Bagian 7. The Theory

32 1 0
                                        


Arsenio masih terdiam dikamar, tangannya ragu meraih ponsel untuk memastikan berapa hari dia tertidur, dalam perkiraannya seharusnya sudah satu minggu. Tapi tertulis 3 Maret 2019 dilayar ponselnya

_jadi aku hanya tidur semalam?dan mimpiku sudah sepanjang itu?waoww ...hahahah...yiiihaaa__

Arsenio menuruni tangga rumahnya dengan semangat, menyapa ibu dan Ayleen yang sedang asyik di dapur, nampaknya Ayleen sedang membuat video tutorial memasak bersama ibunya.

"Hai gaess....aku sangat rindu dengan ibu dan adikku ini.." cakap Arsenio yang tiba-tiba muncul di depan video dengan mulut penuh makanan.

"Arseeeennnnnn.....kita sedang live...jangan mengacau" ketus Ayleen.

"Hai gaesss...u know....he is my twin brother...coba tebak dimana kemiripan kami sebagai twin?tidak ada kann..!!" Sapa Ayleen di depan kamera sambil mendekat ke arah Arsenio.

Sementara Ayleen terus dengan celotehnya dan ibu dengan senyum hangatnya, terbesit lega menyelinap dalam dada Arsenio bahwa keluarganya adalah hal nyata yang dia punya.

#######

Mobil delivery Foretto cafe terparkir manis disamping Larangville Park, setiap Minggu pagi Foretto Cafe membagikan makanan gratis untuk warga yang berolahraga dan bersantai ditempat itu, kebiasaan yang dimulai sejak Cafe ini berdiri hingga menjadi begitu dikenal oleh semua orang sampai sekarang.
Arsenio sesekali akan menghibur pelanggan dengan memainkan gitarnya.

Paman Jonathan menatap dengan tatapan aneh ke arah Arsenio, entah apa arti dari tatapan itu, sekilas tersirat rasa cemas yang sangat kuat.

"Ada yang ingin kamu bicarakan dengan paman?" Paman Jonathan menghampiri Arsenio yang tengah duduk dibawah pohon, setelah semua makanan yang disediakan habis.

"Tentang apa paman?"

"Kau yakin baik-baik saja?" Paman Jonathan kembali memastikan

"Nak, kamu ingat dulu waktu kecil...bagaimana pertama kali kamu mengenal paman? bola mu menggelinding tepat dihadapan paman hehehe.." Paman Jonathan duduk disamping Arsenio sambil tersenyum mengingat kejadian di masa lalu.

"Lalu bola itu menggelinding lagi kedalam selokan yang sedang diperbaiki, kamu tidak memanggil ibumu atau siapapun, kamu berusaha mengambilnya sendiri..."

"Dan aku hampir jatuh kedalam jika paman tidak cepat menangkapku"Arsenio tersenyum dengan sangat manis.

"Iya nak, sejak itu kamu selalu datang ke Foretto...dan kita habiskan banyak waktu bersama"

"Sama seperti waktu itu, Paman hanya berharap belajarlah menerima pertolongan nak...tidak semua hal bisa kamu selesaikan sendiri, kamu tidak sendiri anakku.." Paman Jonathan berdiri sambil menepuk pundak Arsen.

"Ayo kita pulang, tiga bulan lagi kamu sudah 18tahun, uruslah SIM setelah itu...."

"Baik paman..."

"Mmm...tentang..... kejadian di residence-X sepertinya saya hanya sedikit pusing dan tidak fokus karena mengantuk hari itu, maaf membuat paman khawatir "
Dengan ragu Arsen mengingat kembali kejadian di residence-X, tapi sulit sekali baginya untuk bercerita tentang bola api yang mengejarnya, energi nya yang seperti tersedot habis dan membuatnya pingsan.

"Begitukah? Musim libur telah tiba, ambillah tiket ini, ini hadiah dari paman....berlibur lah bersama teman-temanmu, pergilah yang jauh dari kota ini" paman Jonathan pun berlalu setelah memberikan 4 tiket liburan __iya nak pergilah menjauh karena kamu tidak boleh terlibat dalam cerita yang belum selesai ini, paman yang akan menyelesaikannya tanpa melibatkanmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Evil In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang