5 : Badai dan Penginapan

610 51 11
                                    


Pada hari terakhir musim panas, matahari bersinar terang dan suara serangga hutan kepanasan berdengung di antara pepohonan yang daunnya menguning. Sebuah rombongan dari Imladris dikirim ke salah satu kota peri Teleri, Grey Havens, untuk menyelesaikan perdagangan bahan makanan. Mereka telah sukses menukarkan hasil bumi dengan garmen-garmen yang dipesan Lord Elrond dan sedang dalam perjalanan kembali pulang. Terkadang para Elf melakukan sistem barter untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan. Tapi saat ditengah perjalanan, badai tiba-tiba menyerang ganas. Dimulai dari beberapa awan mendung kecil lalu berubah menjadi bencana dalam beberapa jam kemudian, dan rombongan terpaksa mencari perlindungan di salah satu desa kaum Manusia yang tidak jauh dari Imladris. Sangat berbahaya melanjutkan perjalanan karena petir berkilat hebat dan terus menyerang dahan-dahan tinggi.

Di desa, para Elf menemukan sebuah penginapan yang cukup besar dan punya reputasi bagus. Desa itu terletak di jalur emas perdagangan jadi orang asing dari berbagai wilayah sering mampir kesana. Mereka terbiasa menerima tamu dari bangsa Elf dan pemilik penginapan menyambut para Elf yang basah kuyup.

Biasanya para Elf sangat bersih, tertata rapi dan sempurna. Kini mereka tampak seperti kucing habis tercebur got, bahkan kuda-kuda mereka terlihat lelah dan kesal. Pemilik penginapan sangat lega masih banyak kamar tersedia, karena sepasukan prajurit dari salah satu kerajaan manusia juga sedang menginap dan penginapannya menjadi sangat ramai, tapi kamar terbagus belum ada yang menyewa karena harganya cukup mahal. Jadi si Pemilik penginapan berhasil menjejal empat belas Elf ke dalam tiga kamar dan para pelayan berlarian seperti tikus, mencari-cari kasur kosong di gudang, memanaskan air dan berusaha menaikkan mood para Elf yang kebasahan. Cuaca sangat buruk, angin kencang menyerang atap dan perapian, beberapa penduduk desa yang rumahnya terbuat dari kayu ikut berteduh di penginapan karena merasa lebih aman.

Para Elf sedang dalam proses mengganti pakaian basahnya dengan yang baru dan kering ketika tiba-tiba pintu masuk penginapan ditendang terbuka dan rombongan baru tiba, si Pemilik Penginapan—Bretten-- terkena shock karena jarang sekali desanya kedatangan kaum dwarf. Tapi disinilah mereka sekarang, enam belas laki-laki dan lima perempuan, semuanya basah kuyup dan kondisinya menyedihkan.

Pemilik penginapan tahu kalau Elf dan dwarf tidak boleh berdekatan, itu seperti menaruh kucing dan anjing dalam satu kandang, dan Bretten tahu dia sedang menghadapi masalah serius. Dia tidak bisa menyuruh orang-orang pergi karena cuaca diluar sangat berbahaya dan dia sedang butuh uang. Jadi dia menempatkan para dwarf wanita di kamar pelayan dan dwarf laki-laki di ruang makan. Jika para Elf ditaruh di kamar kelas satu dan para dwarf di ruang tamu, maka tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan, iya kan?

Dan masalah muncul ketika dia tidak punya kasur ekstra untuk para tamu, tidak mungkin dia menyuruh mereka tidur langsung di lantai. Istrinya Bretten, Sinor, menarik-narik rambutnya putus asa. Mereka tidak punya cukup selimut untuk semua orang. Sinor mempunyai ide, dia menyuruh pelayannya pergi ke penjahit dan membeli beberapa pakaian disana, lalu ke pandai besi yang mempunyai banyak selimut kuda. Beberapa penduduk desa juga menyumbangkan apapun kain yang ada sebagai selimut, jadi tidak akan ada tamu di penginapan yang kedinginan.

Selimut-selimut disebarkan, banyak yang berbau kuda dan domba, bahkan ada yang baunya lebih buruk. Para elf bergumam marah tapi mereka mengerti kondisinya. Bretten memisahkan ruang makan dengan tirai biru transparan jadi para Elf makan di sebelah kiri dan para dwarf di sebelah kanan. Selama beberapa saat mereka terlalu kehabisan tenang untuk memulai masalah, mereka hanya duduk, makan sup hangat sambil mendengarkan suara badai di luar.

Rombongan elf disana bukan sembarang orang, mereka juga membawa pesan penting dari pemimpin Grey Havens, untuk Lord Elrond. Diantara mereka ada penasihat Imladris Erestor dan Lindir, dan dua putra Elrond yang masih remaja : Elladan dan Elrohir.

Turn Back, Elf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang