Masih dalam nuansa baper.
Hati-hati baper ntar dicium miper.wkkk
Happy reading........Semalam setelah meninggalkan rumah jungkook aku memutuskan untuk menemui Seokjin.Dia satu-satunya orang yang terpikir oleh kacaunya pikiranku.
Dia memelukku erat saat aku menceritakan semua kepadanya,membasahi pundak lebarnya dengan air mataku.
Dia bahkan memintaku untuk tinggal bersamanya karena aku tidak memiliki keluarga atau siapapun untuk ku tuju.Dan aku tidak punya pilihan lain selain menerima tawarannya."Kau tidak keberatan kan dengan sandwich tuna?" tanyanya menyodorkan satu tangkup sandwich ke arahku.
Aku mengangguk dan tersenyum.
"Terimakasih,Jin." aku sudah menerima segala kebaikannya,tidak ada alasan untukku protes pada sarapan yang dibuatnya."Sudahlah,jangan murung! Kau bilang ingin move on kan?" katanya mengigit sandwichnya,mengunyahnya cepat lalu meneguk orange jus.
"Aku menghargai segala keputusanmu Yoon,kau tidak perlu khawatir aku melaporkan apapun pada jungkook.Saat mendengar ceritamu kemarin aku sadar akan posisimu.Aku mendukung apapun yang terbaik untukmu,kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri." katanya lalu tersenyum tulus meneduhkan."Oh ya tunggu sebentar." dia beranjak dari meja makan dan masuk ke kamarnya,beberapa saat kemudian dia keluar dengan sebuah benda segi empat lebar berwarna silver.
"Ini adalah laptop lamaku,terkena virus dan aku malas memperbaikinya.Kau bisa memakainya aku sudah membeli yang baru sebulan yang lalu,Kata Namjoon kau membutuhkan laptop untuk mengerjakan lagumu.Dan ini..." dia menyodorkan sebuah ponsel padaku. "Ponsel lamaku.Pakailah,agar aku bisa menghubungimu."Air mataku merayap turun,menyeruak tamak karena perasaan haru.
"Terimakasih,Jin.Sungguh..." aku terisak. "Terimakasih.""Hei sudahlah jangan menangis!" katanya menyodorkan kotak tisu padaku. "Kau tahu aku sudah lama ingin merasakan rasanya punya saudara,dengan kau tinggal disini aku akan merasa senang sekali.Aku tidak akan merasa kesepian lagi."
Aku beruntung memiliki sahabat sepertinya.Dibalik sikap cerewetny dia adalah sahabat yang baik hati.
Aku menyayanginya.
"Oh iya....bisakah aku meminta satu hal lagi padamu?" tanyaku takut-takut."Apa? katakan saja Yoon!"
"Bolehkah aku berkerja di cafemu?" tanyaku malu-malu.
Seokjin tertawa keras."Tentu saja."
Aku menarik nafas lega.
"Terimakasih,Jin.""Berhenti mengatakan terimakasih,habiskan sarapanmu lalu kita pergi ke kampus.Namjoon bilang kalian akan mendiskusikan lagu yang akan dikirim ke sebuah agensi." katanya lalu meneruskan memakan sarapannya.
Aku mengangguk,melahap sandwichku dalam diam.
°°°°°°°°°°°°°
Nyatanya aku tidak bisa menghapus ingatanku tentang jungkook sedikitpun.Terlalu banyak memori tentangnya yang melekat di kepalaku.
Dan yang membuatku semakin galau adalah dia tidak pernah berhenti berusaha untuk mbujukku agar kembali.Dia mencoba menemuiku tapi seokjin langsung pasang badan,menghalanginya untuk menemuiku.
Bahkan Jungkook yang keras tidak akan berhasil melawan kekeras kepalaan Seokjin,aku beruntung karena itu.Seperti saat ini.
"Masuk ke ruanganku!" perintahnya saat matanya menangkap sebuah Audi S8 hitam terparkir di depan cafenya.Aku tersentak,lalu mengikuti arahannya meski hatiku berdenyut sakit.Aku bersembunyi di kantor seokjin.
"Dimana dia?" aku meringis saat kusadari dadaku sesak hanya karena mendengar suaranya.
"Sudah kubilang,dia tidak mau menemuimu.Sebesar apapun usahamu mencobanya,hasilnya akan tetap sama.Tinggalkan dia sendiri!" suara Seokjin tegas dan penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookga Fun Chat [END]
ФанфикJungkook yang posesif,dan Yoongi yang pemarah It's Kookga Batang x Batang YAOI