Bagian 4. Lost

65 4 0
                                    


Foretto Cafe adalah tempat Arsenio bekerja paruh waktu sepulang sekolah pada hari tertentu,  Foretto Cafe terletak diantara Larangville school dan residence Z. Sejak tersiarnya kabar MKee yang melarikan diri dari penjara Dacotta, pengunjung Foretto cafe yang sebelumnya penuh sekarang hanya bisa dihitung dengan jari.

"Sepi sekali..." Paman Jonathan melihat ke jalanan mengarahkan pandangan ke kiri ke kanan kemudian menatap lurus kearah langit yang juga menampakkan kesepian.

"Iya paman, semua orang ketakutan dengan MKee..."

"Semoga, keadaan segera kembali seperti semula.."

Arsenio yang sedari tadi merapikan gelas-gelas, kini berpindah posisi mendekat ke tempat paman Jonathan.
"Menurut paman, apakah kecelakaan ayah ada hubungannya dengan MKee?"

Paman Jonathan membalikkan badan menyimak serius apa yang telah diucapkan Arsenio.

"Mama berteriak memanggil nama ayah dan begitu ketakutan dengan berita MKee....."

"Ada sesuatu tentang MKee yang ada hubungannya dengan keluargaku paman...aku sangat yakin.."

Paman Jonathan masih terdiam, kaca matanya dia lepaskan kemudian duduk di bangku dengan pandangan menerawang, tidak bisa dipungkiri ada kecemasan diwajahnya.

"Apakah Rosaline baik-baik saja?"

"Entahlah paman...terlihat seperti itu tapi aku rasa tidak..."

Suasana terasa begitu tegang, paman Jonathan tidak banyak berkata-kata lalu tiba-tiba

"Kringggg....kringgg...." suara telepon berdering mengagetkan, Arsenio berlari mengangkat telepon dengan suara khas nya ;

"Selamat siang, disini Foretto Cafe ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa pesan 50 porsi chicken teriyaki, 50 panacota puding dan 50 ocha??"

"Baik Nyonya, bisa minta alamat?"

"Atas nama keluarga Overkill, residence X blok.i no.13, saya tunggu"

" Siap nona Overkill...."
Arsenio tersenyum bahagia mendapat pesanan dalam jumlah besar dari keluarga Overkill_____Overkill?apakah Kira Overkill? Tebak Arsenio, ah tapi sudahlah siapapun itu pesanan besar ditengah kondisi yang sepi, seperti oase dipadang sahara.

"Boss....big Order, 50 chicken teriyaki, 50 panacota pudding dan 50 ocha.."

Paman Jonathan tersenyum melihat tingkah Arsenio, mereka berdua toss lalu menuju ke dapur.

******

"Mungkin ini rumahnya..."

bisik Arsen sambil mencocokkan nomor di pagar rumah dengan catatan alamatnya, rumah besar bergaya mediteran berwarna putih dengan pagar rumah yang sangat tinggi. Sembari mengagumi arsitektur rumah itu Arsen mengamati sekeliling mencari bell rumah, ternyata tidak ditemukan.

"Permisi....nona Overkill...nona Overkill...helloo..." teriak Arsen.

Hampir 15menit Arsen berdiri di depan pagar rumah, tidak ada aktivitas apapun di residence X, sama seperti kondisi residence lain di Larangville yang dilanda ketakutan.

Angin dingin berhembus, 45menit berlalu hari sudah semakin gelap, Arsen membuka ponsel tapi tidak ada signal. Langkah kakinya berbalik menuju mobil box delivery ; bimbang memutuskan akan kembali atau tetap menunggu.

Kriiiiiettt...bunyi decit pintu gerbang yang terbuka dengan sendirinya sesaat kemudian, Arsenio masuk setengah mengendap-endap membawa makanan yang sudah dipesan. Sepi, tidak ada satu pergerakan pun.

The Evil In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang