Be Mine - Part 3

9.2K 924 2
                                    

Jeremi adalah anak pertama dari pasangan Theodore Wood dan Rosaline Wood. Kelahirannya yang sebelumnya telah ditunggu-tunggu selama tiga tahun, sangat menggembirakan bagi pasangan dan seluruh penghuni Dukedom Wales. Jeremi sangat diberkati dan tidak pernah kekurangan kasih sayang. Ia pun menjadi anak yang ceria dan baik hati.

Kemudian ketika ia berumur enam tahun dan memiliki seorang adik, ia turut menyayangi adik kecilnya. Bermain bersamanya ketika Kate kecil sudah bisa berjalan, dan selalu berusaha meluangkan waktunya meskipun ketika ia sudah bersekolah di Eton.

Tetapi, Jeremi tetaplah laki-laki biasa. Seiring ia tumbuh dewasa, ia akhirnya mengenal wanita dan hasrat yang bisa dibangkitkan mereka. Apalagi dengan status yang disandang oleh Jeremi, ia dengan mudahnya memiliki wanita untuk menghangatkan ranjangnya hingga suatu malam, perempuan itu datang.

Empat tahun lalu, ketika Kate dengan bodohnya terjebak kegilaannya sendiri sehingga hampir kehilangan kehormatannya dan berada di rumah pelacuran, Jeremi sangat terpukul. Ia selalu mengutuki dirinya sendiri dan merasa bahwa apa yang terjadi kepada Kate --yang akhirnya membuat Kate muram untuk beberapa lama-- adalah karena kegagalannya untuk melindungi Kate.

Pribadi Jeremi menjadi kelam, hingga akhirnya ia bertemu dengan bidadari berambut merahnya. Demi Tuhan! Perempuan itu begitu berarti baginya. Pun karena perempuan itu telah menyadarkannya bahwa cara yang baik untuk menebus kegagalannya adalah dengan melindungi Kate seterusnya.

Pertemuan Jeremi dengan perempuan itu memang tidak diawali dengan hal yang baik. Jeremi pun selalu tersenyum geli ketika mengingatnya.

"Hei! Tuan, kau seharusnya tahu bahwa kau tidak bisa mengusir siapa pun dari sini!" maki seseorang dengan mantel yang menutupi tubuhnya hingga kaki, empat tahun yang lalu. Jeremi yang saat itu merasa terganggu karena acara minumnya disela seseorang kemudian mendongak. Menemukan sosok yang tadinya Jeremi kira adalah pemuda dengan mata hazel berkilau.

Jeremi lalu mendengkus. Beberapa saat lalu, ia memang baru saja mengusir sekelompok pemuda di dekatnya yang selalu saja membuat keributan ketika mereka mabuk. Saat ini Jeremi sangat enggan diganggu, sehingga ia mengancam pemilik bar untuk mengusir sekelompok pemuda itu atau Jeremi akan menutup bar itu.

"Setidaknya, kau harus memberikan tempat bagi orang yang frustrasi sama sepertimu untuk berada di sini!" Sosok itu, tanpa dipersilakan Jeremi lalu menarik kursi dan duduk di depannya. Jeremi mengamati lekat sosok itu dan ketika sosok itu dengan tidak sengaja mengumpat karena rasa brendi yang memang lebih kuat dibanding brendi lainnya, mata Jeremi membeliak lebar. Sosok di depannya, yang menggunakan topi untuk menyembunyikan rambutnya dan berpakaian seperti laki-laki adalah seorang perempuan.

Astaga!

Jeremi tidak mungkin salah karena ia sangat hafal bagaimana suara perempuan. Kemudian, alih-alih mengusir perempuan di depannya, mata Jeremi malah berkilat senang seolah mendapat mainan baru.

"Dari mana asalmu?" tanya Jeremi dengan santai. Ia memang sudah meminum beberapa teguk brendi, namun ia masih memiliki seluruh kesadarannya dan bertemu perempuan di depannya membuat keinginan meneguk minuman itu sirna. Jeremi lalu mendorong brendi miliknya ke arah sosok di depannya yang ia terima dengan senang hati.

"Jauh dari sini, Sir." Perempuan itu tergelak. Membuat bagian bawah perut Jeremi mengejang. Oh, hanya perlu suara tawa dari perempuan di depannya dan Jeremi rasa-rasanya mau saja jika membuat hasrat mereka terbakar di lantai bar ini. Dengan segenap kekuatannya, Jeremi menahan keinginannya.

Menaikkan sebelah alisnya, Jeremi kembali bertanya dengan suara seraknya. "Daerah yang jauh itu pasti memiliki nama."

Kening perempuan itu mengernyit, membuat Jeremi ingin sekali menciumi kerutan halus itu hingga hilang. Tatapannya kemudian jatuh kepada helai yang keluar dari topi perempuan itu. Penerangan di bar memang remang-remang, tapi Jeremi bisa melihat kilatan kemerahan di helaian itu.

Be Mine [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang