Pagi hari ini, Arshila sebagai sekretaris dan Marvel sebagai ketua kelas diminta oleh bu Nilam untuk membawa buku - buku yang akan dipinjamkan perpustakaan kepada siswa selama 1 tahun.
"Gimana? Bukunya udah sesuai sama jumlah murid belum?" ujar Marvel kepada gadis cantik dihadapannya yang sedang sangat serius menghitung buku yang akan dipinjamkan kepada siswa. Gadis cantik itu selalu bertambah kecantikannya beberapa persen saat sedang serius seperti pagi ini.
"Hmm bentar" balas gadis cantik pemilik nama 'Arshila Anadita' yang masih sibuk menghitung buku."Kayaknya kurang 8 buku biologi lagi sih, vel" lanjutnya.
"Oke, gue ambil buku dan lo urusin administrasinya yaa" ucap Marvel mambagi tugas dilanjut dengan anggukan Arshila seraya membawa beberapa buku yang sudah dihitungnya tadi menuju tempat administrasi peminjaman buku di depan sana yang sudah dipenuhi oleh antrian sekretaris maupun ketua kelas dari kelas lain.
"Arshila?" seru seseorang dari arah belakang membuatnya refleks menoleh ke sumber suara.
"Eh, Dafa?"
"Sekretaris juga?" lanjutnya yang membuat Dafa refleks tertawa geli.
"Bukan, gue ketua kelasnya" balas Dafa, teman semasa kelas 10 IPA 1 yang juga mantan dari sahabat terdekatnya, Keisya. "Mana mungkin gue sekretaris, tulisan gue amburadul shil" lanjutnya.
"Dih sok merendah lo daf, tulisan lo rapi juga" protes Arshilla yang hafal benar tulisan temannya itu dari beberapa surat cinta atau surat permohonan maaf yang diberikan Dafa kepada Keisya, dulu. Saat temannya dan sahabatnya itu masih berpacaran.
"Mana ada" jawab Dafa sedikit menahan tawa yang dibalas dengan lirikan Arshila tak terima.
"Bentar daf" ujar Arshila yang kini sedang serius menulis hal - hal yang diperlukan saat Administrasi Peminjaman Buku.
"Eh Daf, gue duluan ya" Lanjutnya setelah menyelesaikan administrasi peminjaman buku dan hendak menemui Marvel di tengah perpustakaan sana.
"Eh Shila, Semalam ada yang whatsapp lo kan? Besok - besok, kalau nomor itu whatsapp lagi, bales ya shil. Kasian, dia nunggu" ucap Dafa yang kini sedang menunggu bu Rina memberikan formulir administrasi peminjaman buku.
"Hah?" balas Arshila mengingat - ngingat. "Iya kayaknya" lanjutnya.
"Gatau, lupa gue. Semalem abis belajar gue langsung tidur kayaknya" Lanjutnya lagi."Pokoknya bales aja ya, dia nunggu" balas Dafa sok misterius.
"Siapa emangnya yang whatsapp?" tanya Arshila. "Elo daf?" lanjutnya.
"Bales aja pokoknya" balas Dafa yang kini sedang sibuk menulis hal yang diperlukan saat Administrasi.
"Dih" jawab Arshila aga sewot sambil mencoba mengambil handphone pada saku seragam sekolahnya untuk melihat siapa dan apa isi whatsapp seseorang yang dimaksud Dafa. Namun tidak sempat karena kini Marvel sudah berada di hadapannya.
"Awas jatuh bukunya Shil" ucap Marvel melihat Arshilla seperti kesusahan mengambil handphone dengan tangan kanan sedangkan tangan yang lain memegang tumpukan buku pinjaman.
"Gue pegangin dulu sini, bukunya" seru Marvel menawarkan diri.
"Eh? Gausah, buka handphone doang mah masih bisa nanti sih vel" balas Arshilla mengurungkan niatnya mengambil handphone seraya melihat tumpukan buku yang dibawa Marvel bahkan lebih berat dan tinggi dari yang ia bawa saat ini.
"Yaudah, yuk ke kelas" ajak ketua kelas 11 IPA 2, itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angin
Dla nastolatkówSetiap pagi ku selalu menunggu angin Datang membawa sapa Menanti embun yang berkaca dirimu Dara yang membawa sepucuk surat darimu Yaa,hari hari kulewati diwarnai olehmu Hingga tak ada lagi ruang yg tak berwarna Kau anginku,membawa sejuta udara Yang...