Author pov.
.←○°˙ Aku Sudah Gila ˙°○→.
"Jadi apa pilihanmu Kyu Hyun? Apa kau akan memilih pilihan pertama yaitu ganti rugi 80 ribu dollar? Atau pilihan kedua yaitu bekerja untuk menghamiliku? Atau kau lebih memilih pilihan ketiga yaitu masuk penjara selama lima tahun?"
Kyu Hyun hanya diam memikirkan apa yang harus dia pilih. Ketiga pilihan itu mempunyai resikonya masing masing.
"Aku tak memiliki banyak waktu. Waktumu lima menit untuk berpikir dan menentukan pilihanmu. Aku harap kau tak akan menyesali keputusanmu? Lima menitmu berjalan mulai dari sekarang Kyu Hyun." Desak Yun Na menuntut jawaban cepat dari Kyu Hyun. Gadis itu tak ingin berlama lama. Gadis itu mulai melihat jam tangannya.
"Mwo? Tidak bisakah kau memberikanku waktu seminggu untuk berpikir? Ani,3 hari saja. Atau satu jam?" Kyu Hyun mulai panik karena Yun Na diam tak bergeming sedikit pun. Gadis itu masih memperhatikan jam tangannya. Seakan benda itu lebih menarik di bandingkan seorang pria tampan dan mempesona di hadapannya.
"Kau membuang waktumu satu menit Kyu Hyun." Ucapan Yun Na membuat Kyu Hyun semakin gelisah, keringat dingin mulai bermunculan di tubuh Kyu Hyun. Seakan dia sedang dihadapkan pada pilihan hidup atau mati. Tapi memang seperti itulah keadaan yang tengah Kyu Hyun hadapi. Jika dia memilih keputusan yang salah , dia pasti akan menyesalinya seumur hidupnya. Hal itu membuatnya semakin frustasi.
"Aiissshhh sial. Apa yang harus aku pilih?" Tanya Kyu Hyun frustasi karena dia bingung harus memilih pilihan yang mana.
"Walaupun aku bekerja ditiga tempat sekaligus dalam satu tahun, aku tak yakin bisa mengumpulkan uang sebanyak 80 ribu dollar. Aku juga tak bisa meminta uang sebanyak itu pada ayahku." Ucap Kyu Hyun kepada dirinya sendiri mencoba mencari pilihan yang lebih baik.
"Lalu apa aku harus menerima pekerjaan itu? Tidak - tidak aku masih dalam batas warasku. Aku belum gila hingga membuatku menerima pekerjaan itu." Kini Kyu Hyun terlihat seperti orang gila yang sedang berbicara seorang diri.
"Tapi aku juga tak ingin masuk penjara. Dan mengotori daftar riwayat hidupku, dengan catatan kriminal."
"Arrggghhhhh apa yang harus kupilih?"Kyu Hyun berteriak frustasi.
Yun Na yang sejak tadi diam dan menghitung waktu pun mulai berkata "Waktumu sudah habis Kyu Hyun. Jadi apa pilihanmu?" .
"Mwo? Tu..tunggu dulu. Aku masih belum cukup berpikir. Berikan aku sedikit waktu lagi."
"Maaf, aku tak bisa. Jam istirahatku hampir habis. Aku harus segera kembali ke kantor. Jadi , cepat katakan apa pilihanmu Kyu Hyun ? Berpikirlah sebelum kau mengatakan pilihanmu. Agar kau tak menyesal di kemudian hari."
"Aiisshhhh aku juga sedang berpikir dengan keras nona." Kyu Hyun kembali menjambak rambutnya dengan kasar membuat beberapa helaian rambutnya rontok kembali.
"Sial, mengapa ketiga pilihan yang kau ajukan begitu sulit." Umpat Kyu Hyun kesal.
"Oh bukankah ada sebuah pilihan yang sangat mengiurkan. Kau tak perlu merasakan dinginnya penjara dan tak usah memusingkan uang. Kau hanya perlu bekerja untukku. Dan kau juga tak membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Di tambah lagi aku akan membayarmu mahal jika kau menyelesaikan pekerjaanmu itu." Bujuk Yun Na berharap Kyu Hyun mau memilih pilihan kedua.
"Tapi itu ... argggghhhhh sial... brengsek .. Mengapa aku harus berurusan denganmu?" Umpat Kyu Hyun semakin kesal.
"Jadi , pilihanmu?" Tuntut Yun Na tak sabar.
Huft.. dengan mata yang menutup rapat. Dan bergumam kecil.
"Semoga aku tak menyesali keputusanku hari ini." Doa Kyu Hyun sebelum dia memberikan keputusannya.
"Aku memilih pilihan ke.. du...aa." Ucap Kyu Hyun berat dan enggan.
"Pilihan yang tepat Kyu Hyun. Baiklah aku harus kembali ke kantor. Aku akan menghubungimu lagi nanti." Setelah mendengar jawaban Kyu Hyun , Yun Na bangkit berdiri berjalan keluar meninggal Kyu Hyun seorang diri di ruangan itu.
Kyu Hyun terdiam beberapa saat. Pria itu masih terguncang dengan pilihan berat yang dihadapkan kepadanya. Dia bahkan masih tak percaya dengan pilihannya. Bekerja dengan Gadis angkuh dan kejam itu. Bekerja untuk menghamili gadis itu.
"Arghhh aku bisa gila. Aku bisa gila. Tidak , aku sudah gila. Bagaimana mungkin aku menerima pekerjaan aneh itu? Bekerja dengan wanita aneh dan kejam seperti dia. Aiiiisshhhhhhhhh aku pasti sudah gila. Ya tuhan, kehidupanku pasti akan sangat berantakan." Ucap Kyu Hyun frustasi.
◎※◎
Langit mulai berwarna keemasan, dan sang surya mulai tenggelam. Di sebuah flat sewa kecil. Kyu Hyun tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Menatap serius layar laptopnya sambil sesekali matanya melirik buku yang ada di sampingnya. Lihatlah suasana di dalam kamar flat sewanya ini. Begitu berantakan dan tak terurus.
Pria itu bukan tak mau merapikan kamar flatnya. Dia sudah seringkali merapikannya. Namun semua itu sia-sia jika akhirnya kamar flatnya akan kembali berantakan. Dengan jadwal kuliah dan banyaknya pekerjaan part time yang di ambil Kyu Hyun membuat pria itu tak memiliki waktu untuk meletakkan barang-barangnya dengan benar pada tempatnya. Dan alhasil, kamarnya akan kembali berantakan. Oh jangan lupakan mengenai sahabatnya yang ikut andil dalam menghancurkan kamar flat Kyu Hyun.
Getaran hp Kyu Hyun menyadarkannya. Kyu Hyun dengan malas mencari hpnya. Dan melihat sebuah pesan masuk di dalam hpnya.
Cepat buka pintu, aku berdiri di depan flat sewamu.
Gadis gila.
Mata Kyu Hyun membesar membaca pesan masuk itu. Gadis gila adalah nama kontak yang Kyu Hyun berikan untuk Yun Na. Kyu Hyun begitu shock.
"Ba..bagaimana ini?" Kyu Hyun melihat ke sekeliling kamarnya. Dan menatap horor kamarnya yang terlihat seperti puing-puing kapal pecah yang berserakan dimana mana.
Drtttdrttttt
Sebuah pesan masuk dengan nomor yang sama.
Aku benci menunggu, cho Kyu Hyun.
"Sial." Kyu Hyun dengan cepat merapikan beberapa barang yang berserakan dengan asal. Dan menumpuknya di salah satu sudut ruangan.
Lalu berlari pelan menuju pintu kamarnya. Membukanya dan melihat Yun Na tengah berdiri dengan wajah dinginnya. Dan terlihat raut ketidaksukaannya kepada Kyu Hyun.
"Apa yang kau lakukan hingga membuat aku menunggu begitu lama?" Ucap Yun Na dengan nada kesal. Dan langsung masuk ke dalam kamar flat Kyu Hyun.
Kini Yun Na sudah berdiri di tengah kamar flat Kyu Hyun menatap jijik dan dingin ke setiap sudut kamar Kyu Hyun.
"Bawa barang-barang penting saja. Aku tunggu di depan." Ucap Yun Na dan langsung pergi keluar tak sanggup untuk berdiri lebih lama lagi di dalam kamar flat Kyu Hyun.
◎※◎
Setelah menjemput Kyu Hyun , kini Yun Na mengajak Kyu Hyun untuk pergi ke apartemen miliknya. Apartemen mewah yang berada di kawasan elite Namdaemun.
Sejak masuk ke dalam apartemen ini , Kyu Hyun selalu disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Apartemen itu begitu mewah dengan dominan warna hitam dan gold. Menunjukkan kesan pemilik apartemen ini yang misterius dingin namun tetap terlihat memukau. Kyu Hyun sejak tadi terus mengikuti langkah Yun Na. Dan kini berhenti di depan sebuah pintu ketika Yun Na berbalik ke arahnya.
"Ini adalah kamarmu. Kau bisa meletakkan barang-barangmu di dalam. Setelah itu, aku tunggu kau di ruang makan." Setelah mengatakan hal itu Yun Na pergi meninggalkan Kyu Hyun yang mulai masuk ke dalam kamar itu.
Beberapa menit kemudian. Setelah Yun Na dan Kyu Hyun makan malam bersama dengan keadaan hening. Kini Yun Na akan memberikan penjelasan mengenai pekerjaan pria itu. Yun Na meletakkan sebuah map tepat di hadapan Kyu Hyun.
"Itu adalah kontrak kerjamu?"jelas Yun Na.
"Ne? Kontrak kerja?" Tanya Kyu Hyun bingung tak mengerti maksud Yun Na.
"Ne, kau pikir kau hanya bekerja biasa. Tentu saja aku harus membuat sebuah kontrak kerja , agar kau tau seperti apa pekerjaanmu, bayaran untuk pekerjaanmu, peraturan apa yang harus kau tau dan penalti apa yang harus kau bayar jika melanggarnya. Dan satu lagi, aku tak mau jika ada suatu masalah di masa depan yang berhubungan dengan hak asuh anak." Ungkap Yun Na panjang lebar membuat Kyu Hyun mengernyit heran. Menatap takjub dan heran karena Gadis dingin yang ada di hadapannya ini bahkan sudah mempersiapkan segalanya.
"Jadi, sebelum kau menandatangani kontrak kerja itu, lebih baik kau membacanya dengan seksama." Perintah Yun Na. Dan dengan segera Kyu Hyun membuka map itu dan mulai membaca isi dari perjanjian kontrak kerja itu.
Setelah membaca kontrak itu dengan seksama Kyu Hyun mendongkak menatap Yun Na tak percaya. Manatap takjub Gadis itu dengan hal gila yang baru saja Kyu Hyun baca. Yun Na membuat kontrak kerja yang sama seperti kontrak kerja lainnya. Tanpa terganggu sedikit pun dengan pekerjaan gila yang menjadi inti utamanya.
"Mwo?" Tanya Yun Na melihat tatapan aneh Kyu Hyun.
"Sejak awal kau sudah merencanakan ini semua?" Tanya Kyu Hyun penasaran.
"Ne." Jawab Yun Na sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Memunculkan sikap arogan nan angkuh milik Yun Na.
"Sejak awal aku memang sudah merencanakan ini. Aku akan mempekerjakan seorang pria asing untuk menghamiliku. Dan aku membutuhkan kontrak kerja itu untuk membuat batasan-batasan yang harus pria itu tau." Ucap Yun Na angkuh dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Dan kau sudah menjebakku untuk setuju bekerja untukmu."ucap Kyu Hyun sarkastis.
"Tidak, aku sama sekali tak berniat menjebakmu. Kau sendiri yang mulai berurusan denganku, membuat masalah dengan goresan panjang di mobilku. Dan aku hanya memberikanmu pilihan lain. Betapa baiknya aku." Kalimat terakhir Yun Na membuat Kyu Hyun mendengus tak percaya.
"Dan kau adalah pria yang beruntung Kyu Hyun."ucap Yun Na kembali setelah mendengar dengusan Kyu Hyun.
"Beruntung? Bukannya saat ini aku sedang mendapatkan kesialan kerena harus berurusan denganmu, Yun Na." Ucap Kyu Hyun kesal. Kyu Hyun merasa tak gentar dengan mata tajam Yun Na. Yun Na hanya menyeringai kecil, sama sekali tak marah dengan sindiran tajam Kyu Hyun itu. Dan akhirnya Kyu Hyun memberikan tanda tangannya di dalam kontrak kerja itu.
"Aku harap kau bisa bekerja dengan giat dan baik, cho Kyu Hyun." Ucap Yun Na menyodorkan tangannya.
"Huh .. aku harap aku cepat menyelesaikan pekerjaan ini dan menjauh darimu." Balas Kyu Hyun sambil manjabat tangan Yun Na. Setelah itu Yun Na mulai bangkit berdiri.
"Baiklah, kau sudah mengerti waktu bekerjamu bukan. Kau mulai bekerja sejak jam 10 malam sampai jam 12 malam. Kau mulai bekerja hari ini. Dan ingat , aku sangat benci keterlambatan." Ucapan Yun Na membuat Kyu Hyun terdiam mematung. Otaknya masih lambat mencerna setiap kalimat Yun Na.
"Kamarku berada tepat di samping kamarmu." Setelah itu Yun Na berjalan pergi meninggalkan Kyu Hyun yang masih termenung di meja makan. Pria itu masih mencerna kata-kata Yun Na. Gadis itu memberitahukan letak kamarnya.
Getaran hp Kyu Hyun menyadarkannya. Dengan segera Kyu Hyun membuka pesan masuk di hpnya.
Berapa lama lagi aku harus menunggu. Cepat datang ke kamarku dan lakukan pekerjaanmu.
Yun Na kejam
Mata Kyu Hyun membulat tak percaya membaca setiap kata yang ada di layar hpnya.
"Datang ke kamarnya dan melakukan pekerjaanku. Ja..jadi malam ini aku sudah mulai bekerja. Bekerja dalam arti tidur bersama dengan Gadis kejam itu" ucap Kyu Hyun terbata bata tak percaya. Kali ini sebuah telpon masuk dari Yun Na di hp Kyu Hyun. "Ne." Jawab Kyu Hyun menjawab panggilan itu.
"Yak !!! Mengapa kau belum datang ke kamarku? Ini sudah jam 10 lewat, bodoh. Cepat kemari dan lakukan pekerjaanmu. Jika tidak aku akan memberikanmu hukuman. Kau mengerti?" Teriak Yun Na kencang.
"Ne, aku akan ke kamarmu." Ucap Kyu Hyun sebelum mematikan panggilan itu. Dengan segera Kyu Hyun berjalan cepat menuju kamar Yun Na.˙°○→.tbc.←○°˙
Repost:250918
KAMU SEDANG MEMBACA
Manyeo √
FanfictionShin Yun Na, gadis dingin keras kepala yang sangat membenci pria. Yang mendapatkan julukan manyeo (penyihir) bertemu dengan Kyu Hyun dalam sebuah kecelakaan kecil. Dan tanpa diduga dia menawarkan pekerjaan yang terdengar gila kepada Kyu Hyun. Gadis...