Part 15

79 16 1
                                    

Setelah selesai makan Yoora langsung masuk kedalam kamarnya.
.
.
Jin Pov
.
.
Aku disuruh eomma untuk memanggil Yoora makan bersama, langsung saja aku menuju kamar yeodongsaeng ku itu, aku juga jarang memanggilnya, karena dia yang hampir selalu memanggilku untuk makan bersama.

Saat kuketuk pintunya tak ada jawaban dari Yoora. Aku memutuskan untuk masuk dan saat melihat ia tertidur pulas terlintas dipikiranku untuk menjahilinya, sudah lama ak tidak menjahilinya.

Aku mengendap ngendap mendekati Yoora dan menggelitiki lehernya yang tidak tertutupi selimut. Namun reaksi yang diberikannya sekarang ini sangatlah asing, aku bahkan belum pernah menjumpai ekspresi seperti ini sebelumnya, hal ini diluar dugaanku, aku tidak tahu jika reaksi Yoora akan seperti ini, bahkan ia berkata kasar padaku. Sungguh aku tak menyangka.

Yoora meninggalkanku dan masuk ke kamar mandinya, aku pun segera keluar dari kamarnya menuju ruang makan, aku, eomma dan appa menunggunya untuk turun, ia begitu lama, setelah hampir 10 menit akhirnya ia turun dan kami mulai makan bersama, namun keadaan kembali aneh, Yoora tidak mengeluarkan satu katapun, "tak biasanya Yoora begini,pasti ada yang salah dengannya" batinku.

Setelah selesai makan Yoora langsung meninggalkan meja makan, benar benar bukan Yoora yang biasanya, karena Yoora yang biasanya akan membantu eomma membersihkan sisa makanan yang kami makan tadi, aku sangat sangat mengenal dongsaengku ini, tidak biasanya ia begini.

Atmosphere dimeja makan pun sangat aneh sekarang. Eomma dan appa juga merasakan hal yang sama, ya tentu saja, mereka sudah sangat mengenal Yoora karena Yoora dilahirkan dari rahim eomma dan dibesarkan oleh eomma dan appaku, mustahil jika kedua orang tua tidak mengenal sifat anaknya sendiri, biasanya Yoora akan selalu menumpahkan kegiatan kesehariannya dimeja makan saat kami makan malam bersama, namun malam ini semua berbeda.

Eomma :"Jin-a ada apa dengan adikmu eoh? " tanya eomma khawatir.

Appa :"apa hari pertamanya begitu sulit untuknya? Apakah putri kecilku tidak mempunyai teman baru sekarang? " appa lebih cemas dari pada eomma.

Jin :"aku tidak tahu eomma, aku tidak bertemu Yoora disekolah" Jin memikirkan apakah ia mempunyai salah pada adiknya itu.

Jin Pov End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin Pov End
.
.
Author Pov
.
.
Eomma :"coba kau cari tahu eoh? Dia kan biasanya akan bercerita padamu" eomma meminta Jin untuk memastikan apakah Yoora baik baik saja. Jin pun mengiyakan. Lalu ia naik menyusul adiknya itu.
.
.
Jin mengetuk pintu Yoora perlahan, namun tak ada balasan dari Yoora. Akhirnya Jin memutuskan untuk masuk kekamar Yoora, Jin yang sedari tadi penasaran apa yang terjadi pada Yoora yang membuatnya berdiam diri seperti ini bahkan sempat berkata kasar padanya. Jin melihat Yoora berbaring membelakanginya, Jin pun segera menghampiri Yoora.

Jin :"Ra, kamu sudah tidur eoh?" tanya Jin. Tak ada balasan dari Yoora.

Jin :"Ra, kamu kenapa sih? Nggak biasanya diem" Yoora masih diam dengan posisi yang sama, yakni membelakangi Jin.

Jin :"Ra, oppa ada salah ya sama kamu, Ra jawab pertanyaan oppamu ini eoh? " tanya Jin memastikan, ia benar benar tidak mengetahui alasan Yoora seperti ini.

Yoora :"kau sangat salah oppa" Yoora langsung membentak Jin yang baru selesai bertanya padanya.

Jin :"uhmm, apa salah oppa eoh? " Jin heran dengan jawaban Yoora.

Yoora :"oppa tega ninggalin aku pulang sendiri, masih nggak inget eoh?!" Yoora kembali membentak Jin.

Jin terlihat sangat binggung, dulu juga ia sering meninggalkan Yoora disekolah, tapi Yoora biasanya hanya akan mengadu pada eommanya dan eommanya lah yang memarahinya, tapi sekarang Yoora bahkan membentaknya.

Jin :"oke, maaf oppa lupa memberitahumu pagi tadi" jawab Jin bersalah. Yoora tak bergeming, masih sama dengan posisinya tadi.

Jin :"tapi biasanya kamu nggak gini Ra-ya, sampe manggil oppa kasar lagi" balas Jin heran.

Yoora :"oppa nggak tahu kan apa yang hampir terjadi sama aku!" Yoora kembali membentak Jin.

Jin :"emang apaan yang hampir terjadi" tanya Jin heran.

Yoora :"aku diganggu sama anak sekolah sebelah dan apa oppa tau apa yang hampir mereka lakuin ke aku eoh? Nggak oppa nggak mungkin tau" Yoora mulai terisak.

Jin :"kamu diapain sama mereka eoh? Maafin oppa Ra-ya." Jin memegang tubuh Yoora yang membelakanginya dan menghadapkan Yoora untuk menghadapnya. Jin melihat Yoora menangis.

Jin :"Ra-ya maafin oppa eoh?" Jin mendudukkan badan Yoora yang tadinya sedang berbaring dan memeluk Yoora kedalam dekapannya. Yoora masih terus menangis sambil terisak. Jin merasa sesuatu yang benar benar buruk telah terjadi dengan Yoora.

Jin :"Ra-ya kamu diapain mereka eoh? Jawab oppa! " Jin merasa bersalah pada Yoora, Jin membentak Yoora bukan karena ia marah tapi karena Yoora tidak menjawab pertanyaannya, ia benar benar khawatir pada Yoora.

Yoora :"me-mereka ka-kasar oppa" Yoora menjawab Jin dengan terbata bata karena ia makin menangis saat Jin memeluk Yoora tadi.

Jin :"taii, lo Inget kan muka mereka?" tanya Jin.

Yoora :"oppa d-dia juga hampir nyi-nyium bibirku,aku takut bertemu mereka lagi"

Jin :"bangsat, lo harus nunjukkin muka mereka sama gue Ra-ya, biar gue habisin mereka." Jin berkata kasar karena ia benar benar kesal dengan apa yang telah terjadi pada adiknya.

Yoora :"ja-jangan oppa" jawab Yoora sambil melepas pelukan Jin yang makin mengerat saat Jin mendengar Yoora mengatakan mereka hampir mencium Yoora.

Jin :"maafin oppa Ra-ya" Jin sangat merasa bersalah pada Yoora, ia lupa mengantar Yoora pulang hingga ia hampir mengalami hal buruk di hati pertamanya masuk sekolah.

Yoora :"janji jangan biarin Yoora pulang sendiri lagi eoh? Aku bener bener takut oppa" Yoora masih menangis.

Jin :"nde, oppa janji" Jin pun menghapus air mata Yoora.

Yoora :"oppa?"

Jin :"eoh ada apa Ra-ya?"

Yoora :"jangan kasih tau eomma dan appa eoh? Aku nggak mau mereka khawatir oppa" jawab Yoora yang kini masih mengeluarkan air matanya.

Jin :"oke, tapi sekarang kamu harus berhenti nangis Ra-ya" Jin pun menghapus air mata Yoora dan tersenyum pada Yoora. Yoora menggangguk dan mencoba tersenyum pada Jin.

Jin lega adiknya sudah tidak marah padanya, ia juga merasa sangat bersalah pada adiknya itu. "Tapi bagaimana caranya Yoora lolos dari pria pria brengsek tadi?" pikir Jin heran.

........................................................................

😊Vomment Juseyo😊

Nah lo si Jin kepo hahaa..

Thanks buat Vote dan Commentnya...

Begin (Min Yoongi><You><Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang