                                    



"Selamat pagi."

Perawat itu menyapa seorang pasien yang masih dalam selimut hangatnya yang baru saja bangun dari istirahat malamnya. Yang disapa balik menatapnya dengan lembut dan tersenyum.

"Selamat pagi."

"Apa tidurmu nyenyak, Nona Min?"

"Ya. Sangat." Jawab pasien itu dengan senyuman manisnya.

"Baiklah, aku akan membantumu melakukan kegiatan pagimu."

"Terima kasih..."

Setelah selesai, pasien itu kembali berbaring di kasurnya. Perawat yang membantunya sudah bersiap keluar dari kamarnya namun panggilan dari pasien manisnya itu menahannya sebentar.

"Tolong beritahu Tuan Yoo untuk memberikanku yang rasa vanilla." Ucapnya.

Setelah perawat itu keluar, seorang wanita cantik datang sembari menggendong jagoan kecilnya. Pasien itu tersenyum kearahnya kemudian segera meminta mengambil alih si jagoan dari gendongan wanita itu.

"Aigoo... lihatlah, Jihoonie. Yoongi-noona mu meminta rasa vanilla lagi." Ujar wanita itu. Jagoan kecil yang tengah duduk bersandar di dekat pasien tadi hanya memandangi ibunya-wanita tadi dan Yoongi, pasien manis tadi bergantian.

"Tidak masalah kan?"

"Ahaha tentu saja. Ah, bagaimana tidurmu?"

Min Yoongi tersenyum dan mengusap lembut puncak kepala Jihoon. "Aku tidak pernah mimpi buruk."

Kemudian mereka mulai mengobrolkan banyak hal. Mulai dari hal sepele hingga gosip yang beredar diantara para perawat akhir-akhir ini.


"Mereka bilang kau yang tercantik, kau tahu!"

"Aku ini namja!"

"Ya, tapi kau bahkan tidak pernah menumbuhkan jenggotmu lagi. Apa setiap malam kau bercukur huh?" Asisten Choi kemudian tertawa.

Yoongi mengusap dagu putihnya. Mulus. Tidak ada tanda-tanda rambut janggutnya itu tumbuh seperti sebelum-sebelumnya. "Kau benar."

Sepertinya ini adalah efek dari terapinya. Dokter memberinya terapi untuk menyiapkan tubuhnya menghadapi persalinan. Tentu saja, terapi itu menekan sedikit hormon lelakinya dan sekarang inilah efeknya.



"Uhm, apa kau sudah siap untuk nanti sore?"

Asisten Choi menangkap sedikit kecemasan di wajah manis itu. "Kau akan baik-baik saja."

"Aku tahu. Aku hanya... memikirkan bagaimana nanti anak-anakku."

Yoongi mengusap lembut perutnya. "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajah mereka."

Asisten Choi tersenyum. Dia tahu bagaimana perasaan namja manis yang ada dihadapannya sekarang ini. Dia juga pernah merasakannya sewaktu hamil Jihoon dulu.

Kemudian ada jeda diantara mereka berdua. Asisten Choi sengaja membiarkan Yoongi sedikit bermain dengan pikirannya sendiri. Membiarkan namja cantik itu merasakan getaran-getaran dari balik kehamilannya.


"Yoongi-noona, aku sudah menceritakan padamu tentang suamiku yang menyetujui usulan kita kan?"

My Twins BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang