Part 2

5.4K 397 20
                                    

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi seorang Park Chanyeol, bahkan di sepanjang perjalanan pulang menuju kediaman keluarga Park dia tak berhenti tersenyum lebar.

"Bahagia sekali anak eomma, seperti baru dapat teman kencan saja" ujar Nyonya Park yang duduk di samping kursi kemudi yang diisi oleh Tuan Park. Berniat menggoda anak nya yang senyumnya tak pernah luntur sejak keluar dari gerbang Panti Asuhan Kasih Bunda.

"Eomma, berhentilah menggoda ku. Tentu saja aku bahagia eomma. Setelah sekian lama akhirnya aku menemukannya, aku menemukan adik ku" Chanyeol mengecup pucuk kepala adiknya pelan. Tak mau membangunkan sosok mungil itu dari tidurnya.

"Appa ikut bahagia kalau kau bahagia Chanyeol-ah, mari kita jaga dan bahagiakan Baekhyun bersama-sama" ucap Tuan Park sambil melirik anak-anaknya di kursi penumpang belakang.

Anak-anaknya? Ya keluarga Park telah berhasil membawa Baekhyun kecil ke rumah keluarga Park, berarti mulai hari ini Baekhyun sudah menyandang marga Park dan akta kelahirannya akan segera di urus oleh sekretaris pribadi Tuan Park.

Saat ini Baekhyun tengah tertidur di pangkuan Chanyeol, bocah imut berumur lima tahun itu tertidur dengan sangat damai dan pulas sekalipun jalanan menuju kediaman Park sangatlah panjang dan memakan waktu yang lama. Mungkin karena merasa hangat dan nyaman mendapat pelukan serta elusan lembut di rambutnya dari Chanyeol sehingga membuatnya mengantuk dan memejamkan mata sipitnya.

"Mulai hari ini Chanyeol janji akan menjadi anak yang baik dan menurut pada eomma dan appa, dan Chanyeol juga berjanji akan selalu menjaga Baekie"

"Eomma dan Appa juga Chan, jangan lupa kalau kami sekarang adalah bagian dari keluarga Baekie juga"

Chanyeol mengangguk menanggapi ucapan eommanya lalu menampakkan senyum lebarnya lagi dan mengelus rambut Baekhyun lagi saat mendapati Baekhyun bergerak gelisah di pangkuannya. Namun nampaknya Baekhyun sudah terbangun dan kini sepasang mata sipit yang indah itu terbuka.

"Enngh Hyung..."

"Eh Baekie, sudah bangun sayang?" tanya Nyonya Park saat tak sengaja mendengar panggilan Baekhyun. Tetapi belum ada jawaban dari Baekhyun, nampaknya bocah itu masih mengumpulkan nyawanya. Jadi yang dilakukan Baekhyun hanya mengusap kedua mata sipitnya dengan punggung tangan mungilnya dan berkedip bebeapa kali lalu mulut kecilnya menguap dengan lucu.

"Kenapa bangun sayang tidur saja lagi, perjalanan kita masih jauh" ucap Chanyeol saat mendapati Baekhyun tengah membuka mata sipitnya lalu mulut kecilnya yang menguap lagi.

"Baegopayo" ujarnya singkat dengan suara yang serak khas bocah baru bangun tidur. Dia lapar ternyata, terang saja ini sudah jam sepuluh pagi, kalau dipanti dia sudah mendapatkan jatah camilan sebagai pengganjal perut kecilnya sebelum masuk jam makan siang.

"Baekie lapar? Lucu sekali" Chanyeol mengusak pelan rambut Baekhyun.

"Ini jam berapa Chan, apa Beakie tadi tidak sarapan?" tanya Tuan Park tetapi masih fokus pada menyetirnya.

"Jam sepuluh Appa, memang anak-anak di panti kalau jam sepuluh akan mendapatkan snack untuk mengganjal perut mereka sebelum jam memasuki makan siang. Karena mereka masih kecil dan masih masa pertumbuhan jadi dalam sehari mereka mendapat jatah makan lebih dari tiga kali, jelas saja berbeda dengan kita selaku orang dewasa. Jadi wajar saja sekarang kalau dia lapar" jelas Chanyeol, memang benar kalau di panti berlaku hal yang macam ini. Bagaimanapun Chanyeol sudah sering melakukan bakti sosial ke panti jadi dia tahu semua kebiasaan yang ada di panti.

Nyonya Park mengangguk lalu menyuruh Tuan Park untuk berhenti di minimarket terdekat. Kasihan juga melihat Baekhyun yang menahan lapar.

"Jja, ini roti isi strawberry dan susu Strawberry kesukaan Baekie" ujar Nyonya Park begitu masuk ke dalam mobil setelah membeli beberapa camilan untuk keluarga barunya itu. Melihat makanan yang berbau strawberry itu membuat mata sipit Baekhyun langsung berbinar saat menerima roti isi dan susu dari tangan Nyonya Park. Bahkan tangan mungilnya tak cukup untuk memegang kedua benda bernama makanan itu. Hingga Chanyeol harus ikut mengulurkan tangannya agar roti isi dan susu kesukaan bocah mungil itu tidak jatuh.

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang