Seorang gadis berambut panjang.
Tetap damai dalam pejaman matanya.
Tak berkutik meski detik terus berdetak.
Seorang gadis, damai dalam tidurnya.Gadis itu.
Alisa namanya.
Begitu manis seperti fisiknya.
Kata laki-laki diluar sana.
Sempurna!Gadis ini tak tinggal seorang diri.
Ada laki-laki gagah yang menemaninya.
Empat tahun lebih tua darinya.
Sebut saja seorang kakak."Alisa! Bangun!"
Suara sang kakak yang terdengar seperti ledakan bom di palestine sana."Biarkan aku berdamai dengan mimpiku (lagi)"
Tak mau meninggalkan kedamaiannya, Alisa lebih memilih meringkuk dalam selimut tebal."Bangun atau kau akan terlambat masuk kuliah. Ini hari pertamamu kan?" Kalimat itu, kalimat yang membuat Alisa berlari ke kamar mandi dalam gitungan setengah detik.
...
Mata merah dan lingkaran panda itu terlihat sangat jelas.
Tapi untuk Alisa, gadis ini masih terlihat cantik.
Entah bidadari tercintanya menginginkan apa saat Alisa masih dikandungannya.Hujan.
Hari pertamanya, diguyur hujan deras.
Pertanda baikkah? Atau malah sebaliknya?....
Bersambung...
Like dan komen ya:)
Maaf kalo masih receh.-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diktator Cinta
Teen FictionSeorang gadis pembenci cinta yang bertemu seorang diktator cinta. Membuat Ia mengalami tiga fase kehidupan yang berat. -Anza