Laksana gerigi besi membelah kayu
Giliran ucapmu membelah hatiku
Pasrah jiwaku terkulai lemah
Saat hatimu kini tak lagi ramah
Tidak, ucapmu lantang
Menghancurkan cintaku yang luas membentang
Membuat hati kian kering kerontang
Tanpa basa-basi cintaku kau buang
Remuk rasanya hati ini
Membuat raga tak mampu lagi berdiri
Ingin aku duduk menyendiri
Merasakan dingin yang menyayat hati
Mungkin ini sudah jalanku
Tak dapat memiliki dirimu
Hanya dapat mengagumimu
Yang tega menghancurkan anganku
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Atas Nama Cinta
PoetryBukan rangkaian kata dari seorang penyair. Hanya sebuah ungkapan segala rasa yang tiada akhir. Kadang membeku kadang mencair. Melebur jadi satu dalam sebuah syair seorang amatir.