~Good Goodbye~

216 31 34
                                    

Maafkan author yang hiatus lama..✌✌

***

"Aku akan pulang lusa."

Kalimat yang kuucapkan membuat Taka menoleh. Ia menghentikan kunyahannya.

"Lusa?"

Aku mengangguk sambil terus memakan es krim. Jalan-jalan di Harajuku bersama One Ok Rock ditutup dengan makan es krim bersama di kedai kecil ini.

Mereka semua membuka kacamata dan masker. Kedai ini cukup sepi dan pengunjungnya didomonasi orang tua. Hanya pramusaji yang tadi yang sadar dan meminta foto sebentar.

"Wah. Tha, kau tak membeli oleh-oleh?" Tanya Ryota sambil memakan pancakenya yang tinggal satu gigitan.

Aku tersenyum lalu mengangguk lagi. Apakah mereka tidak tahu? Jauh di dalam hatiku aku ingin seperti ini lebih lama. Memperhatikan mereka. Bersama mereka. Tertawa bersama karena lelucon yang dilontarkan Tomoya atau Taka. Atau seperti sekarang. Makan es krim dan pancake bersama.

Taka merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. Ia kemudian menarik tangan kiriku yang bebas dan menaruh benda di sana. Sontak jantungku berdebar kencang. Hormon adrenalinku bereaksi berlebihan ketika tangan itu membuka telapak tanganku.

"Gelang?" Tanyaku heran. Aku memandang gelang yang didominasi warna hitam dan kuning itu. Gelang dari anyaman kain yang indah.

Kemudian aku menatap Taka dan tersenyum. "Arigatou, Taka-san."

"Eit.. Nii-chan. Jangan lupa, Imotou.." kerling Taka dengan jahil.

Sontak aku tertawa kecil dan mengangguk-angguk.

"Wah, itu gelang yang sering kau pakai, kan, Mori-chan?" Tomoya bertanya dengan antusias. Pancakenya telah ludes dari tadi. Dan ia memesan seporsi besar es krim berbagai rasa yang juga sudah tandas.

Aku memutar tubuhku ke arah Tomoya yang duduk di sebalah. Ia kemudian bersuara lagi.

"Itu gelang yang beberapa bulan lalu dibeli Taka pas kami masih di Amerika. Ia berebut dengan salah satu teman kami. Kukira kau tak akan rela salah satu gelang favoritmu kau berikan pada orang lain." Tomoya mencomot pancake di sebrangnya dengan garpu. Pancake milik Taka.

Aku terpengarah mendengar penjelasan Tomoya. Kugenggam erat gelang itu.

"Hei, maniak makanan! Jangan curi pancakeku!" Dengan kesal Taka melemparkan ggumpalan tisu ke arah Tomoya.

Tomoya mengelak dengan gesit. Ia tak hiraukan perkataan Taka, langsung mengunyah pancake itu dengan gembira.

"Kau itu menyia-nyiakan makanan. Lihatlah yang lain sudah habis." Tomoya terkekeh. Merasa tak berdosa. Toru diam dan hanya tersenyum kecil melihat tingkah teman-temannya.

"Imotou, boleh aku minta e-mailmu?"

"Tentu."

Aku menatap mata itu.

Seharusnya tak begini.

Aku hanya seorang fans.

Tapi ketika aku menyelami indahya iris mata itu. Aku sadar. Aku telah terperangkap ke dalam rasa.

***

Sakura mekar. Tak jauh dari apartemen aku menemukan taman cantik yang penuh dengan pohon sakura.

Warna merah muda merebak. Sangat cantik. Ini sudah bulan April. Sudah selesai liburan musim dingin milik para siswa di Jepang. Di bulan April segalanya dimulai. Tahun ajaran baru, bisnis baru. Ah, entah apalagi. Aku melihat lalu lalang manusia dengan berbagai kepentingan.

Love You, Taka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang