Hari sudah malam saat semuanya tiba kembali di kediaman Choi, Lisa segera ditangani Yeoseob. Psikiater yang khusus menangani penyakit DID (Dissociative Identity Disorder), seperti Lisa yang memiliki kepribadian lain yang menyebut dirinyanya Lalisa. Setelah diberikan beberapa obat penenang, Yeoseob mengajak Lisa mengobrol selama hampir dua jam penuh tanpa istirahat. Melalui kamera yang sengaja Junhyung pasang disisi TV yang berhadapan langsung dengan tempat tidur Lisa, semua orang dapat melihat pembicaraan yang terlihat menyenangkan melalui layar yang ada di ruang kerja Junhyung.
Junhyung hanya mengizinkan Jungkook menonton pembicaraan tanpa suara itu bersamanya berdua saja. Yeoseob mengizinkan pengambilan gambar tapi untuk suara, sebagai dokter dia sangat menentangnya karena itu seharusnya tetap menjadi rahasia antara sang psikiater dan pasiennya saja.
Jungkook terus memperhatian Lisa melalui layar berukuran 42 inch itu. Ia merasa sangat tenang karena Lisa bisa berbicara dengan nyaman dan penuh senyuman seperti itu, dan dengan melihat ini Jungkook sangat yakin kalau orang bernama Yeoseob ini juga sudah lama mengenal keluarga Choi sama seperti Jin.
"Kau yakin ingin segera melangsungkan pernikahan?" tanya Junhyung tiba-tiba, setelah melihat Yeoseob yang sepertinya baru saja menyelesaikan sesi terapinya, karena ia bangkit dan memegang bahu Lisa dengan lembut seraya tersenyum.
Jungkook mendongak pada Junhyung yang baru saja menarik tempat duduk yang ada disebelah Jungkook. "Ya, aku yakin."
"Bahkan setelah aku benar-benar membohongimu mengenai keadaan Lisa?"
"Ya" jawab Jungkook lagi, tidak ada keraguan sedikitpun.
Junhyung menyunggingkan senyum seadanya. "Kau akan terjebak selamanya bersama Lisa, dia jatuh cinta padamu dan akan sulit bagimu untuk meninggalkannya jika aku sudah terpilih menjadi presiden nanti." Ujar Junhyung dengan penuh percaya diri pada bagian akhir kalimatnya.
"Aku tidak berpikir untuk meninggalkannya bahkan setelah anda terpilih nanti." Jungkook masih menjawab dengan tenang, dan matanya yang lurus menatap Junhyung benar-benar menunjukan ketulusannya.
Menatap orang yang ada dihadapannya ini benar-benar membuat Junhyung tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa, tapi ia tahu kalau itu akan menjadi bumerang baginya jika Jungkook mengetahui kenyataan lain yang akan membuatnya berpikir seribu kali untuk menikahi Lisa. Selama beberapa detik Junhyung terdiam berusaha mengendalikan dirinya sendiri. "Kalau begitu, kau mendapat restuku. Kau dan Lisa tinggal menentukan tanggalnya dan pesta akan segera dilangsungkan." Kata Junhyung lagi, akhirnya.
"Tapi aku ingin anda berjanji satu hal padaku,"
"Apa itu?"
"Aku akan tetap mengawasi Lisa dan melaporkan segalanya pada anda, tapi kumohon jangan sekalipun mengawasi Lisa diam-diam tanpa sepengetahuanku." Ujar Jungkook.
Junhyung tersenyum, kemudian meremas bahu Jungkook. "Itu tidak akan terjadi. Mulai hari ini kau berhak sepenuhnya pada Lisa, lakukan apapun yang perlu kau lakukan padanya. Dia milikmu." Junhyung meyakinkan.
* * *
Ruang kerja kepala keluarga Choi yang sebelumnya, sudah dipenuhi asap rokok dikeluarkan Dujun dan Hongbin, selama menunggu Hyungwon.
"Dia lama sekali~" gumam malam Hongbin yang sudah hampir bosan sampai mau mati.
"Ketua Choi terlalu banyak memintanya ini dan itu." Balas Dujun bergumam sendiri, kemudian berjalan untuk membuka jendela, karena merasa ruangan itu sudah cukup pengap akibat asap rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Princess ( Lisa x Jungkook ) COMPLETE
FanfictionHanya ada dinding dan ruangan tanpa pintu yang menemaninya setiap hari, tidak ada ingatan mengapa ia dikurung disana sejak usianya sepuluh tahun. Ia sudah pasrah dan menerima nasibnya, tapi jauh dilubuk hatinya yang paling dalam Lisa masih mengharap...