Aish! Mengapa Eomma harus mengajakku ke acara reuni sekolah menengah atasnya sih? Pasti akan sangat membosankan jika aku berada di sana. Melihat para orang tua saling bercengkerama, sementara aku kebingungan harus melakukan apa. Ini semua gara-gara Appa, seandainya beliau tidak pergi ke China untuk urusan bisnis, dapat dipastikan Appa yang menemani Eomma.
"Hyera-ya, ayo turun." Ajak Eomma begitu kendaraan yang kami tumpangi berhenti tepat di depan salah satu hotel mewah—tempat acara reuni digelar.
Eomma membuka pintu mobil di sampingnya; aku pun melakukan hal serupa. Kami keluar dari dalam mobil yang dikendarai oleh Kang Ahjussi—supir pribadi keluarga kami untuk kemudian berjalan berdampingan menuju ballroom hotel.
Di depan pintu masuk ballroom terdapat ucapan selamat datang bagi para alumni, aku membaca sekilas dengan malas. Aku tetap berjalan di samping Eomma yang malam ini tampil total, begitu luar biasa. Beliau mengenakan dress mahal karya designer ternama; tas; sepatu serta jam tangan bermerk dengan harga selangit yang merupakan barang edisi terbatas.
Aigoo!!! Sebenarnya apa yang ingin Eomma lakukan? Menghadiri acara reuni atau pamer barang-barang mewah? Aku menggeleng sembari mengeluarkan decakan pelan.
Setelah berada di dalam ballroom hotel, aku dibuat menganga menyaksikan orang-orang yang ternyata berpenampilan jauh lebih berlebihan dari Eomma. Dalam segala hal. Astaga! Acara apa sebenarnya ini?
"Eomma, apa kita benar-benar sedang menghadiri sebuah acara reuni?" Tanyaku ketika melihat seorang Ahjumma seperti toko perhiasan berjalan. Dia memakai anting-anting, kalung, cincin hingga gelang yang terlihat berkilauan. Membuat mataku sakit.
"Tentu. Memangnya kenapa? Kau seperti tidak pernah menghadiri acara reuni saja." Jawab Eomma acuh. Beliau kemudian menyentuh rambutnya yang ditata rapi bak ibu-ibu pejabat. Aku membuang nafasku pelan. Mungkin di sini hanya aku yang tampil paling apa adanya. Sebelum berangkat, Eomma sempat memaksaku untuk mengenakan perhiasan yang paling mencolok, paling mahal yang bisa menarik perhatian orang saat melihatnya. Namun tentu aku menolak, aku bukan tipe wanita yang gila perhatian dan pujaan.
Setelah dirasa tak ada yang salah dengan penampilannya, Eomma lantas menggandeng lenganku untuk masuk semakin ke dalam. Eomma berkata bahwa acara ini merupakan reuni satu angkatannya yang telah lulus sekitar 30 tahun yang lalu. Luar biasa bukan? Aku saja baru dua tahun lulus dari Universitas.
Di setiap langkah kami, banyak Ahjussi dan Ahjumma yang menyapa ataupun disapa oleh Eomma, mereka lantas bercengkerama; menanyakan kabar; memperkenalkan siapa yang di bawa hingga bagaimana kehidupan masing-masing saat ini. Dan dalam obrolan itu pasti terselip sedikit acara pamer-pameran kesuksesan, kekayaan, kecantikan, hanya untuk mendapatkan pujian satu sama lain.
Ya ampun mataku, kupingku lelah melihat dan mendengar apa yang dilakukan serta dikatakan oleh Eomma dan teman-temannya.
"Hwa Yong!"
Eomma mengedarkan matanya saat mendengar namanya dipanggil. Aku mengikuti arah pandang Eomma, dan menemukan seorang Ahjumma bersama seorang pemuda tampan yang dulu sanggup membuat jantungku berdegup cepat di depan sana.
Ah dia ada di sini, haruskah aku bersyukur bisa melihatnya lagi?
Eomma melambaikan tangan seraya berjalan ke arah sang pemanggil—Lee Ahjumma, aku mengikuti Eomma dengan kepala tertunduk. Aku gugup karena tanpa sengaja bersitatap dengan mata pemuda tampan yang duduk disamping Lee Ahjumma—Lee Donghae namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Mommy's School Reunion (TAMAT)
FanfictionCerita lama yang di share ulang setelah mengalami revisi. Happy reading!!