Jaehyun mengunci dirinya di kamar sejak kemarin malam. Semua orang di dorm di buat khawatir.
"Sebenarnya apa yang kau bicarakan dengan Jaehyun, John!?" Taeyong marah besar pasalnya dari malam sampai malam lagi Jaehyun masih betah mengunci diri.
Johnny hanya cuek tidak peduli dengan amukan sang leader.
"Hyung, sebenarnya ada apa?" Tanga Mark pelan-pelan pada Johnny.
"Anak kecil tidak perlu tau." Johnny langsung pergi dan bersamaan dengan tertutupnya pintu dorm terdengar suara auman Taeyong.
.
Johnny pergi ke ruang latihan yang ada di gedung agensi saat membuka ia melihat Taeil dan Hansol sedang berbicara.
"John!" Hansol melambai dengan senyuman manisnya.
"Kutebak, pasti Jaehyun belum mau keluar?" Ucap Taeil saat melihat wajah Johnny dari dekat. Johnny tidak menanggapi dan langsung duduk lalu menyandarkan punggungnya ke tembok.
"Huh? Ada apa dengan Jeffry?" Tanya Hansol.
"Mulut temanmu itu tidak bisa di jaga. Sudah ketularan nyablaknya Yuta." Ucap Taeil.
"Huh? John, kau apakan Jeffry?" Tanya Hansol.
"Aku hanya mengatakan kalau dia harus memilih antara aku atau Taeyong. Tapi dia diam. Lalu aku suruh pilih satu atau tinggalkan semua." Hansol syok mendengarnya.
"Memang ada apa sampai kau mengatakan itu?" Tanya Hansol.
"Biasa, terbakar cemburu buta. Ingin kejelasan hubungan. Dan lain-lain." Taeil mencibir. Johnny cuek malas menanggapi Taeil.
"Kau banyak menuntut! Eh, memang hubungan kalian belum jelas? Aku kiraㅡ"
"Jeffry menolaknya dulu. Tapi, Johnny masih keukeuh mepet Jeffry eh sekarang sakit hati sendiri." Taeil terus mengoceh.
"Terus saja, hyung." Hansol dan Taeil tertawa.
"Hyungㅡ" ketiganya menoleh saat mendengar suara seseorang dari arah pintu.
.
Johnny melangkah lebar-lebar menuju taman belakang gedung agensi. Jaehyun di belakangnya kewalahan mengikuti langkah lebar Johnny.
Jaehyun menggembungkan pipinya.
"Mau bicara apa?" Tanya Johnny langsung saat mereka sudah sampai di taman.
Jaehyun makin parah menggembungkan pipinya. Di tambah memajukan bibirnya.
"Kau kenapa sih, hyung? Ini bukan Johnny hyung sekali!" Jaehyun mendelik pada Johnny. Johnny mengalihkan pandangannya.
"Tembak aku lagi!" Jaehyun mengucapkannya dengan nada galak tapi pipinya juga memerah.
"Aku tidak punya pistol." Jawab Johnny enteng.
ㅡArgh! Sialan orang ini!
Jaehyun langsung berlari ke arah Johnny dan menubruk tubuh tinggi Johnny lalu memeluknya erat.
"Aku mencintaimu! Aku memilihmu, ahjussi!"
Johnny balas memeluk Jaehyun dengan erat.
"Aku tidak mencintaimu."
"Yak!"
ㅡ
Okay. Sekian.
Lagi demam JohnJae. Maaf.
Aku nulis 2 jam sebelum ujian loh ini :)ㅡxoxo, fan9irlssi