"Arsenio...pergilah.....dari tempat ini...."Lagi-lagi suara itu terus menggema menyertai Arsenio dikegelapan, nampaknya Arsenio sudah terbiasa dengan suara itu, kali ini dia hanya berusaha lari sekuat tenaga dari tempat yang menyeramkan ini. Arsenio melompat dari atap gedung ke atap yang lainnya, tubuhya se ringan kapas, melesat seperti kilat
"ehh...aku bisa terbang, tempat apa ini sebenarnya?"__tanya Arsenio dalam kebingungannya yang tiba-tiba mendapati dirinya bisa terbang dan berada disebuah kota tua antah berantah dengan gedung-gedung menjulang tinggi sepi dan gelap tanpa satu cahaya pun, tanpa ada satu tanda kehidupan pun, bulan tampak berwarna violet temaram dibalut dengan kabut tebal dan udara yang sangat dingin, aneh semua terasa aneh.
"Sepertinya ini berbeda dari mimpiku sebelumnya...." batin Arsenio yang tengah berdiri tegak diujung bangunan tua sembari menyapukan pandangan ke berbagai arah.
Jubah hitamnya melambai-lambai diterbangkan angin yang datang pelan-pelan kemudian semakin kencang disertai suara gemuruh ringkikan kuda dari kejauhan.
Arsenio melompat turun bergegas mencari tempat sembunyi dibalik reruntuhan bangunan tua. Tak ayal, beberapa saat kemudian kuda-kuda hitam datang dengan mata merah menyala menatap tajam, tatapannya seakan mampu menembus jantung, nafasnya memburu seolah siap menyerang apa saja, ringkikannya menggelegar memekak kan telinga.
Dari balik reruntuhan, Arsenio mengintip dengan rasa takut, berkali-kali ditepuki pipinya, dia cubiti lengannya hanya berharap secepatnya terbangun dari mimpi yang mengerikan ini. Namun lebih mengerikan sosok tegap yang duduk menunggangi kuda tersebut, laki-laki tegap dan besar bahkan menurut Arsenio sosok itu lebih mengerikan dari Lord Voldemort, dia mengenakan jubah kelam yang seolah terbuat dari bayangan kegelapan pedang berkilauan terhunus, nyaris saja mendekati Arsen yang meringkuk bersembunyi dibalik puing-puing bangunan tua.
Apa sebaiknya aku tidak perlu bersembunyi.....lagipula ini cuma mimpi,ah tidak, bagaimana kalau aku tertangkap dan tidak bisa bangun lagi?_batin Arsen berperang antara ketakutan dan rasa penasaran , dia ingin agar makhluk-makhluk itu menangkapnya agar dia tau apa yang terjadi selanjutnya, namun insting bertahan masih cukup kuat membuatnya terus berada dalam persembunyian.
Ditengah degup jantung yang tidak karuan, tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram dan menarik lengan Arsen dengan kuat,
"Tahan nafasmu dan ikuti aku..sssttt"
suara perempuan dibalik topeng dan jubah hitam berbisik memaksa Arsen menahan nafas dan mengikutinya, Arsen tidak punya pilihan lain selain patuh dan mengikuti. Sambil mengendap-endap Arsen mengikuti langkah perempuan itu yang semakin menjauh dari sekelompok makhluk menyeramkan, entah sudah berapa lama mereka berjalan.
Arsen dan perempuan bertopeng itu (terdengar dari suaranya sepertinya perempuan) memasuki hutan belantara, tempat yang sedikit berbeda dari sebelumnya, tidak terlihat lagi gedung tua dan puing-puingan kota mati. Berganti hutan dengan pohon-pohon besar dan rindang yang sangat suram.
Suara-suara menyeramkan menyelimuti hutan belantara itu, lolongan anjing, suara angin yang seperti teriakan, Arsenio memegang erat lengan perempuan bertopeng itu dengan gemetar mengisyaratkan Arsen sangat ketakutan, mereka berdua mempercepat langkah, terbang melesat seperti kilat.
"Aku sudah tidak kuat menahan nafas lagi...." keluh Arsen ter engah-engah
"Sebenarnya kamu hanya butuh menahan nafas beberapa saat saja ketika menjauh dari pasukan Evillian" sahut sosok perempuan yang telah menyelamatkan Arsen.
Oh sialan____pikir Arsen
"Kamu tidak memberitahuku, aku hampir mati karena menahan nafas.."
protes Arsenio sambil tersengal-sengal mengatur ritme nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Evil In Me
FantasyArsenio Filan terjebak dalam mimpi yang menurutnya aneh....apakah mimpi itu nyata?