9

18 2 0
                                    

Sebulan berikutnya

Waktu mid semester sudah sangat dekat, tidak terasa udah 3 bulan aku mengenal teman teman ku yang luar biasa ini, tidak semua dari mereka yang hebat dalam materi pembelajaran, tapi aku merasakan sesuatu yang tulus dari mereka yang belum pernah aku rasakan sebelumnya yang membuat mereka menjadi luar biasa di mataku.

Tugas tugas menjadi semakin banyak dan hapalan hapalan mengantri untuk di setorkan, waktu waktu sulit.

Hari hari kami sangat menyenangkan, karena pada waktu itu sekolah kami tidak mengizinkan kami untuk membawa barang elektronik dalam bentuk apapun kecuali laptop, dengan adanya peraturan itu rasa kebersamaan kami semakin terasa.

Rinda sebangkuku dan Ester di sebelahku. "Dean coba sini tangan kamu" -ester, "mao ngapain looo" -aku  "sini aku mau gambar dinosaurus"-ester, aku menjulurkan tangan ku, lalau dia menyuruhku menutup mata dan bodohnya aku, aku menurutinya. "udah boleh buka mata"-ester , aku membuka mataku dan aku tidak mendapatkan gambar apapun melainkan hanya lingkaran yang sama sekali tidak rapih "apaan?" -aku "itu dino nya" -ester "dino palaluuu"-aku "iya itu dino nya masi belum mau menetas" -ester.

Hari hariku berlalu begitu saja dengan candaan yang semakin hari semakin tidak lucu, tapi membuat kami berempat tertawa terbahak bahak, 4 manusia aneh.

Dan aku mulai terbiasa dengan perlakuan Ester setiap harinya, memukul lengan ku, teriak di telinga ku, menggelitiki perut bagian samping ku, mendorong kursiku dengan kakinya, menandatangani semua buku tulisku, bahkan dia yang memberi nilai di tugas tugasku dengan tanda tangan andalannya yang sama sekali bukan perintah guru.

Jadwal harian Rinda yaitu curhaattttt panjang lebar tentang pacar nya itu, dan aku tidak bisa memberi nasehat apapun, karena aku memang tidak ahli dalam bidang itu. Tugasku hanya mendengarkan ocehan Rinda dan mengiyakan semua ucapannya, tidak sulit.

Bagaimana dengan Oriza, dia hanya tidur di sepanjang jam kosong, hanya itu yang dia lakukan bahkan tidak hanya pada jam kosong, dan kalian tau maksud aku.

Kami sambil bersiap untuk mid semester nanti dan pastinya ada rencana matang di balik aku dan Ester. Mid semester di laksanakan minggu depan.

"Ester ntar kamu kasi aku jawaban fisika, nah aku kasih kamu biologi ataugak Sasing, gimana gimana?"-aku
"ah ntaran aja, ulangan juga masi lama" -ester
Aku memutarkan bola mataku, sebenarnya udah sangat biasa dengan sifatnya yang seperti itu. Pada waktu waktu seperti ini Oriza dan Rinda pasti juga melakukan hal sama sepertiku.

Sehari sebelum ulangan aku mengirim chat ke Ester
"gmn? Aman gak?"
"udah aman"
"telunjuk berarti a, jari tengah berarti b, jari manis c, kelingking d, oke gak?"
"oke siyap bos"
"ssyyyiiippppp"

Waktunya ulangan mid semester. waktu pertama kali masuk ke kelasku, yang aku cari adalah, dimana tempat duduk Ester, karena kami sudah merencakannya denagn matang metode yang akan kami gunakan. Ternyata Ester duduk tepat di belakangku, alhamdulillah, dan Ester pun datang, langsung ku tunjukan dimana tempat duduk nya. Kami pun merasa sangat beruntung.

Ulangan sudah di mulai
"deaaaannn, deeee"
"ha?"
"15-20"
" c b c d a "
"okesip"

Dengan desas desus kami. Metode jari pun tidak kami gunakan, itu hanya berjaga jaga apabila tempat duduk kami berjauhan.

"deaannnn"
"apa?"
"rautann"
Teman yang lain meminta rautan pensil kepada ku
Aku mengulurkan tangan ku ke samping dengan rautan di tangan ku, dan ternyata di ambil oleh teman sebangku Ester yang juga temanku tentunya, ester kesal dan mengambil rautan dari tangan temannya dan memberikannya kepada ku, "cieeeeee Dean di belainnnn nihhh cieee" ujar teman ester, lalu langsung ku berikan ke tamanku yang memintanya. Ada sesuatu yang tidak biasa aku rasakan saat Ester mengambil rautan dari tangan temannya tadi.

"Dean udah apa belom"
"Belum dikit lagii"
"no brp?"
"gausah aku tau kok"
Ester kembali duduk di bangkunya
And guess what? Ester menunggu aku selesai mengerjakan ulanganku, dan kami keluar bersama sama. Itu yang kami lakukan setiap hari, kami selalu keluar bersama dari ruangan. Mungkin semua orang sudah menganggap bahwa kami sedang dekat dalam artian lain, tetapi sama sekali tidak, ya beginilah kami.

I Love U From Behind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang