Sejuta luka telah kautoreh dalam hati
Beribu janji untuk tak lagi melukai juga telah kauberi
Namun entah apa yang terjadi,
Semua selalu kembali menghasilkan tangis yang sama, lagi dan lagi
Mungkin seharusnya kubunuh semua rasa yang kauhadirkan
Mungkin seharusnya kutolak semua kenangan yang kau coba bangkitkan
Memang hanya aku yang meradang sayang, bukan?
Sementara kau hanya senang melihatku jatuh dalam masalah yang sama
Permainkan aku seperti sebuah boneka yang lusuh
Kendalikan hatiku seperti sebuah mobil tua yang kumuh
Kembali semaumu seperti aku taman hiburan yang tak tersentuh
Apa sebenarnya aku bagimu?
Kecewaku sudah sampai pada muaranya
Mencoba mendayung melawan arus agar tak lagi kembali padamu, si pematah
Melepas belenggu rasa yang membodohi diri juga logika
Mengapa tak kau biarkan saja aku terbebas dalam semua semu angan?
Satu dua kali kutemukan kau dalam sosok lain
Mereka yang tampak sama juga mengulurkan tangan dalam ingin
Hanya saja, tak pernah terbuka hati ini
Meski tak akan melukai, ditawarkannya berulang kali
Pernah hadir tuan tanpa ekspresi yang sesekali membuatku melengkungkan senyum
Dengan tingkah dingin juga keras yang mengingatkanku padamu
Bisa saja aku dapatkan dia dalam sekali jentik ibu jariku
Namun kau selalu hadir tepat di saat aku akan menjatuhkan hati pada sikapnya yang beku
Lalu tuan manis dengan luka yang sama juga pernah menawarkan bahunya
Mencoba mengisi kala rindu padamu menghantuiku saat malam menjelang
Berbagi tawa juga lelucon dalam suara yang berkisah
Namun lagi, kau selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk datang
Sungguh lelah aku hidup dalam kukungan kotak kaca
Seperti fatamorgana, sosokmu dalam cerita
Terlihat ada, hanya saja tak ada
Terlihat memiliki rasa, tapi tidak pernah berusaha kautunjukkan
Apa hanya aku yang berjuang sendiri?
Mencoba mengerti semua sifat yang katamu alami?
Menahan sakit hanya demi stigma konyol tentang cinta yang akan mandiri nanti?
Menyiksa hati dengan angan semu tentang aku yang bagimu memiliki arti?
Sudahi saja semua kisah penuh luka
Biarkan aku terbang bebas menjelajah
Mencari dahan lain yang bisa kusandarkan
Menemukan sosok yang akhirnya tak permainkan
Bukankah aku memang selalu menjadi kupu-kupumu?
Yang kautangkap lalu kaulepas kala kau mulai jenuh
Tuan, kali ini aku tak akan lagi kembali pada perangkapmu
Aku akan menjadi kupu-kupu liar yang tak tersentuh
Ketahuilah
Pulangku bukan lagi pada kotak kaca milikmu
KAMU SEDANG MEMBACA
GenreFest 2017 : Poetry
PoetryRangkaian kata membawa makna, melintas rasa dan menggugah asa. Kumpulan puisi dalam rangka GenreFest NPC yang kedua. Disajikan dengan indah oleh penulis-penulis terbaik dari NPC pada kalian semua. Untuk para pembaca, terdapat polling berhadiah yang...