Part 3

59 6 0
                                    


"Arata gimana, loh udah jadian belum amah itu anak?" soal temenya. Arata atau nama lengkap Kozue arata, seorang pangeran sekolah yang di gilai ramai, seorang yang pantang di cabar.

Baru baru ini dia amah temen temenya ada bermain satu permainan 'True or dare'
Sebagai lelaki sejadi, mesti dia milih dare.

"Belum, gua belum jadian amah itu anak. Lagian kalian kenapa sih, cabar gua buat pacaran amah tu anak!" soal Arata pada temen temenya.

Temen temenya malah tertawa, rasanya menyenangkan bisa kenakan pangeran sekolah yang di puja ramai.

"Bosen... cabar luh buat gabetan amah cewek, pasti gampang dapetnya. Kalau cowokkan mencabar dikit." jawab salah sorang rakanya.

"Lagian itu anak manis banget kok, mukanya ada kaya cewek apa orang bilang 'imut' gitu." timpal seorang rakanya.

"Hehh! Manis? Kalau gitu gak kenapa aja loh yang pacarinya. Loh kan bisexual." soal Arata.

"Soalnya gua gak yakin apa dia lurus atau belok, kalau temen dekatnya gua tau deh."

"Trus? Loh nyuruh gua gabetan amahnya kenapa? Kenapa gak loh nyuruh gua gabetan amah temenya?" Soal Arata bingung dengan jalan pemikiran temenya.

"Kalau loh gabetan amahnya, loh kan bisa pasti'in oriental sexualnya. Kalau dia gay, gua kan bisa coba deket denganya setelah loh tinggalin dia nanti."

Arata menepuk jidatnya. Rupanya dia di jadi'in bahan uji kali orientasi sexual orang doang.

"Apalah dosa gua dapat temen kaya loh loh." jari Arata menunjuk satu persatu temanya. Yang di tunjuk malah nyengir tampah ada rasa bersalah dikit pun.

"Mendingan loh cepat pacarinya, dan belokin dia demi gua. Tapi jangan sampeh loh pulak yang jatuh hati amahnya?" ujar Nao menaikan sebelah alis matanya.

Arata mencibir. "Ideh akan gua!"

"Loh jangan sombong, kalau sampai terjadi gimana?" ujar sorang rakanya, Taiga namanya. Kalau Taiga emang udah di pastiin dia straigh. Udah punya pacar lagi. Berbeda dengan dua lagi temanya yang belum di pastin, Wakana dan Kauki.

Mereka berlima emang teman dekat, sentiasa nongkrong bersama. Di sekolah mereka berlima di kenali dengan nama 'Five Prince' itulah nama julukan yang di beri anak anak, baik senior mau pun junior.

Malas untuk terus berdebat Arata mengambil keputusan untuk bersiar siar di lapangan sekolah.

Namun tiba tiba matanya tertuju pada orang yang sedang berbaring di atas rumput. 'Apa dia tidur' batin Arata.

Lalu Arata berjalan mendekatinya. Benar... Emang dia tertidur. Di perhatikan wajah Mizuki yang lagi tidur.

Benar kata Nao, dia emang memiliki wajah yang manis sekali. Wajah putih berseri, hidung pancung, dan yang paling menarik perhatian Arata adalah bibirnya yang mungil dan berwarna pink.

Tampah di sedari ada ngiler yang keluar dari bibir Arata.
'Sial!' umpatnya dalam hati. Pantas ngelap ngilernya yang meleleh.

"Uhh...emm..." merasa terganggu, Mizuki pun terjaga dari lenanya. Dan benda pertama yang di liatnya sedari bangun tidur adalah sosok manusia yang menyebabkan dia lari dari kelasnya dan tidur di lapangan.

"Ah, maap, gua gak bermaksud buat ganggu tidur loh." Arata memilih buat pergi ninggalin cowok mungil tersebut sendirian.

Namun langkahnya terhenti bila tanganya di genggam oleh seseorang. Merasa ada yang menggenggam tanganya, Arata pun menoleh untuk melihat siapa yang menggenggam tanganya.

Dan... Siapa lagi yang ada di situ kecuali dia dan Mizuki.
"Gua terima..." ujar cowok mungil yang sedang menggenggam tanganya.

Untuk seketika dunianya terasa berhenti berputar....


























Benefit...[Yaoi] Where stories live. Discover now