ingin tahu

48 6 0
                                    

Deandra pov

Aku berlari menuju gerbang sekolah yang sudah tidak terlalu jauh lagi di hadapan ku, sambil melihat jam tangan ku yg tinggal 1 menit lagi akan menunjukan pukul 7 tepat, beberapa langkah akhirnya aku selamat bisa masuk tanpa harus memohon kepada satpam agar di beri izin masuk.

Sekolah baru, teman baru, guru baru dan pastinya suasana baru. Entah brp lama yang aku butuhkan agar bisa beradaptasi dengan hal hal baru ini

Aku berjalan menuju mading sekolah yang memperlihatkan informasi tentang denah kelas dan kelas mana yang akan menjadi kelas ku nanti. X.8, ya itu kelasku, atau mungkin lebih tepat nya kelas MOS ku, sekarang aku hanya tinggal melihat di mana letak kelas itu, setelah aku menelaah akhirnya ak temukan, lantai 2 paling pojok di arah barat, tidak menunggu waktu yang lama aku segera bergegas untuk menuju ke kelas ku sekarang.

5 menit waktuku berjalan menuju kelas itu akhirnya ak sudah berada tepat di depan nya, ragu rasanya untuk masuk jadi aku memutuskan untuk memeriksa lagi nama ku yang terdapat di jendela, dan yaa memang ini kelas ku, aku melangkah perlahan untuk masuk dan banyak murid lain yang melihat ku, ada apa dengan mereka? Mengapa mereka melihat ku seperti itu? Sangat aneh, apa yang salah dengan ku? Pertanyaan itu memutari kepala ku karena memang aku merasa bingung dengan situasi ini, bodoh sekali aku jika harus memikirkan mereka hufttt, aku memilih bangku untuk tempat aku duduk.

"hai nama ku Rinda Shaneva panggil saja Rinda"

"hai juga aku Deandra panggil aku Dean, senang rasanya bisa bertemu dengan mu"

Teman baru yang pertama Rinda Shaneva, tampak baik dan tulus, pintar juga sepertinya, mungkin dia akan menjadi teman sebangku ku, awal yang baik.

Cerita ini baru akan di mulai

Kaka kaka pembimbing MOS yg beranggotakan pengurus OSIS mulai masuk ke kelas, mereka memberi tau kami tentang denah sekolah dan yang lainnya, bahkan aku masih belum paham dimana letak kantin

Hari hari MOS di lewati dengan sangat membosankan, tpi untung nya aku punya teman Rinda dia cukup asik, dan... Cukup bisa membuat ku tertawa.

Ada hari di mana kita di suruh membawa karung buat tempat memungut sampah, dan ketika aku sedang istirhat bersama rinda aku melihat seorang laki laki, tampak nya dia sendirian, rambutnya yang berdiri lalu di tipiskan samping kiri kanan nya dan belakang, entah model apa itu, wajahnya juga gak setampan apa yang kalian bayangkan tapi aku suka, lalu....aku menjadi ingin tau siapa nama nya.

Di kelas

Ada seorang guru masuk ke ruangan ku, membawa tumpukan kertas di depan dadanya, dan dia memulai bicaranya "ini ada tes bagi kalian yang ingin masuk ke jurusan IPA bagi kalian yg tidak ingin masuk ke jurusan IPA berarti kalian memilih jurusan IPS artinya kalian tidak perlu mengikuti tes ini, dan silahkan keluar" Memang ada beberapa orang yang keluar tapi aku lebih memilih untuk mencoba.

Di lapangan

Hasil tes keluar, tapi aku belum tau apakah aku lolos tes atau tidak. Ketua panitia MOS ini membuka pembicaran terlebih dahulu, yang jelas dia memberi tau bahwa nama kami di tempel di setiap kelasnya, jika nama kalian tertera di situ maka di situlah kelas kalian sampai kelas 12 nantinya.

Aku memulai dari kelas pertama yaitu kelas 10 ipa 1 dan, yak tidak ada nama ku, lanjut ke kelas berikutnya dan.... Oke kelasku di sini, sebelumnya aku tidak langsung masuk, karna aku ingin tau dengan siapa aku sekelas nantinya, aku sekelas dengan Rinda dan secara otomatis aku akan sebangku lagi dengan dia. Gak ada gunanya sebenarnya aku memandangi kertas nama itu, karna gak ada yang ku kenal selain Rinda.

Di dalam kelas

Di dalam kelas tidak seberisik orang saat nonton konser mereka masih berdesas desus, mungkin mereka ingin kenalan satu sama lain, dan aku tidak perlu karna aku sudah kenal Rinda.

Tiba tiba masuk seorang laki laki yang setelah aku sadari dia adalah laki laki yg aku lihat pada saat aku istirhaat memungut sampah waktu itu, gk seperti yang ku bayangkan, ternyata dia sangat pd, sangat ceria, atau kelewat ceria mungkin, dia masuk kelas dengan tatan baju tidak di masuk kan dan jauh dari kata rapi, setelah melihatnya seperti ini aku jdi tidak ingin lagi mengenal siapa namanya, tetapi sayangnya dia telah memberi tau kita duluan bahwa namanya adalah Ester Holgwan, jika di dengar nama nya cukup keren bukan? Tapi tidak dengan orangnya, cara berpakaiannya, cara bicaranya, tidak tidak tidak dan.... Tidak

I Love U From Behind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang