Be Mine - Part 5

9K 907 12
                                    

Wilona duduk di bawah pohon maple sembari mengawasi Phineas dan Miranda yang sedang bermain di tepi danau, yang berada di belakang penginapan mereka. Tangan Mir dengan cekatan memberikan remah roti yang kemudian diberikan kepada Phin, untuk selanjutnya Phin berikan kepada bebek-bebek yang dengan antusias menerimanya.

Itu adalah pemandangan harian Wilona. Melihat dan mengawasi tumbuh kembang Phin setiap hari. Dan baginya, tidak ada yang lebih berharga dari saat-saat ini.

Wilona paham benar, bahwa suatu hari Phineas pasti akan menanyakan mengenai ayahnya. Tapi jelas tidak ketika usianya masih tiga tahun. Dan walaupun resah, Wilona masih bisa bernapas setidaknya sampai Phin mulai bertanya-tanya.

Kemudian, Jeremi, orang yang Wilona pikir tidak akan pernah mampir di hidup Phineas datang. Menawarkan pernikahan kepadanya dan mengatakan ingin bertanggung jawab mengenai Phin.

Sebagai seorang perempuan, hal tersebut pastilah yang selalu diimpikan. Walaupun Phineas tidak bisa menjadi penerus resmi Riverdale, tapi setidaknya Phin akan hidup lebih dari cukup. Bukannya Wilona tidak mampu memberikan kehidupan seperti itu, hanya saja Wilona yakin bahwa Jeremi akan memberikan segala yang terbaik kepada Phineas.

Wilona juga menyadari bahwa Phin membutuhkan ayahnya. Abignale Hurst, sang ayah, selama ini memang ikut merawat Phin. Bertugas menjadi ayah bagi Phin. Tetapi ketika melihat Phin dalam gendongan Jeremi kemarin, Wilona seolah tertampar dengan kenyataan bahwa darah lebih kental daripada air.

Keduanya begitu indah dipandang. Apalagi dengan kemiripan yang tidak terbantahkan. Membuat Wilona merasa sedih bahwa putra tercintanya sama sekali tidak memiliki ciri fisik dari dirinya.

Kemarin, di ruang kerja Abignale Hurst, Wilona lebih memilih mundur. Menghindari Jeremi dengan meninggalkan Phineas bersamanya. Perhatian Jeremi pasti akan terpusat seluruhnya kepada malaikat kecilnya dan Wilona akan memanfaatkan waktunya untuk berpikir.

Wilona tidak akan pernah berpikir bahwa Jeremi akan bertindak tidak menyenangkan, karena sang ayah, dengan pemahaman yang baik melalui kedua matanya seolah berjanji akan mengawasi keduanya sementara Wilona melarikan diri. Abignale Hurst tahu bagaimana perasaan putrinya. Tiba-tiba saja, Phineas yang biasanya sulit didekati, mudah saja menerima pelukan dari Jeremi. Itu pasti melukai hati Wilona. Tetapi Wilona juga harus menyadari bahwa ia tidak bisa menerus memisahkan anaknya dari sang ayah. Keduanya berhak atas hal itu.

Lamunam Wilona lalu terganggu ketika mendengar pekikan senang Phineas. Ia lalu melihat Phineas yang duduk di pundak Jeremi. Berputar-putar sambil memekik senang.

Hati Wilona terasa hangat melihatnya. Ia bisa menyegel perasaan hangat ini jika ia bersedia menikahi Jeremi. Tetapi, benarkah hal itu yang ia inginkan?

Menikah dengan Jeremi berarti status Phineas akan terungkap sebagai anak di luar pernikahan. Walaupun Phineas tetap dihormati nantinya, akan ada badai dan skandal besar yang sebelumnya menanti. Kemudian Wilona juga harus serta merta bisa bergaul dengan para ton.

Untuk yang satu itu, Wilona tidak yakin jika ia bisa.

Kemudian ada masalah lainnya, saudara kembarnya Helena. Jika ia saja mengusir dan menganggap rendah Wilona, bagaimana dengan bangsawan lainnya?

Katakanlah Wilona pengecut, tetapi rasa sakit itu hanya Wilona yang tahu.

"Mam."

Wilona mengerjap. Melihat Phineas sudah berdiri di depannya.

"Paman itu mengatakan untuk mengajak Phin berkuda. Boleh?" Tanya Phin dengan wajah penuh permohonan, mirip seperti anak kucing yang lucu. Bagaimana mungkin Wilona bisa menolaknya jika Phineas begitu menggemaskan?

Be Mine [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang