Part 9

40 3 0
                                    



Dengan senyuman manis terhias di bibirnya, Arata berjalan menuju ke kelas Mizuki. Anak anak yang liat pada terpesona dengan senyumanya.

Tapi gak di hiraukan olehnya, meski ada yang teriak teriak memanggil namanya. Tujuanya hanya satu, iyaitu menemui pujaan hatinya.

Sampai di kelas Mizuki, iya bisa melihat dua anak cowok yang lagi ngobrol, membelakanginya.

Arata mau menyapanya tapi langkahnya terhenti bila mendengar perbicaraanya.

"Gila! jadi loh cuma manfaatin dia doang?" ujar Ren dengan lantang.

"Iya! Gua pacaran amahnya cuma manfaatin dia doang, buat bahan rujukan cerita gua." akui Mizuki, tampah di sedari yang berdiri di belakangnya.

Arata membeku mendengarnya, hatinya bagai di iris iris oleh kaca. Gak nyangkah Mizuki terima pacaran denganya cuma buat jadi bahan penulisanya.

'Apa yang loh harapin Arata.'
Batinya.

"Terus gimana sekarang?" soal Ren pada Mizuki.

"Nah, itu gua bingung, gua harus ap..." Mizuki tak dapat nak meneruskan kalimatnya. Kerana Arata yang berdiri di belakangnya cuma beberapa centi.

"Jadi loh cuma manfaatin gua doang..." soal Arata, terpancar jelas kilatan kecewa di matanya yang sedikit berair.

Mizuki menelan ludahnya dengan susah. Alasanya udah terbongkar, akankah berakhir hubungan ini, bermacam soalan yang muncul di benak Mizuki.

***

"Lepasin! Lepasin! Arata... loh mau bawa gua kemana?!.." Mizuki meronta dalam genggaman Arata.

Arata tak menjawab dan terus menyeretnya, sampai di bumbung barulah Arata melepaskan tangan Mizuki.

Mizuki mengelus ngelus tanganya yang merah akibat genggaman Arata yang terlalu kenceng. "Kenapa loh narik gua ke sini?"

Bukan menjawab Arata malah mendekati Mizuki lalu mengucinya di dinding.

"Apa benar loh cuma manfaatin gua doang, jawab... JAWAB!" Mizuki jadi agak terkejut dengar teriakan Arata.

"IYA, GUA CUMA MANFAATIN LOH DOANG! PUAS!" jawab Mizuki dengan lantang.

"Tega banget sih kamu..." ujar Arata lirih.

Mizuki malah ketawa mengejek. "Tega? Loh juga pacaran amah gua cuma buat menang taruhan kan? Nah, kita adil dong.. loh manfaatin gua, gua manfaatin loh. Gak salah kan!..''

"Tapi gua udah cinta amah loh.. loh pun pasti begitu kan?" Arata berharap perasaan yang di rasakan turut di rasakan oleh Mizuki.

"G..gak! Gua gak punya perasaan amah loh, minggir!" Mizuki mendorong tubuh Arata menjauhnya. Tapi Arata gak gerak walau satu centi.

Kerana geram, Arata membungkam mulut Mizuki, dan mencium paksanya.

"Mmppp...Ar...rata..mmm..le.. lepas...mmppp..." Mizuki cuba mendorong tubuh Arata, namun kekuatan mereka beda, dan tentu saja yang bertubuh lebih kecil akan kalah, dan Mizukilah yang bertubuh lebih kecil di sini.

Arata mendorong tubuh Mizuki, membaringkanya lalu menindih di atas tubuh Mizuki.

Kini Arata mencium seluruh wajah Mizuki lalu turun ke leher jenjang Mizuki. Sebelah tanganya masuk ke kaos baju Mizuki.

"Arata...lepasin gua...mmpp... hmnm...ahmmn..." Arata kembali mencium bibir Mizuki, kali ni dia mencoba memasukkan lidahnya.

"Akhhh..." desah Mizuki bila Arata melintir nipplenya. Kerana desahan itu Arata berpeluang memasukan lidahnya.

Hampir saja Arata membuka celana yang Mizuki kenakan. Namun tangisan Mizuki mengebabkan dia tersedar dari perbuatanyan

"Uuuhhh... aku gak mau... Hiks.... hiks...." tangis Mizuki.

Arata menjauh dari tubuh Mizuki. "Sial!" umpatnya, sambil mengacah rambutnya.

Lalu Arata meninggalkan Mizuki sendirian yang masih menangis teresak esak.

***

Sejak hari itu, hubungan mereka menjadi renggang. Arata sentiasa mengelak saat bertemu dengan Mizuki.

Arata juga udah kasi tahu teman temanya mengenai alasan Mizuki menerimanya jadi pacarnya.

"Jadi loh mau jauhin Mizuki terus, cuba dengar penjelasanya dulu. Baru loh buat keputusan." nasihat Kauki. Tapi hanya di anggap angin yang lewat oleh Arata.

"Gua rasa dia juga cinta amah loh Ta..." ujar Nao.

"Gak... dia cuma manfaatin gua doang..." guman Arata pasrah.

"Kalau macam tu, loh baca ini dulu dong, baru loh nilai dia." Nao menyerahkan sebuah Noval yang gak berapa tebal pada Arata.

Arata melihat tajuk yang tertera. "Kilasan Cinta?"





















Benefit...[Yaoi] Where stories live. Discover now