Part 13

139 23 2
                                    

Author Pov
.
.
Tiba tiba saat bibir pria brengsek yang mengganggu Yoora tadi hampir mendekat dengan bibir mungil Yoora, terdengar suara tendangan kaki yang begitu kuat.

Yoora yang sedari tadi menutup matanya karena ia sangat takut, tersadar jika pria brengsek yang ingin menciumnya tadi tidak berusaha menciumnya lagi, Yoora pun membuka matanya dan ia melihat seseorang yang berseragam sama sepertinya sedang berkelahi dengan kelompok pria berengsek tadi.

Yoora sangat berterimakasih pada pria yang tengah berkelahi dengan kelompok brengsek itu. Namun pria itu terjatuh ketika seseorang menendangnya dari belakang, tentu saja pria itu kalah, ia bertanding satu lawan enam. Pria itu pun meringis kesakitan, namun ia tetap berusaha mengalahkan ke enam pria itu.

Yoora melihat pria yang menolongnya itu sedang kesusahan melawan keenam pria brengsek itu, segera Yoora mendapat ide untuk menyetel bunyi sirine polisi, seketika ke enam pria itu berlari meninggalkan pria itu sendirian.

Yoora yang melihat pria itu kesakitan ia segera berlari menghampiri pria itu dan berusaha menolongnya.

Namun, ketika mata Yoora dan mata pria itu bertemu, Yoora terkejut ternyata pria yang menolongnya tadi adalah Min Yoongi yang juga menolongnya 3 hari yang lalu saat ia pertama tiba di Korea.

Segera Yoora mengangkat tubuh Yoongi yang lumayan berat untuk duduk menyender di tembok pagar sekolah mereka.

Yoora yang melihat Yoongi meringis kesakitan pun binggung, apa yang harus dilakukannya. Yoora segera mengambil sapu tangan didalam tasnya dan dengan sigap menyeka darah yang keluar dari bibir dan hidung Yoongi. Yoongi hanya diam memperhatikan Yoora menolongnya sesekali ia meringis kesakitan.

Setelah darah yang keluar dari hidung dan bibir Yoongi berhenti Yoora segera merangkul Yoongi dan membawanya kembali kedalam gedung sekolah dan membawanya menuju uks. Yoongi hanya diam mengikuti perbuatan Yoora, ia terus memperhatikan raut wajah Yoora yang tepat berada di samping kanannya, Yoora terlihat kesusahan membopong Yoongi yang jauh lebih berat darinya.

Saat tiba di uks Yoora segera membaringkan Yoongi di atas kasur, dan ia segera mengambil kapas, salep luka, dan plester luka. Yoora segera membersihkan luka Yoongi dan mengolesi luka itu dengan salep, tak lupa ia menempelkan plester di jidat Yoongi yang tergores. Yoora melihat ada luka lebam dimata kiri Yoongi, segera ia mengambil alat kompres dan mengompres mata kiri Yoongi, lagi lagi Yoongi hanya menatap Yoora, dari tadi mereka berdua tidak melakukan percakapan apapun. Hingga.

Yoongi :"gomawo"

Yoora :"ani, aku yang seharusnya berterimakasih padamu, jika tidak ada kau mungkin bisa saja a" Yoongi memotong perkataaa Yoora.

Yoongi :"aku bersyukur bisa datang tepat waktu" Yoongi menatap Yoora.

Yoora :"sekali lagi aku sangat berhutang padamu Yoongi-shi" Yoora menatap Yoongi dengan tatapan penuh rasa berterima kasih.

Yoongi :"aku senang kau tak apa, kau ternyata memang bodoh" sahut Yoongi.

Yoora :"berhenti memanggilku bodoh" tatap Yoora kesal.

Yoongi hanya menatap Yoora datar.

Yoora :"kau murid disini eoh? " Yoora kembali bertanya.

Yoongi :"menurutmu? Jelas jelas seragam kita sama, ternyata kau memang bodoh" balas Yoongi.

Yoora :"aku salah sepertinya kita tidak mungkin bisa berteman."

Yoongi :"memang"

Yoora :"cih menyebalkan, untung kau sudah menolongku jika tidak" Yoongi kembali memotong perkataan  yoora.

Begin (Min Yoongi><You><Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang